Selanjutnya ia menyatakan pelayanan kesehatan dan aktivitas pendidikan untuk profesional kesehatan pada daerah yang jauh dari kota sangat terbatas dibanding rekan-rekannya diperkotaan. Suatu tindakan untuk memperbaiki akses ke pelayanan pada daerah-daerah yang kurang fasilitas medisnya akan sangat membantu kualitas pelayanan tersebut. Telemedisin mengubah cara pemberian pengobatan dan pendidikan kesehatan dengan mengeliminasi masalah waktu dan jarak serta memungkinkan para dokter melaksanakan riset klinis yang terhubung satu sama lainnya walaupun terpisah secara geografis serta menggunakan bersama record pasien dan citra diagnostik. Dengan memperbaiki kesempatan pendidikan dan interaksi profesional, kualitas pelayanan dapat ditingkatkan.
Disamping itu klinik dan puskesmas di kota kecil dapat mengirimkan citra radiologi dan gejala kardiovaskular pada dokter ahli di rumah sakit besar untuk memperoleh pendapat kedua sebelum memindahkan pasien ke rumah sakit tersebut sehingga dapat mengurangi perpindahan yang tidak diperlukan. Hubungan teleradiologi dapat pula dilakukan dengan pihak luar negeri untuk memperoleh pendapat kedua.
Kecuali data citra dan teks, akusisi dan transmisi informasi monitoring medis seperti tekanan darah, denyut pulsa, berat badan, temperatur, oximetry, spirometry, dan ECG dapat dikirimkan melalui saluran telepon dengan lebar pita yang kecil.
Konferensi video dapat digunakan untuk wawancara guna mendapatkan sejarah klinik pasien, dapat mengamati keadaan fisik pasien, atau kondisi fisik lain yang ditunjukkan oleh pihak ketiga. Sebenarnya tatap muka langsung lebih baik karena dapat melakukan pemeriksaan fisik dan prosedur medis secara langsung tanpa dipengaruhi oleh efek kamera. Namun demikian, walaupun tidak sebaik tatap muka langsung, konferensi video lebih bermanfaat dibandingkan dengan telepon.
Program telemedisin terdiri dari konferensi video, komputer, peralatan medis, multimedia dan jaringan komunikasi yang disediakan oleh perusahaan Telkom, perusahaan kabel, sistem telpon selular, dan penyedia pelayanan Internet.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan telemedisin:
Telemedisin dapat dikembangkan dalam berbagai sektor umum dan privat seperti pelayanan kesehatan di rumah. Dengan menggunakan peralatan monitor medis digital, telepon, komputer, dan video interaktif dimungkinkan untuk melakukan pelayanan kesehatan dirumah sebagai tindakan preventif maupun untuk monitoring kondisi seperti diabetes dan asma. Telemedisin juga sangat membantu penderita yang sulit melakukan perjalanan. Akusisi dan transmisi informasi monitoring medis seperti tekanan darah, denyut pulsa, berat badan, temperatur, oximetry, spirometry, dan ECG dapat dilewatkan melalui saluran telepon. Adanya akses ke pelayanan khusus medis merupakan suatu penggunaan efektif dari telemedisin untuk pelayanan jangka panjang.
Waktu pengiriman citra medis melalui saluran telepon (28,8 kps) masing-masing untuk CT scan adalah 73 detik, digital X-ray 27,8 detik, video ultrasound untuk 30 detik sekitar 2,3 jam, sedangkan melalui ISDN, CT scan membutuhkan 16 detik, X-ray 6,3 menit, dan video ultrasound 31,3 menit.
Proyek telemedisin perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
PACS merupakan salah satu komponen dalam sistem infommasi kesehatan yang mempunyai kompleksitas teknologi yang tinggi. Implementasi PACS dikaitkan dengan sistem informasi radiologi dan rumahsakit (RIS dan HIS) diharapkan memperbaiki kualitas dari pelayanan pasien dan mendukung pekerjaan administratif sehingga memperbaiki efisiensi rumah sakit.
