Home
Halaman Muka
Komputer
Komunikasi
Energi
Elektronika
Instrumentasi |
|
|
|
Tidak dipungkiri lagi bahwa sistem operasi Unix yang bisa dikatakan
telah cukup "mature" kini dijadikan basis sebagai perkembangan sistem operasi
di masa mendatang. Bahkan beberapa sistem operasi modern menyediakan emulasi
atau interface yang menyerupai UNIX. Ketrampilan dan familiaritas seseorang
di lingkungan sistem operasi UNIX akan merupakan aset berguna yang memudahkan
dalam mengadopsi sistem operasi yang baru.
Pada saat ini telah beredar sistem operasi yang diberi label "baru",
misal seperti Microsoft NT, dan Windows 98 yang mengklaim sebagai suatu
teknologi baru. Menerima pengistilahan marketing dalam menilai suatu teknologi
tampaknya harus dilakukan lebih bijaksana. Dengan kata lain dalam lingkungan
akademis kita haruslah lebih bijaksana dalam memberikan kriteria penilaian.
Sebagai contoh adalah penggunaan istilah "user friendly" yang sering digunakan
sebagai senjata pemasaran. Masyarakat masih sering kali dibuat bingung
dengan penggunaan istilah "user friendly" dan "easy to learn". Janganlah
kita terjebak ke dalam pengistilahan yang membingungkan dan lupa dari substansi
teknologi tersebut.
Dengan melihat kemungkinan masa datang, dan melihat pada permasalahan
yang kini kita hadapi tampaknya pilihan penggunaan LINUX sebagai sistem
operasi atau platform adalah tepat sekali. Hal ini karena keuntungan yang
diberikan oleh LINUX ini sangat sesuai dengan kondisi kita pada saat ini.
Untuk mengoptimalkan penggunaan LINUX sebagai platform maka perlu dilakukan
langkah-langkah strategis.
4.1 Mempopulerkan penggunaan LINUX di pendidikan
Menyiapkan ketrampilan para pengguna
Hal ini bisa dilakukan melalui beberapa hal :
-
Kegiatan ekstra kurikuler, misal dapat dilakukan oleh para mahasiswa
dengan membentuk LINUX User Group, dan mengadakan kegiatan misal Seminar,
atau LINUX instalation day. Peranan mahasiswa, dosen dan alumni sangat
diharapkan dalam memasyarakatkan LINUX ini. Para alumni yang menggunakan
LINUX di lingkungan kerjanya bisa bertukar informasi atau bercerita pengalamannya.
Dengan cara ini akan makin banyak mahasiswa atau pengguna yang tertarik
untuk mencoba dan bahkan akan menggunakan LINUX secara ekstensif.
-
Kegiatan pengenalan secara resmi, misal dengan cara menyediakan
distribusi CD-ROM LINUX melalui Universitas. Apabila distribusi
ini ditangani oleh Lembaga pendidikan dan dilakukan secara massal, maka
hargapun dapat ditekan. Sehingga para mahasiswa dapat dengan mudah selalu
memperoleh distribusi LINUX yang terbaru dengan mudah dan murah. Hal ini
misal dapat dilakukan dengan cara bekerja sama dengan perusahaan distribusi,
seperti Redhat, atau SUSE (biasanya mereka tidak mengenakan biaya pengkopian,
jadi sifatnya hanyalah perijinan). Berbeda bila kita mengkopi program komersial
lainnya, yang mengharuskan kita membayar lisensi. Staf lembaga pendidikan
dan para mahasiswa bisa dilibatkan dalam menulis panduan instalasi dalam
bahasa Indonesia.
-
Penggunaan LINUX dari awal pada praktikum di Universitas (terutama
untuk bidang komputer). Karena keluwesan LINUX sehingga dapat digunakan
dari komputer tipe 386 hingga multi processor (16 processor), dan juga
parallel processor, serta tersedianya beragam aplikasi, simulasi yang cocok
untuk pendidikan. Maka dapat digunakan untuk praktikum dari awal, dan hingga
praktikum tingkat akhir. Pada bagian akhir akan diberikan contoh materi
praktikum yang semuanya tersedia di LINUX.
