Keyboard
adalah alat untuk menuliskan perintah melalui aksara dan angka ke dalam layar monitor yang
sebelumnya perintah tersebut diolah secara elektronis oleh Central Processing Unit (CPU).
Bentuk keyboard secara umum sama dengan tombol pada mesin ketik, perbedaannya adalah
jumlah tombol keyboard untuk aksara, angka dan perintah lainnya lebih banyak dari pada yang
terdapat pada mesin ketik. Data atau perintah dapat dimasukkan ke dalam komputer melalui
keyboard. Jadi keyboard merupakan penghubung antara manusia dan komputer.
Keyboard
sebagai penghubung antara manusia dengan komputer merupakan salah satu sumber penyebab
penyakit akibat kerja selain disebabkan karena layar monitor, meja dan kursi komputer maupun
printer, yang pada urnumnya berupa nyeri otot. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap
suatu perusahaan yang banyak menggunakan komputer yaitu perusahaan asuransi diperoleh
data keluhan nyeri otot akibat pemakaian komputer sebagai berikut: (1)- 25 % karyawan
mengeluh nyeri pada bahu
- 19 % karyawan menderita nyeri pergelangan tangan
- 15 %
karyawan mengalarni nyeri pada leher secara berkala
- 14 % karyawan mengeluh nyeri
punggung
Hasil lain diperoleh pada biro pariwisata yang banyak menggunakan komputer,
memberikan data keluhan nyeri otot sebagai berikut:- 54 % karyawan mengeluh nyeri
pada bahu
- 32 % karyawan merasakan nyeri pada pinggang bagian bawah
- 24 % karyawan
mengalami nyeri tungkai
- 18 % karyawan menderita nyeri leher
- 6 % karyawan
mengatakan nyeri kepala, lengan dan pergelangan tangan.
Sudah barang tentu data-data
nyeri otot tersebut di atas adalah merupakan gabungan nyeri yang disebabkan oleh keyboard,
layar monitor, meja dan kursi komputer serta printer.
Untuk mengetahui mengapa keyboard
dapat menyebabkan keluhan nyeri otot, ada baiknya untuk melihat terlebih dahulu beberapa
bentuk keyboard yang pernah diciptakan sejauh ini, yaitu:a. Keyboard jenis
QWERTY yang dibuat pertarna kali pada tahun 1873 oleh Perusahaan Remington
untuk keperluan mesin ketik. Nama QWERTY diambilkan dari deretan huruf pada baris paling
atas. Hampir semua komputer mengunakan keyboard jenis Qwerty. Sejak awal keyboard Qwerty
diciptakan tidak memperhatikan masalah ergonomi, sehingga sangat memungkinkan timbulnya
gangguan atau keluhan terhadap tubuh manusia dan lebih jauh lagi dapat menjadi penyebab
penyakit akibat kerja. Keyboard Qwerty ternyata belum memberikan beban yang sama untuk jari-
jari tangan kiri dan tangan kanan. Untuk orang yang biasa bekerja dengan tangan kanan (right
handed) ternyata tangan kiri hanya berfungsi 60 % dari waktu yang disediakan walaupun sudah
menggunakan pengetikan sistim 10 jari akibatnya tangan kanan akan lebih cepat lelah. Tombol-
tombol yang ada pada baris tengah yang paling mudah dicapai oleh jari tangan kanan maupun kiri
ternyata hanya ditekan 30 % dari waktu pengetikan, sehingga jari-jari lebih sering melompat ke
baris atas maupun ke baris bawah dan ini akan menimbulkan beban tersendiri pada pergelangan
tangan. Untuk pengetikan dalam bahasa Inggris yang banyak menggunakan huruf: a, e, h, i, l, n,
o, r, s, t (10 huruf utama), ternyata hanya 4 buah huruf yang berada di baris tengah dan ini akan
menambah beban kerja pada jari karena jari lebih sering melompat ke baris atas dan bawah.
Selain dari itu, perintah-perintah tambahan pada keyboard sebagian besar terletak pada bagian
kanan keyboard yang berarti akan menambah beban kerja pada tangan kanan. Dengan demikian
maka beban kerja pada jari tangan kanan dan tangan kiri belum bisa seirnbang, akibatnya sudah
barang tentu adalah keluhan nyeri otot.
b. Keyboard jenis DVORAK
yang dibuat pada tahun 1936. Keyboard Dvorak diciptakan berdasarkan prinsip kerja biomekanis
dan efisiensi. Susunan letak tombol huruf lain dengan jenis Qwerty yaitu dibuat sedemikian rupa,
sehingga 56 % ketukan ada pada tangan kanan dan jari-jari yang bekerja lebih banyak adalah jari
telunjuk, jari tengah dan jari manis. Huruf-huruf yang ada pada baris tengah lebih sering diketuk
kira-kira sampai 70 % dan perpindahan antar baris hanya sekitar 10 % sehingga kelelahan jari-jari
sangat banyak berkurang. Walaupun keyboard jenis Dvorak sudah lebih baik dari pada jenis
Qwerty, akan tetapi karena kalah duluan dalam hal pemasarannya dengan jenis Qwerty dan
kalaupun harus diganti dengan jenis Dvorak, maka perlu pelatihan baru dan ini berarti biaya
tambahan yang harus disangga oleh Perusahaan pembuat keyboard Dvorak. Kemungkinan untuk
laku menggantikan keyboard yang sudah ada belum dapat dipastikan sehingga keyboard jenis
lama (Qwerty) masih tetap digunakan.