Pengembangan PACS terkait erat dengan pengembangan teknologi untuk peralatan pencitraan kedokteran, penyimpan dan pengarsipan, jaringan, workstation, dan tampilan. Instalasi ini sangat bervanasi dalam perangkat keras dan lunak, level interkoneksi dan integrasi fungsional dan berbagai sistem informasi seperti PACS, RIS (Radiology Information System), HIS (Hospital Information System) dan sistem departemen lainnya. RIS berhubungan dengan aliran dari informasi administratif seperti penerimaan pasien, penjadwalan ruang pemeriksaan dan peralatan, dan keuangan. PACS dan RIS dapat dikombinasikan ke dalam suatu manajemen citra, pengarsipan, dan sistem komunikasi (IMACS). Integrasi akan menghasilkan akses yang cepat dan mudah ke semua data yang relevan dari pasien, tidak tergantung lokasi penyimpanan data. Suatu konfigurasi jaringan PACS ditunjukkan pada gambar 1.
Data terbesar yang dihasilkan dalam rumahsakit berasal dari data citra
dalam departemen radiologi. Sebagai perbandingan, bila dalam suatu rumah
sakit volume data untuk RIS sekitar 3 MB per hari, maka volume data citra
diperkirakan sekitar 10-15 Gbytes per hari. Ukuran dari kebutuhan penyimpan
untuk tiap modalitas citra dapat diestimasikan dari Tabel 1.
|
|
Bytes/pixel | Image/Exam | Mbytes/Exam |
Digital X-ray
Digital Angiography Computed Tomography Magnetic Resonance Nuclear Medicine Ultrasound |
|
|
|
|
Pengarsipan digital didesain untuk dapat diakses dengan cepat dari workstation untuk semua citra pasien selama dirumahsakit. Hal ini memerlukan suatu pengarsipan sentral yang terdiri dari peralatan penyimpan besar yang juga andal terhadap kehilangan data. Untuk pasien yang diperbolehkan pulang, citra disimpan pada penyimpan cadangan seperti disk optik dalam bentuk terkompres dengan perbandingan 2.5:1. Disk ini diorganisasikan dalam bentuk "jukeboxes". Satu jukebox mempunyai kapasitas dari beberapa ratus Gbytes sampai beberapa Tbytes. Sebagai estimasi untuk suatu rumahsakit, akses langsung untuk satu tahun memerlukan sekitar 2,5 Tbyte. Jaringan komunikasi yang diperlukan untuk mendukung perkiraan kapasitas input-output sebesar 100-150 Gbyte transfer per hari adalah merupakan jaringan kecepatan tinggi.
Dalam pengolahan citra medis kami telah mengembangkan prosedur perbaikan citra, deteksi tepi, analisis citra, perbesaran, pewarnaan semu, komputasi geometris, dan kompresi data citra. Untuk memenuhi kebutuhan pengolahan kecepatan tinggi, kami menggunakan prosesor citra TMS320C80 yang diantarmukakan pada komputer. Waktu eksekusi yang dibutuhkan untuk menjalankan perbaikan citra dan kompresi adalah sekitar 10-40 milidetik. Hal ini memungkinkan pengolahan waktu riel untuk diimplementasikan.
Standard yang dibutuhkan mencakup antara lain infrastruktur informasi, komunikasi, dan interoperabilitas, representasi informasi, sekuritas dan konfidensial, pencitraan, dan dokumentasi. ACR (the American College of Radiology) dan NEMA (the National Electrical Manufacturers Association) menghasilkan DICOM (Digital Imaging and COMmunication) untuk standardisasi struktur format, parameter citra, pertukaran perintah antara unit, kompresi data citra, deskripsi obyek data. DICOM juga mendefinisikan persyaratan antar muka antara PACS dan HIS/RIS IPI (Image Processing and Interchange standard) adalah standard berorientasikan citra untuk pengolahan data dan komunikasi. Standardisasi ini adalah penting untuk memberikan garansi kompatibilitas dari subsistem. Hal ini melibatkan header dan format citra, protokol komunikasi, antarmuka peralatan, format penyimpan, elemen kontrol dan antarmuka pengguna. Subsistem PACS mungkin berasal dari supplier yang berbeda.
Subsistem-subsistem ini dapat merupakan modalitas pencitraan, pengolahan citra, workstation diagnostik, database, jaringan komunikasi, dan peralatan lainnya. Standard penting yang dikembangkan untuk RIS adalah OSI, DICOM, dan IPI. OSI terdiri dari tujuh lapis fungsi, dengan tiap lapis mendefinisikan aturan untuk protokol komunikasi. TCP/IP adalah yang paling umum.
Artikel lain :
Synchronous Digital Hierarchy