-
Penyediaan sarana pelatihan bagi pengguna (end user) dan system
administrator sistem LINUX. Dengan adanya sarana pelatihan ini maka bagi
para calon user tidak perlu takut-takut untuk berpindah platfrom. Di samping
itu dengan adanya sarana pelatihan ini maka menjadikan para mahasiswa makin
siap dengan teknologi UNIX yang notabene makin dibutuhkan di era Internet
ini.
-
Pembentukan User Group yang didukung pihak industri dan universitas.
User group ini akan sangat bermanfaat sekali dalam memasyarakatkan penggunaan
LINUX secara luas. Karena para "pakar" dan "newbie" dapat saling bertukar
pengalaman. Salah satu kekuatan utama dari LINUX adalah masyarakat penggunanya
yang saling tolong-menolong. Dukungan teknis bukannya disediakan oleh satu
perusahaan "pemilik lisensi" tapi diberikan oleh jalinan masyarakat pengguna
LINUX itu sendiri, baik masyarakat virtual via mailing list, atau newsgroup
ataupun masyarakat pengguna sesungguhnya. User Group ini memungkinkan suatu
tukar-menukar informasi yang baik dan terkoordinasi. Sebaiknya pada saat
ini pembentukan User Group ditujukan untuk keperluan publikasi dan pengenalan
belum kearah pencapaian teknis. Hal ini untuk mencegah image yang ada bahwa
LINUX hanyalah cocok untuk kalangan programmer bukan untuk kalangan pengguna
biasa.
-
Pembentukan Info-center. Info center ini dapat dikaitkan dengan
user group. Pada dasarnya berupa "etalase produk LINUX", di sini
disajikan penggunaan LINUX untuk berbagai aplikasi. Untuk kondisi Indonesia,
maka sebaiknya kita fokuskan pada penggunaan hardware semurah mungkin yang
bisa memberikan fungsi yang mencukupi. Misal membentuk solusi untuk mail
server via telefon line untuk suatu kantor dengan hanya memanfaatkan komputer
386 dengan RAM kecil. Atau dengan 486 membuat suatu intranet server yang
dapat menyediakan gateway ke Internet untuk suatu kantor kecil. Dengan
adanya info-center, ini pihak yang tertarik menggunakan LINUX sebagai platform
untuk solusi permasalahannya, akan lebih tertarik. Pada Info-Center ini
juga sebaiknya diberikan daftar kelompok atau personal mana sajakah yang
mampu menyediakan jasa solusi berbasiskan LINUX. Sehingga bisa dikatakan
Info-Center ini merupakan meeting point dari pihak yang ingin menggunakan
jasa pemberi solusi LINUX, dan pihak yang membutuhkan solusi LINUX. Di
samping itu Info-center ini sebaiknya diletakkan atau didukung oleh Universitas,
sehingga akan memberikan peluang lapangan kerja bagi para mahasiswa dan
alumninya. Dengan kata lain keberadaan Info-Center ini merupakan implementasi
"link and match" secara langsung.
4.2 Publikasi dan promosi LINUX
Berbeda dengan produk komersial yang memiliki departemen marketing, LINUX
karena tidak memiliki bagian ini. Dengan kata lain, para pengguna yang
percaya akan kemampuan LINUXlah yang melakukan marketing itu sendiri. Dengan
demikian harus dilakukan beberapa langkah promosi atau publikasi untuk
menaikkan popularitas di LINUX di kalangan pengguna dan pengambil keputusan
(manajer TI). Beberapa langkah dapat diambil
-
Menyajikan tulisan mengenai penggunaan LINUX di aplikasi nyata.
