Nomor 34, Tahun VI, November
2000
|
|||||||||
TUTORIAL & KUIS |
CATU DAYA TETAP |
||||||||
|
Banyak peralatan elektronika yang tidak dilengkapi dengan adaptor atau catu daya tetap, misalnya radio dan tape recorder kecil. Selain dengan baterai kering, kita dapat menyediakan catu daya dengan rangkaian penyearah yang tegangan keluarannya tetap dan stabil, serta biaya murah. Adaptor murah yang ada di pasaran biasanya tidak dilengkapi stabilator dan kemampuan arusnya belum tentu sesuai dengan peralatan kita. Tutorial pada edisi ini akan membahas rangkaian catu daya tetap dan
stabil, dengan menggunakan dioda zener dan transistor. Gambar berikut merupakan
contoh rangkaian yang menghasilkan tegangan keluaran yang tetap dan stabil
(Vo) sebesar 7,5 volt. Nilai tegangan keluaran Vo ini sama dengan tegangan
dioda zener (8,2 volt) dikurangi tegangan basis-emitor (0,7 volt).
Kuis
2. Bagaimana caranya agar pada saat tegangan listrik (PLN) padam, catu daya otomatis diambil alih oleh bateray? (Tersedia 5 bateray 1,5 volt dan sebuah dioda penyearah).
Jawaban Kuis ELEKTRO No. 33 1.Tegangan keluaran Vo sama dengan jumlah tegangan pada R2 dan P1 (Lihat Gambar). Sesuai karakterisktik IC LM-317, nilai tegangan pada R2 tetap 1,25 volt, sehingga arus pada R2 juga tetap, yaitu 1,25 volt/R2. Arus yang mengalir pada P1 sama dengan arus pada R2, maka tegangan pada P1 = (1,25 volt/R2) P1. Jadi, Vo = 1,25 volt + (1,25 volt/R2) P1 = (1 + P1/R2) 1,25 volt. Vo min = 1,25 volt (jika P1 = 0) Vo mak= 20 volt (jika P1 = 3kohm) Gambar 2. Untuk meningkatkan arus keluaran maksimum, kita dapat menambahkan transistir T2 yang dipasang seri (Rangkaian Darlington) dengan T1 (Lihat Gambar). Penguatan arus merupakan perkalian dari Beta kedua transistor. Trafo dan dioda (D1, D2) harus memiliki kemampuan mengalirkan arus yang sesuai dengan arus keluaran maksimum. q |
||||||||