ELEKTRO INDONESIA Edisi Perdana, Maret 1996Sajian Utama
Di Amerika pada awal 80-an muncul teknologi komunikasi satelit dengan antena kecil, yang mampu menghubungkan point to multipoint atau sebaliknya multipoint to point. Teknologi itu terkenal dengan sebutan VSAT (Very Small Aperture Terminal).
VSAT masuk pertama ke Indonesia tahun 1989 seiring dengan bermunculnya bank-bank swasta yang sangat membutuhkan sistem komunikasi online seperti ATM (Automated Teller Machine). Pemanfaatan VSAT di Indonesia termasuk yang pertama di Asia Tenggara, yang dipelopori oleh perusahaan swasta nasional PT Citra Sari Makmur (CSM) dengan lisensi PT TELKOM. CSM mulai beroperasi awal 1990 dengan memanfaatkan satelit PALAPA. Saat ini selain CSM ada 3 operator VSAT swasta yaitu Lintasarta, Elektrindo Nusantara dan Rintis Sejahtera (Primacom). Pangsa pasar terbesar masih dikuasai CSM. Di luar itu masih ada 2 operator yang hanya melayani kalangan sendiri, Dwi Mitra (kelompok Garuda Indonesia) dan BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika).
Keistimewaan VSAT terhadap saluran kabel selain ongkos lebih murah adalah handal dan bandwidth lebar dengan sistem transmisi paket data. VSAT juga berfungsi sebagai komplemen atau pengganti line telepon dan gelombang mikro (microwave).
Kemampuan VSAT dalam transfer data, suara dan video sangat bagus karena bandwidth yang lebar. Apalagi dengan memanfaatkan teknik kompresi yang baik, gambar dan suara mudah di transfer dengan biaya murah.
Bidang bisnis yang sangat membutuhkan VSAT antara lain perbankan (misalnya komputerisasi online), perusahaan perminyakan, penerbangan, distribusi barang dan jasa, bisnis perkayuan dan lain-lain. Pemakaian VSAT akan semakin efektif bila pihak pelanggan telah mempersiapkan dan menyediakan aplikasinya pada saat mulai menggunakan VSAT.
Bank Niaga sudah memanfaatkan VSAT dari CSM sejak awal 90-an. Fasilitas VSAT yang dimanfaatkan Bank Niaga selain untuk ATM adalah VSAT LINK dengan bandwidth 64 kBps, sedangkan ATM hanya memerlukan 2,4 kBps.
VSAT LINK dapat dimanfaatkan sebagai disaster recovery (pemulihan operasi bila ada disaster), yang dalam hal ini Bank Niaga menggunakan fasilitas CSM yang berada di Cikarang. Karena bandwidth lebar, VSAT LINK sangat baik untuk komunikasi data dan suara. Dengan demikian staf di kantor pusat secara mudah dapat berhubungan dengan cabang dan sebaliknya, juga hubungan antar cabang berlangsung lancar tanpa melakukan interlokal.
Saat ini Bank Niaga tetap akan mengembangkan pemakaian VSAT, misalnya untuk daerah atau cabang yang biaya interlokalnya tinggi seperti di Medan dan Semarang. Hubungan antar daerah yang sudah menggunakan VSAT LINK yaitu Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Bandung.
"Sebenarnya ada sistem telekomunikasi lain yang juga dipakai Bank Niaga seperti microwave," kata Paul, "Namun karena beberapa kelebihannya, VSAT akan tetap memegang peranan penting di masa kini dan akan datang."