Tujuan tulisan ini bukan saja kepada hal teknis. Tetapi juga ditujukan
kepada para manajer yang awam masalah teknis. Sebagian besar dari manajer
pengambil keputusan belum memperoleh informasi secara gamblang mengenai
LINUX ini.
-
Mengadakan pameran khusus solusi LINUX. Pameran dapat dilakukan
bekerja sama dengan User Group dan pihak Universitas. Dengan cara ini dapat
lebih memasarkan solusi berbasiskan LINUX ke pengguna, atau pihak yang
tertarik.
-
Membuat majalah atau majalah elektronik mengenai LINUX. Mengadakan
acara pengenalan LINUX dengan program radio ataupun televisi.
-
Merubah image bahwa LINUX hanya cocok untuk programmer dan bukan
untuk pengguna biasa. Ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh pengguna
biasa yang telah menggunakan LINUX.
-
Melakukan inventarisasi pihak pengguna yang telah menerapkan solusi
berbasiskan LINUX, misal Internet Service Provider, universitas, perusahaan,
laboratorium dan lembaga penelitian. Informasi ini akan sangat berguna
bagi para calon pengguna yang berkeinginan mencoba mencari solusi berbasiskan
LINUX. Dengan adanya pihak yang menggunakan solusi berbasiskan LINUX dan
memiliki ruang lingkup kerja yang sama, maka calon pengguna ini menjadi
tidak ragu-ragu lagi untuk mencoba LINUX.
Banyak perusahaan yang pada saat ini telah menggunakan LINUX tetapi masih
malu mengakuinya. Seharusnya mitos mengenai rasa malu ini harus diubah.
Harus diyakinkan kepada perusahaan bahwa dengan memakai LINUX bearti:
-
Mereka telah melakukan pilihan yang tepat, baik secara teknologis
maupun ekonomis. Karena telah memilih solusi yang memberikan unjuk kerja
dengan fungsi yang baik dan dengan harga yang murah.
-
Mereka telah melakukan tindakan penghematan yang membantu perekonomian
Indonesia secara makro sebab mencegah keluarnya dana ke luar negeri. Hal
ini karena penggunaan LINUX mencegah pengeluaran dana untuk pembelian perangkat
keras yang tidak perlu, serta pembelian perangkat lunak
-
Mereka telah menyediakan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja TI
lokal. Dengan kata lain mereka telah membantu mengatasi masalah pengangguran.
Di samping itu berarti mereka telah memberi kepercayaan kepada tenaga TI
lokal.
Berdasarkan point-point tersebutlah perusahaan yang telah menggunakan LINUX
dapat didorong untuk menceritakan pengalaman penggunaan LINUX. Ini akan
berfungsi sebagai sarana publikasi dan promosi yang baik bagi LINUX. Dapat
digunakan dalam majalah ataupun dalam kesempatan seminar.
4.3. Penyediaan unit kerja pelayanan (model bisnis TI baru)
Dengan makin siapnya aplikasi LINUX untuk tugas di dunia nyata, misal sebagai
Internet server, database server, maka makin dibutuhkannya jasa pelayanan
untuk penggunaan LINUX ini. Sudah barang tentu kesiapan untuk tersedianya
jasa pelayanan untuk aplikasi berbasiskan LINUX dibutuhkan. Penggunaan
LINUX menimbulkan suatu bentukan bisnis perangkat lunak model baru. Bila
sebelumnya bisnis perangkat lunak difokuskan pada penjualan program jadi
bahkan hanya menjadi dealer program komersial atau pembuat solusi dari
program komersial. Dengan sifatnya yang "Open source" yang notabene orang
tak perlu mengeluarkan uang untuk membeli perangkat lunak tersebut, maka
penjualan suatu solusi perangkat lunak, bergeser menjadi pelayanan.
Beberapa layanan dapat dipikirkan sebagai suatu bentuk model bisnis
TI baru misal :
-
Pelayanan instalasi,
-
kontrak perawatan,
-
pelatihan penggunaan,
-
penyesuaian (kustomisasi) perangkat lunak tersebut ke dalam lingkungan
kerja,
-
dan serta pengembangan fungsi-fungsi khusus yang sesuai kebutuhan pengguna.
