Nomor 34, Tahun VI, November
2000
|
|||||||||
ELEKTRONIKA |
Teknologi Perekaman Digital |
||||||||
|
Teknologi digital telah banyak membawa perubahan dalam dunia
elektronik , salah satunya adalah proses recording. Proses recording yang
biasanya dialkukan dengan teknologi elektronika analog dapat lebih mudah
dilakukan dan menghasilkan hasil proses yang lebih baik.
Yang memungkinkan hal ini adalah dengan cara pendigitan sinyal audio analog. Suatu sinyal audio analog dapat menimbvulkan suatu sample waktu. Sample –sample inilah yang kemudian digunakan untuk membangkitkan kembali sinyal audio tersebut dengan lebih baik. Menjadi lebih baik dikarenakan sinyal –sinmyal yang dibangun kembali melalui sample-sample tersebut telah melalui proses filtering dan pengkoreksian terutama peengkuantisasian amplitudo sinyal yang lebih baik. Tetapi agar dapat dibangun kembali sinyal sample itu setidaknya harus berfrekuensi 2 kali lipat sinyal audio input. Gambar dibawah menggambarkan proses pendigitan suatu sinyal audio atau PCM Gambar 1. Proses sampling sinyal
Sinyal audio input yang kemudian diperkuat dengan ampli diproses dengan
anti-aliasing filter, filter ini adalah filter yang menghilangkan semua
frekuensi yang berada diatas frekuensi audio yang kita inginkan. Tetapi
sebelumnya sinyal akan sampai pada dither generator yang berfungsi
untuk menambahkan noise kepada. Ini dilakukan ketika amplitudo sinyal menurun
sebab kalo amplitudo sinyal menurun maka sinyal yang akan dibangkitkan
kembali akan memiliki erroe yang semakin besar.
Ada dua macam bentuk perekaman digital yang telah kita kenal yaitu dalam bentuk compactdics dan juga dalam bentuk digital audio tape(DAT). Berikut akan coba dibahas keduanya. Compact Dics
Gambar 3. Bentuk fisik dari Compact Dics
Data-data audio dimasukkan melalui proses encoding yaitu seperti pada proses umum digital audio. Untuk CD data –data terdiri dari 27-bit sync word, 8 bit subcode(untuk pengoprerasian musik track) 192 dat bits dan 64 nparity bits. Prose pengencodean dialkukan melalui 6 buah 32-bit PCM yang terbagi dua menjadi 16 bit untuk line stereo pada masing-masing line. Kode-kode subcode yang diperlukan untuk audio sebenarnya hanya dua bit saja yaitu untuk menandakan track musik mana yang akan dimainkan. Data-data ini akan dibaca dengan player dengan cara pemantulan laser sehinggan menghasilkan sinyalk-sinyal yang termodulasi dan didecoding dengan cara terbalik dengan proses pengencodingan. Ada dua bentuk CD lagi yang dikenla saat ini yaitu CD-R dan CD-E, yang
pertama adalah bentuk CD yang dapat melakukan proses penimpaan sedangkan
yang kedua adalah bentuk CD yang dapat melakukan proses penghapusan
data dan penulisan data audio kembali. Untuk format yang kedua hal ini
dimungkinkan dengan dengan teknologi MO, yaitu magneitcal-optical teknologi.
Memanfaatkan kemagnetisan untuk membuat laser menembak hanya pada bagian
permukaan CD yang terkena effek magnetis sehingga proses perekaman dapt
dialkukan sesuai dengan modulasi medan magnet.
|
||||||||
Artikel lain: |