Jika temperatur_ruangan HANGAT, maka atur kecepatan_kipas pada posisi SEDANG
Ungkapan PANAS dan SEDANG sebenarnya adalah himpunan yang mendefinisikan nilai-nilai yang dikenal sebagai fungsi keanggotaan. Dengan memilih rentang nilai dan bukan satu nilai tegas untuk mendefinisikan variabel masukan "temperatur_ruangan", dapat dilakukan pengendalian variabel keluaran "kecepatan_kipas" secara lebih akurat. Pengendali logika kabur (fuzzy logic controller) dapat meningkatkan kinerja sistem kendali dengan menekan munculnya fungsi-fungsi liar pada keluaran yang disebabkan oleh fluktuasi pada variabel masukannya.
Apa yang terjadi bila temperatur menjadi 69.5° F? Atau, lebih-lebih, apa yang akan terjadi pada sistem pengendali bila temperatur berubah dari nilai 70° F menjadi di atas 70° F ? Bisa jadi juga temperatur berfluktuasi antara sedikit di atas atau di bawah 70° F (misalnya antara 69.0° F sampai 71.0° F)? Pada sistem kendali tegas, kejadian ini akan menyebabkan putaran kipas berubah-ubah secara liar menang-gapi perubahan pada variabel masukan temperatur_ruangan, meskipun sebenarnya perubahan temperatur tidak begitu terasa. Fluktuasi kecil pada masukan seperti kasus yang di-paparkan sangat sulit ditanggapi oleh kendali 'tegas', sebaliknya pada kondisi demikian inilah logika kabur menun-jukkan kelebihannya.
Untuk membuat sistem kendali temperatur ruangan mula-mula dikembangkan
fungsi keanggotaan untuk variabel masukan "temperatur_ruangan". Fungsi
keanggotaan ini didefinisikan dengan rentang nilai dan derajat keanggotaan.
Dalam logika kabur, penting untuk membedakan tidak hanya dalam fungsi keanggotaan
mana suatu variabel berada tetapi juga derajat keanggotaan relatif variabel
tersebut. Jadi tiap variabel memiliki bobot keanggotaan dalam suatu fungsi
keanggotaan. Suatu variabel dapat memiliki memiliki bobot keanggotaan dalam
beberapa fungsi keanggotaan sekaligus pada suatu saat. Sebagai contoh.
Fungsi keanggotaan "temperatur_ruangan" mungkin seperti gambar 3 berikut
ini:
Seperti terlihat pada gambar 3, fungsi keanggotaan kabur memiliki rentang nilai-nilai yang dapat saling tumpang-tindih. Dalam diagram tersebut didefinisikan adanya tiga himpunan nilai keanggotaan untuk variabel "temperatur_ruangan". Ketiga himpunan itu adalah DINGIN, HANGAT, dan PANAS. Derajat keanggotaan suatu nilai tertentu, dalam diagram tersebut, adalah titik perpotongan antara nilai masukan pada sumbu horisontal dengan garis yang mendefinisikan satu atau lebih fungsi keanggotaan kabur. Titik perpotongan ini dinyatakan dengan nilai tertentu pada sumbu tegak yang menentukan keanggotaan relatif nilai tersebut di dalam himpunan nilai masukan nyata. Sebagai contoh, nilai 70 pada variabel temperatur_ruangan adalah anggota dari fungsi keanggotaan PANAS dengan keanggotaan relatif 0.17. Nilai 70 tersebut juga adalah anggota dari fungsi keanggotaan HANGAT dengan keanggotaan relatif 0.37.
Tidak seperti pada sistem tegas, di mana suatu nilai secara tegas dapat dinyatakan sebagai anggota atau bukan anggota dari suatu fungsi, sistem logika kabur bekerja atas dasar keanggotaan dari suatu himpunan dan derajat keanggotaan nilai tersebut untuk suatu fungsi keangggotaan tertentu. Dalam kasus ini, karena temperatur_ruangan pada 70° F adalah lebih condong pada keanggotaan HANGAT (0.37) daripada PANAS (0.17), maka pengendali akan memperhitungkan derajat keanggotaan HANGAT tersebut dalam menentukan aksi keluaran yang akan dilakukan.