-
Pembuatan turnkey system dengan LINUX sebagai perangkat lunak dasarnya,
misal Intranet server, modem sharing, dan lain-lain.
-
Bekerja sama dengan Internet Service Provider, untuk memberikan solusi
berupa intranet server dan mail server untuk kantor kecil.
Hal ini menguntungkan kedua belah pihak, karena pada pihak user beban pembelian
perangkat lunak dapat ditekan, dan memperoleh jaminan perawatan purna "jual"
yang konstan. Sedang dipihak penyedia jasa akan memperoleh pendapatan yang
lebih besar karena tidak perlu membayar lisensi kepada pembuat software
komersial. Sehingga bisa dikatakan solusi model bisnis ini merupakan solusi
"win-win".
4.4 Inovasi produk lokal Teknologi Informasi
Salah satu argumentasi yang sering dilontarkan mengenai keberatan para
user dengan penggunaan LINUX adalah ketidakbiasan dan kekurangnyamanan
user interface yang digunakan. Hal ini sebenarnya beranjak dari mitos salah
mengenai UNIX. Unix sering dikonotasikan dengan sistem operasi yang hanya
memiliki command line user interface dan dengan perintah-perintah yang
sulit. Sehingga para user (terutama di Indonesia, bahkan juga para akademisi)
banyak yang berpendapat bahwa tidak adanya Graphical User Interface di
lingkungan LINUX, dan hanya di lingkungan Microsoft, atau Apple-lah yang
tersedia Graphical User Interface modern ini. Kenyataan yang ada bahkan
sebaliknya, teknologi graphical user interface di LINUX jauh lebih maju
daripada yang digunakan di umum, bahkan pada saat ini telah tersedia lebih
dari 10 jenis Graphical User Interface. Bahkan tidak terlepas kemungkinan
membuat Graphical User Interface untuk keperluan sendiri.
Daripada berargumentasi mana yang lebih sesuai dengan user, kenapa tidak
kita buat aplikasi yang benar-benar sesuai dengan user (user centered approach).
Dengan LINUX hal tersebut dimungkinkan. Sehingga besar sekali kemungkinan
inovasi para pengembang perangkat lunak lokal untuk membuat aplikasi yang
memiliki user interface atau "feel and look" yang sesuai dengan pengguna
di Indonesia. Bukankah ini malah merupakan kesempatan yang baik. Keterbukaan
user interface di LINUX serta sistem yang terbuka memberi peluang yang
besar untuk ini. Hal ini sangat cocok sekali untuk lingkungan pendidikan
dan terutama di Indonesia. Ini akan membuka peluang-peluang inovasi bagi
tenaga Teknologi Informasi lokal.
4.5 Penggunaan LINUX sebagai sarana belajar
Kebutuhan program yang digunakan sebagai sarana "belajar" sebaiknya memenuhi
beberapa persyaratan, antara lain :
-
Transparansi program, Persyaratan transparansi dalam arti cara kerja dan
alur kerja program dapat dilihat dengan mudah oleh mahasiswa.
-
Kompleksitas program, program jangan sampai terlalu kompleks (misal batas
antara kernel, shell, user interface tidak jelas) sehingga sangat sulit
bagi mahasiswa untuk mempejari.
-
Representatif, dalam arti memberikan gambaran mengenai cara kerja sistem
secara keseluruhan.
-
Biaya rendah, bila perlu bersifat gratis dan tak perlu membayar lisensi.
-
Bisa diekstens, sehingga bisa dikembangkan hingga dapat digunakan untuk
penggunaan sesungguhnya.
-
Kemampuan melaksanakan tugas atau mensimulasikan pekerjaan di level produksi.
-
Dokumentasi yang tersedia dan gamblang, dan sebaiknya hingga ke level source
code, ini akan memberikan transparansi jalannya program.