c. Keyboard jenis
KLOCKENBERG dibuat dengan maksud menyempurnakan jenis keyboard yang
sudah ada, yaitu dengan memisahkan kedua bagian keyboard (bagian kiri dan kanan). Bagian kiri
dan kanan keyboard dipisahkan dengan sudut 15 derajat dan dibuat miring ke bawah. Selain dari
pada itu, keyboard Klockenberg tombol-tombolnya dibuat lebih dekat (tipis) dengan meja kerja
sehingga terasa lebih nyaman untuk bekerja. Keyboard Klockenberg tampak lucu karena
dipisahkan bagian kiri dan kanannya dan relatif lebih banyak memakan ruang. Walaupun
demikian keyboard Klockenberg sudah lebih baik dalam hal pengurangan beban pada jari dan
lengan, sehingga nyeri otot pada bahu dan pergelangan sangat sedikit.Dari ketiga macam
keyboard tersebut di atas, ternyata keyboard Qwerty yang tetap diusulkan sebagai keyboard
resmi. Hal ini diperkuat dengan keputusan Amerika Serikat melalui Standard Institute pada tahun
1968 dan melalui ISO pada tahun 1971 yang menetapkan untuk tetap menggunakan keyboard
Qwerty. Reputusan ini lebih banyak berdasarkan pada masalah ekonomi yaitu mengurangi biaya
pelatihan baru bila harus memakai keyboard jenis Klockenberg maupun jenis Dvorak, sehingga
masalah nyeri otot masih tetap akan muncul pada pemakaian keyboard Qwerty.
Layar
Monitor
Bekerja dengan komputer ternyata dapat mengalami penyakit akibat kerja yang
berasal dari layar monitor. Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit
akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar
monitor yang terlalu terang dengan warna yang ³panas² seperti warna merah, kuning, ungu,
oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya (silau)
pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain
sebagainya, akan menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada
beban mata. (1,3)Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan
pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para pemakai layar monitor akan mengalami
keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai
pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata. Bila operator komputer menggunakan soft
lens (lensa mata), kelelahan mata akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam keadaan
memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip sehingga bola mata cepat menjadi kering
dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang berpendingin
(AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena udara ruangan ber AC akan kering
sehingga air mata akan ikut menguap.Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar
monitor yang dipromosikan sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer. Menurut hasil
penelitian yang penulis lakukan, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per hari terus
menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah yaitu
sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh lebih rendah dari pada radiasi yang
berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem
per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m
Rem per tahun. (20 Oleh karena itu operator komputer yang bekerja 8 jam per hari, tetap aman
terhadap kemungkinan terkena bahaya radiasi yang mungkin timbul dari tabung layar monitor.
Sehingga kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya
layar komputer, bukan sebagai filter radiasi. (2)
Untuk mengurangi keluhan pada mata, saran
berikut ini akan sangat berrnanfaat bagi operator komputer dan juga para manajer dalam menata
ruang kerja yang nyaman, yaitu:
- Letakkan layar monitor sedemikian rupa sehingga tidak
ada pantulan cahaya dari sumber cahaya lain seperti lampu ruang kerja dan jendela yang dapat
menyebabkan kesilauan pada mata. Lihat Gambar 1
:Letak layar monitor yang menyebabkan silau
- Agar mata dapat membaca dengan
nyaman, letakkan layar komputer lebih rendah dari garis horizontal mata dengan membentuk
sudut hurang lebih 30 derjat. Keadaan ini dapat dicapai bila pusat layar monitor terlettak sekitar
25 cm dari garis horizontal mata sehingga mata akan mengarah ke bawah (ke layar monitor).
Jarak layar monitor dengan mata sekitar 40 cm. Posisi demikian akan sangat mengurangi
kelelahan pada mata. Lihat Gambar 2. :ukuran meja dan kursi komputer ideal
- Buatlah cahaya latar layar komputer dengan warna
yang dingin, misalnya putih keabu-abuan dengan warna huruf yang kontras. Hindari
penggunaan font huruf yang terlalu kecil (kecuali terpaksa). Font huruf yang termasuk norrnal
adalah font 12, lebih kecil dari ini mengakibatkan mata akan cepat lelah membacanya. Resolusi
layar monitor sudah barang tentu sangat berpengaruh terhadap ketajaman huruf maupun
gambar. Layar monitor SVGA akan jauh lebih baik dari pada layar monitor VGA apalagi dengan
yang monokrom.
