|
|||||||
|
|
|
|
|
|
||
Geothermal
Nuklir Gas alam Minyak bumi Tenaga air LPG Biomasa Batubara |
91,00
-
935,20
1687,50
97,80
120,50
1134,10
355,90
|
100,20
-
1194,30
1842,10
291,00
199,10
1256,30
835,50
|
99,10
-
1283,30
2150,90
422,90
258,50
1347,90
1708,90
|
94,9
-
1599,30
2628,70
449,30
400,10
1450,20
2714,50
|
88,70
-
1832,80
3525,90
457,70
568,20
1568,60
4280,90
|
78,60
-
2096,50
4788,30
453,90
800,20
1726,80
6674,60
|
|
Total |
4422,00
|
5718,50
|
7298,50
|
9337,00
|
12322,80
|
16618,90
|
|
|||||||
|
|
|
|
|
|
||
Listrik
Batubara Gas Kerosin LPG ADO FO Mogas Biomasa Pelumas |
288,44
128,20
387,00
306,37
150,94
422,92
68,68
306,01
1134,15
19,24
|
441,13
200,29
529,81
303,87
276,64
614,12
89,97
378,25
1256,31
26,32
|
648,92
295,28
707,29
368,61
376,58
848,83
120,13
479,37
1347,95
35,29
|
930,54
438,38
906,77
448,75
487,46
1074,40
159,69
540,35
1450,19
45,91
|
1364,01
691,57
1161,43
545,28
653,48
1391,46
214,86
846,63
1568,62
60,86
|
1998,49
1135,02
1485,26
613,09
910,26
1802,95
269,57
1090,14
1726,81
81,28
|
|
Total | 3211,95 | 4116,71 | 5228,25 | 6582,44 | 8498,20 | 11112,88 |
Selama Repelita VI sampai XI permintaan tenaga listrik di Indonesia akan meningkat dengan rata-rata 8,2% per tahun, yaitu dari 56.144 GWh pada Repelita V menjadi 554.940 GWh pada Repelita XI.
Untuk kasus tanpa tindakan, pembangunan PLTU batubara konvensional di Pulau Jawa akan meningkat dengan sangat cepat, yaitu sekitar 13,2% per tahun. Bila pada Repelita VII kapasitas terpasang PLTU batubara konvensional adalah sebesar 10,05 GW maka pada Repelita XI diperkirakan akan menjadi 68,8 GW. Tabel 3 menunjukkan perkembangan kapasitas terpasang pembangkit listrik di Pulau Jawa.
|
|||
|
|
|
|
PLTU Batubara
PLT Turbin gas PLTU Minyak PLTU Diesel PLTG Minyak PLT Panasbumi PLTA PLTU Biomasa PLT Nuklir |
10,05
4,10
1,78
2,82
0,25
0,36
3,12
0,01
0
|
31,90
3,94
0,33
0,81
4,55
0,29
3,12
0
0
|
68,82
0,06
0
0,81
19,70
0
3,27
0
0
|
Total | 22,42 | 44,94 | 92,66 |
Untuk memenuhi permintaan tenaga listrik di luar Jawa sebesar 17.540 GWh pada Repelita V dan 211.630 GWh pada Repelita XI harus dipersiapkan pembangkit listrik dengan kapasitas sebesar 15,37 GW pada Repelita VII dan 52,51 GW pada Repelita XI. Secara lengkap proyeksi kapasitas pembangkit listrik di luar Jawa diperlihatkan pada Tabel 4.
|
|||
|
|
|
|
PLTU Batubara
PLT Turbin gas PLTU Minyak PLTU Diesel PLTG Minyak PLT Panasbumi PLTA PLTU Biomasa PLTU Gas PLTU Gas Uap |
0,70
1,31
0,17
0,39
6,59
0,14
4,78
0,26
0,29
0,09
|
6,15
0,72
0
0,31
3,25
0,14
7,76
0,25
0,29
4,95
|
21,26
0,39
0,23
11,68
3,23
0,06
7,76
0,45
0
7,45
|
Total | 15,37 | 23,82 | 52,51 |
PLTD pada awal periode masih mempunyai kapasitas terbesar, dengan pansa pasar 43% pada Repelita VII. Hal ini disebabkan oleh kurang tersedianya jaringan transmisi. Tetapi untuk waktu mendatang pangsa pemakai PLTD akan menurun (rata-rata 2,6% per tahun) dan tinggal kurang dari 1% pada akhir periode (Repelita XI). Sedangkan pembangkit yang mempunyai pertumbuhan pesat adalah PLTU batubara dan PLTG minyak.
|
|||
|
|
|
|
PLTU Batubara
[PLTU batubara] PLT Turbin gas [PLT Turbin gas ] PLTU Minyak PLTU Diesel PLTG Minyak [PLTG Minyak ] PLT Panasbumi PLTA PLTU Biomasa PLT Nuklir |
4,19
5,43
3,91
0,03
1,78
2,82
0,18
0
0,36
3,12
0,01
0
|
3,39
29,09
3,72
0,06
0,33
0,94
0,06
4,50
0,29
3,12
0
0
|
0,84
69,25
0,00
0,06
0
0,87
0
19,64
0
3,37
0
0
|
Total | 21,83 | 45,50 | 94,03 |
Langkah-langkah yang dilakukan pada kasus pengurangan emisi untuk pembangkit listrik misalnya adalah sebagai berikut:
Usaha pengurangan emisi pada sektor selain pembangkit listrik, antara lain adalah penggunaan:
|
|||||
|
|
|
|||
Listrik
Transportasi |
515,80
329,10
|
788,90
546,80
|
1.310,70
748,30
|
||
Total Sistem |
883,90
|
1.332,47
|
2.972,25
|