-
Mendorong ke "mitos kerja" pemrograman, baik editing style, debugging style
dan lainnya.
LINUX sendiri berbeda dengan sistem operasi yang umum digunakan di Indonesia
menjelaskan dengan jelas aktifitas yang terjadi di belakang layar. Berbeda
dengan MS Windows si user tidak tahu apa yang terjadi ketika sistem di-boot.
Hal ini kurang sesuai bagi keperluan pendidikan bidang komputer. Dengan
menggunakan LINUX dan Xwindow, si user akan memahami proses booting, file
system, user interface, windows management, desktop management, shell,
dan kernel dan lain-lain konsep komputasi.
Berikut ini diberikan contoh penerapan LINUX untuk sarana praktek di
beberapa program studi.
Teknik Informatika
-
Dasar pemrograman, BASIC, PASCAL, MODULA, C, C++, Prolog, Java, LISP, Smalltalk,
Tcl/Tk, Perl, Phyton, dan masih banyak bahasa pemrograman lainnya yang
tersedia secara bebas di LINUX. Sehingga untuk praktikum bahasa pemrograman
tidak lah menjadi masalah bila akan menggunakan LINUX sebagai sistem operasinya.
-
Database , tersedia beragam database server, seperti postgress, MySQL,
msql, atau yang dapat dikoneksikan langsung dengan Web Server seperti WODA,
dan PHP
-
Analisis numerik, tersedia beragam program untuk keperluan ini, seperti
ROOT, Yorick, Octave, dll.
-
Sistem operasi, karena tersedianya source code dan beragam module (termasuk
simulasi Sistem operasi) maka sangatlah cocok untuk digunakan sebagai platform
praktikum. Di tambah para mahasiswa akan dapat berlatih menjadi system
administrator, dan memahami konsep-konsep praktis sistem operasi.
-
Modul untuk melakukan percobaan seperti automata, struktur data, telah
tersedia banyak di lingkungan LINUX.
-
Development tools untuk user interface, dengan tersediaya Tcl/Tk, AfterStep,
Java, Qt, dan juga GNOME, GTK.
-
Pemrograman network, dan aplikasi network. termasuk Virtual Private Network,
Smart Network, Active model, Gamma model (low latency network).
-
Pemrograman parallel, dengan dapat digunakannya LINUX untuk membentuk sistem
kompter cluster, Parallel Virtual Macchine (PVM), Message Passing Interface
(MPI), Modula-3, dan juga High Performance Fortran (HPF) bahasa pemrograman
Fortran untuk lingkungan cluster.
-
Pemrograman graphics dan pemrosesan citra, dengan tersedanya GIMP, KHROROS
dan banyak tools untuk pemrograman di bidang ini. Hingga beberapa aplikasi
GIS.
-
Teknik kompilasi, dengan tersedianya sarana untuk parsing dan pengolahan
script seperti flex dan bison.
-
Artficial Intelligence, berbagai program untuk mempelajarinya tersedia
misal untuk Artificial Neural Network (SNNS), Fuzzy Logic, Knowledge base
system dan lainnya.
Manajemen Informatika
-
Program aplikasi, dari word processor, text processor, desktop publishing,
CASE, spreadsheet, SQL database dan lain aplikasi.
-
Elektronic commerce hingga ke Credit Card Verificaton System, dan Smart
Card based system
-
Sekuriti komputer, termasuk firewall, autentikasi, kriptografi, digital
signature, dan juga Transparency Cryptographic File System (TCFS) yang
masih langka di sistem operasi yang lain (Mauriello, 1997). Dan program
untuk sekuriti misal TCP WRAPPER, TIPWIRE, SATAN, Radius, Sesame dll.
-
Web programming, dan juga Computer Support Collaborative Work (CSCW)
-
Akses data, dengan tersedianya beragam jenis file yang dapat ditangani
termasuk Virtual File System, RAID.