- Agar mata tidak kering, sering-seringlah berkedip dan sesekali pindahkan
arah pandangan mata ke luar ruangan. Bila perlu usaplah kelopak mata secara lembut (memijit
ringan bola mata).
Meja dan Kursi Komputer
Meja dan kursi komputer adalah
alat penunjang kerja yang sangat berpengaruh terhadap kenyamanan kerja operator komputer.
Kelelahan kerja akan cepat timbul bila meja dan kursi tidak memenuhi persyaratan kerja yang
baik (tidak ergonomis). Meja komputer yang baik adalah meja yang dilengkapi dengan alat
sandaran kaki (foot rest) dan bawah meja memberikan ruang gerak bebas bagi kaki. Tinggi meja
komputer yang baik adalah sekitar 55 - 75 cm (disesuaikan dengan ukuran kursinya dan juga
disesuaikan dengan tinggi operatornya).Kursi yang baik adalah kursi yang dapat mengikuti
lekuk punggung dan sandarannya (back rest) serta tingginya dapat diatur. Tinggi kursi adalah
sedemikian rupa sehingga kaki operator tidak menggantung pada saat duduk. Kaki yang
menggantung akan cepat menimbulkan kelelahan. Selain dari pada itu, kursi operator komputer
yang baik adalah kursi yang dilengkapi dengan 5 kaki dan diberi roda, sehingga tidak mudah jatuh
dan mudah digerakkan ke segala arah. Hal ini penting agar operator dapat leluasa menggeliat /
meregangkan tubuh dalam rangka mengurangi kelelahan.Selain dari pada itu, kelelahan akan
sangat berkurang bila meja dan kursi dapat diatur sedernikian rupa sehingga pada saat bekerja
sudut antara tangan dan lengan membentuk sudut tumpul (lebih dari 90 derajat) sedangkan kaki
dapat bersandar pada sandaran kaki serta kaki dapat leluasa bergerak di bawah meja, seperti
tampak pada Gambar 3. (3) : Sikap duduk yang nyaman untuk bekerja dengan komputer
Printer
Printer sebagai alat pencetak hasil kerja dengan
komputer ternyata dapat pula menimbulkan kelelahan kerja. Operator komputer seringkali
merasa terganggu karena kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin printer. Printer yang baik pada
umumnya tidak menimbulkan kebisingan, sedangkan printer yang tidak baik kebisingan yang
ditimbulkan cukup tinggi.
Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif
lebihrendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah
kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf
manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas kebisingan
yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang
kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 - 50 dB. (4)
Apabila di dalam ruang kerja
terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.
Masalah kebisingan ini kiranva perlu diperhatikan juga agar penvakit akibat kerja dapat ditekan
sekecil mungkin.Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka aspek
keselamatan kerja perlu diperhatikan walaupun bekerja dengan komputer yang sepintas tidak
tampak kemungkinan adanya gangguan yang dapat menimbulkan dampak penyakit akibat kerja.
Penelitian lebih lanjut mengenai aspek keselamatan kerja pada pemakaian komputer masih perlu
dilakukan agar dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap. Pengalaman para operator
komputer di lapangan kiranya akan dapat lebih melengkapi tulisan ini.Daftar
Acuan
- Sudjoko Kuswadji dr.: Aspek Ergonomi dan Kesehatan Bekerja Dengan
Komputer Seminar Nasional Aspek Kesehatan Kerja dalam Globalisasi Teknologi Komputer.
Yogyakarta, 1996.
- Wisnu Arya Wardhana: Dampak Gelombang Elektromagnetis Dari
Komputer terhadap Kesehatan Operator Beserta Pencegahannya. Seminar Nasional Aspek
Kesehatan Kerja dalam Globalisasi Teknologi Komputer. Yogyakarta, 1996.
- Lientje Setyawati,
SU. dr. DR.: Ergonomi Dalam Telenologi Komputer Dan Pengoperasiannya. Seminar Nasional
Aspek Kesehatan Kerja dalam Globalisasi Teknologi Komputer. Yogyakarta, 1996.
- Wisnu
Arya Wardhana: Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
- Wisnu
Arya Wardhana: Radioekologi Andi Offset, Yogyakarta, 1996.
Wisnu
Arya Wardhana adalah Widyaiswara BATAN Yogyakarta, Supriyono dan Djiwo Harsono adalah
Peneliti dan Staf Pengajar PATN-BATAN Yogyakarta.
[Sajian Utama]
[Sajian Khusus]
[Profil Elektro]
[KOMUNIKASI]
[KENDALI]
[ENERGI]
[ELEKTRONIKA]
[INSTRUMENTASI]
[PII NEWS]
Please send
comments, suggestions, and criticisms about ELEKTRO INDONESIA.
Click here to
send me email.
[Edisi Sebelumnya]
© 1997 ELEKTRO ONLINE and INDOSAT NET.
All Rights Reserved.