Nomor 35, Tahun VI, Februari
2001
|
|||||||||
ELEKTRONIKA |
Audio Sampling |
||||||||
Pembuatan Keramik Barium Titanat untuk Peralatan Elektronik NOBEL Fisika 2000 untuk Perintis Rangkaian Terpadu dan Opto-Elektronika |
Pada dasarnya semua suara audio, baik vokal maupun bunyi
tertentu merupakan suatu bentukan dari getaran.
Ini menandakan semua audio memiliki bentuk gelombangnya masing-masing.
Umumnya bentukan gelombangnya disebut dengan sinyal analog. Sinyal analog
adalah sinyal yang bentuknya seperti pada Gambar 1. Namun sebuah teknik
memungkinkan sinyal ini diubah dan diproses sehingga menjadi lebih baik.
Teknik ini memungkinkan perubahan sinyal analog menjadi bit-bit digital.
Teknik itu disebut teknik sampling. Jika telah menjadi sinyal digital maka
sinyal ini jauh lebih baik, sedikit noisenya dan juga dapat diproses dengan
mudah. Digital Signal Prosessing merupakan perkembangan dari teknik ini
yang memungkinkan kita membentuk sample-sample yang berupa suara seperti
yang ada pada keyboard, syntitizer, Audio Prosessing, dll.
Proses samplingPada proses ini terjadi suatu pencuplikan dari bentukan sinyal analog. Pencuplikan dilakukan pada bagian-bagian sinyal analog. Ini dilakukan dengan sinyal-sinyal sample. Bentukan sinyal sample dapat dilihat pada Gambar 2.Ada suatu aturan tertentu dari sinyal ini. Teori Shannon menyatakan frekuensi sinyal ini paling sedikit adalah 2 kali frekuensi sinyal yang akan disampling(sinyal analog). Ini adalah batas minimum dari frekuensi sample agar nantinya cuplikan yang diambil menunjukkan bentukan sinyal yang asli (analog). Lebih besar tentunya lebih baik, karena cuplikan akan lebih menggambarkan sinyal yang asli. Seperti terlihat pada Gambar 3b adalah bentukan proses pencuplikan. Setelah dilakukan proses ini maka terbentuklah suatu sinyal analog-diskrit yang bentuknya menyerupai aslinya namun hanya diambil diskrit-diskrit saja. QuantisasiIni adalah proses pembandingan level-level tiap diskrit sinyal hasil sampling dengan tetapan level tertentu. Level-level ini adalah tetapan angka-angka yang dijadikan menjadi bilangan biner. Sinyal-sinyal diskrit yang ada akan disesuaikan levelnya dengan tetapan yang ada. Jika lebih kecil akan dinaikkan dan jika lebih besar akan diturunkan. Prosesnya hampir sama dengan pembulatan angka. Tetapan level yang ada tergantung pada resolusi dari alat, karena tetapan level merupakan kombinasi angka biner, maka jika bitnya lebih besar kombinasinya akan lebih banyak dan tetapan akan lebih banyak. Ini membuat pembulatan level sinyal diskrit menjadi tidak jauh dengan level aslinya. Dan bentukan sinyal akan lebih bervariasi sehingga akan terbentuk seperti aslinya. Proses ini membuat sinyal lebih baik karena bentukkannya lebih tetap. Proses ini juga mengecilkan error dari suatu sinyal.Gambar 4 Sinyal Diskrit, gambar 5. Quantisasi Perubahan ke digitalSetelah diquantisasi maka tiap-tiap diskrit yang ada telah memiliki tetapan tertentu. Tetapan ini dapat dijadikan kombinasi bilangan biner, maka terbentuklah bilangan-bilangan biner yang merupakan informasi dari sinyal. Setelah menjadi sinyal digital maka proses-proses perekayasaan dapat dilakukan. Yang harus dilakukan adalah merubah informasi digital tersebut dengan proses digital sehingga menjadi suara-suara yang kita inginkan. Proses dapat dilakukan dengan berbagai macam alat-alat digital (co:komputer). Sample-sample yang ada juga digunakan sebagai informasi untuk menciptakan suara dari berbagai macam alat elektronik (co:keyboard dan syntitizer). Penyimpanan suara juga akan lebih baik karena informasinya adalah digital sehingga berkembanglah CD dan DAT(Digital Tape).Tim R & D RTC UI 89,15 FM
|
||||||||
Artikel lain: |