-
Pemrograman database, dari Postgress, informix, qdbb, mysql, msql, woda.
dll.
-
Pengenalan user interface, karena tersedianya beragam user interface baik
yang memiliki ciri khusus (KDE, Enlightment), ataupun user interface yang
mensimulasikan user interface populer lainnya seperti Amiwm (Amiga workbench),
Fvwm95 (Windows 95), Afterstep (NEXT), Macintosh.
Teknik Komputer
-
Simulasi elektronic dengan SPICE. Juga simulasi rangkaian digital.
-
Disain IC dengan Magic
-
Simulasi processor dengan STAMP dan beberapa simulator lainnya
-
Jaringan komputer, begitu terbuka dan tersedia untuk ditelaah. Pengetahuan
jaringan komputer di LINUX merupakan dasar pengetahuan yang sangat bermanfaat.
-
Pemrograman network, dan aplikasi network. termasuk Virtual Private Network,
Smart Network, Active model, Gamma model (low latency network).
-
Pemrograman parallel, dengan dapat digunakannya LINUX untuk membentuk sistem
kompter cluster, Parallel Virtual Macchine (PVM), Message Passing Interface
(MPI), Modula-3, dan juga High Performance Fortran (HPF) bahasa pemrograman
Fortran untuk lingkungan cluster.
Beberapa bidang studi lainnya pun dapat memanfaatkan LINUX, karena LINUX
sendiri banyak digunakan sebagai perangkat penelitian, baik dari alat kedokteran,
fisika, instrumentasi, biologi dan sebagainya (Klosowski et al., 1998).
Di samping itu dengan ketersediaan source code dan dokumentasi memungkinkan
untuk mengubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan setempat.
5. Perbandingan LINUX dan Sistem Operasi lainnya
LINUX disusun berdasarkan standard sistem operasi POSIX, yang sebenarnya
diturunkan berdasarkan fungsi kerja UNIX. UNIX kompatibel dengan LINUX
pada level system call, ini berarti sebagian besar program yang ditulis
untuk UNIX atau LINUX dapat direkompilasi dan dijalankan pada sistem lain
dengan perubahan yang minimal. Secara umum dapat dikatakan LINUX berjalan
lebih cepat dibanding Unix lain pada hardware yang sama. Dan lagi UNIX
memiliki kelemahan, yaitu tidak bersifat free.
MS-DOS memiliki kemiripan dengan LINUX, yaitu sistem file yang bersifat
hirarkis. Tetapi MS-DOS hanya dapat dijalankan pada prosesor x86, dan tidak
mendukung multi-user dan multi-tasking, serta tak bersifat free. Juga MS-DOS
tidak memiliki dukungan yang baik agar dapat berinteroperasi dengan sistem
operasi lainnya, termasuk tidak tersedianya perangkat lunak network, program
pengembang, dan program utilitas yang ada dalam LINUX.
Microsoft Windows menawarkan beberapa kemampuan grafis yang ada pada
LINUX termasuk kemampuan networking, tetapi tetap memiliki kekurangan yang
telah ada pada MS-DOS. Windows NT yang juga tersedia untuk Digital Alpha
dan juga prosesor x86 juga memiliki beberapa kekurangan yang telah ada
pada MS-DOS. Waktu untuk menemukan suatu bug dalam suatu sistem operasi
ini tak sebanding dengan harga yang harus dibayar.
Sistem operasi Apple untuk Macintosh hanya dapat berjalan di sistem
Mac. Juga memiliki kekurangan dari sisi ketersediaan perangkat bantu pengembang
(development tool), dan juga kurang dapat secara mudah untuk berinteroperasi
dengan sistem operasi lainnya. Apple juga telah memungkinkan LINUX dapat
dijalankan padaPowerMac.
Perbandingan secara mendetail dengan menggunakan berbagai benchmarking
methodologi telah dilakukan untuk beberapa jenis varian UNIX yang dapat
dijalankan di prosesor INTEL (Lai dan Baker, 1996). Pengujian ini dilakukan
dengan mengukur call latency, context switch latency untuk
beberapa proses, bandwidth dari memori, unjuk kerja memori, dan
unjuk kerja Network File System (NFS). Disimpulkan dalam laporan ini bahwa
LINUX dibandingkan FreeBSD dan Solaris memberikan unjuk kerja terbaik pada
operasi meta data, dikarenakan menggunakan proses update metadata yang
bersifat asinkronus LINUX memberikan kecepatan tertinggi pada pemrosesan
data dengan file berukuran kecil, dan secara umum LINUX memberikan kecepatan
yang tertinggi.
Kirsch (1998) sebagai seorang konsultan jaringan pemegang sertifikat
profesional Microsoft telah melakukan studi perbandingan dan menuangkan
pada suatu laporan yang cukup komprehensif mengenai pebandingan berbagai
sistem operasi tersebut. Termasuk di dalamnya adalah LINUX, HP-UX, Solaris,
AIX, Irix, Digital UNIX, dan Windows NT. Berdasarkan laporan tersebut bisa
disimpulkan bahwa tidak ada alasan ilmiah yang membuat kita mengesampingkan
pemanfaatan LINUX baik di lingkungan akademis maupun lingkungan perusahaan.
Sebagai contoh yang paling disoroti adalah "biaya total" yang dikeluarkan.
Dalam laporan ini "biaya" dihitung sebagai biaya perangkat keras, lisensi
perangkat lunak, perjanjian dukungan teknis, biaya upgrade, biaya perangkat
keras ketika upgrade, biaya kehilangan ketika terjadi down, biaya untuk
pekerja ketika harus re-entry data ketika terjadidown, biaya untuk administrasi
dan biaya lainnya.
Secara teknis bahkan bisa dikatakan Windows NT belum sebanding dengan
Sistem Unix seperti LINUX atau FreeBSD. Pengelolaan proses pada LINUX berbeda
dengan NT hal ini yang menyebabkan LINUX menjadi lebih stabil, serta tidak
membutuhkan perangkat keras yang tinggi (Flower, 1997). Untuk memperoleh
perbandingan beragam sistem operasi dapat digunakan www.linuxrc.com The
LINUX Resource Exchange.
SunWorld sendiri telah membandingkan antara LINUX, Windows NT, dan Solaris
2.6 (Laird, 1998). Walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit bahwa LINUX
melebihi sistem operasi lainnya, tetapi tampak dari perbandingan bahwa
LINUX menawarkan beberapa keunggulan antara lain :
-
Harga
-
Downtime dan reliabilitas
-
Dukungan perangkat keras, dan kebutuhan minimal perangkat keras
-
Kemampuan multi processor, serta clustering dan kesiapan untuk prosesor
64 bit.
-
Beragam service networking seperti IPv6 dan IP security
-
Dan juga kepuasaan pengguna (dalam kasus ini Windows NT adalah yang terendah,
sedangkan Solaris hanya menengah).
-
Ketersediaan source code
SunWorld mengungkapkan beberapa kelemahan LINUX seperti :
-
Dukungan DCOM (Distributed Component Model).
-
Perangkat bantu untuk pemrograman Java
-
Java Virtual Machine performance.
-
Kemudahan penggunaan dan instalasi (tapi ini sekarang sudah tidak berlaku
lagi dengan distribusi LINUX yang baru)
Tetapi kekurangan tersebut, dengan perkembangan LINUX yang begitu cepat
telah diperbaiki. Misal pada saat ini telah ada banyak sekali implementasi
Java Virtual Machine, Java Compiler, dan Java Development. Walaupun LINUX
tidak mendukung DCOM, tetapi sangat mendukung CORBA suatu model standard
distributed component lainnya, yang bersifat lebih general. Patut diketahui
DCOM ini adalah model distribusi komponen pada produk Microsoft.
|