1. Pendahuluan
Warnet-Full-Linux-Mini-Howto ini ditulis oleh Adi Nugroho (adi.nugroho@makassar.linux.or.id),
dan berada di bawah lisensi GPL. Anda dipersilakan untuk menyalin sebagian
ataupun seluruhnya, selama tetap mencantumkan nama penulis.
Tulisan yang anda baca ini adalah update tanggal 7 Maret 2000. Mini-Howto
ini diupayakan untuk tetap di-update. Mohon untuk mengecek di http://makassar.linux.or.id,
bagian artikel, untuk melihat versi terakhir.
Anda juga dapat memperoleh mini-howto ini dengan mengirim e-mail kosong
ke warnet-howto@makassar.linux.or.id.
2. Warnet? Apa itu?
Penulis mengasumsikan bahwa anda sudah paham benar tentang warnet secara
umum. Jadi, di sini hanya menjelaskan sangat sedikit tentang warnet itu
sendiri.
Sebagai gambaran umum, warnet atau warung internet adalah sebuah penyewaan
akses internet. Pemilik warnet mempunyai koneksi ke Internet, kemudian
menyewakannya kepada orang lain.
Warnet yang baik akan memberi pelayanan yang baik dan harga yang cukup
murah kepada pelanggan, yang sulit untuk didapatkan jika pelanggan itu
berlangganan Internet sendiri di rumah mereka.
3. Bagaimana Warnet Bisa Untung?
Pelayanan yang baik dan harga yang murah? Lantas, bagaimana warnet bisa
untung? Warnet memperoleh keuntungan dari pemakaian satu account Internet
bersama-sama. Misalkan anda mempunyai sebuah account Internet dengan harga
Rp. 10.000,- per jam. Jika anda membagikannya untuk 10 user, biaya efektif
tiap user hanyalah Rp. 1.000,- untuk setiap jamnya. Jika anda menjual akses
internet itu dengan harga Rp. 5.000,- per jam, pelanggan akan untung, karena
memperoleh harga yang lebih rendah dari harga yang seharusnya dia bayarkan
jika berlangganan sendiri, dan anda akan untung, karena setiap jamnya,
anda akan mendapatkan Rp. 50.000,- dan mempunyai pengeluaran untuk akses
hanya Rp. 10.000,- per jam.
Oke, saya mengerti, tapi jika sebuah account Internet dibagi untuk
sepuluh orang, bukankah aksesnya menjadi lebih lambat?
Bisa ya, dan bisa tidak.
Jika setiap pelanggan men-download file-file besar dari Internet secara
bersamaan, akses Internet akan menjadi sangat lambat. Namun hal itu jarang
terjadi pada keadaan sebenarnya. Kebanyakan pelanggan warnet di tempat
kami menghabiskan waktunya dengan browsing, chatting dan menulis e-mail.
Pekerjaan browsing akan menghabiskan hampir setengah dari waktu yang
digunakan untuk mengirim dan menerima data dari Internet. Namun, karena
banyak pelanggan yang mengakses URL yang sama, maka koneksi Internet bisa
dihemat dengan menggunakan proxy server, atau memperbesar cache di Internet
browser anda.
Pelanggan yang melakukan chatting atau ngobrol di Internet adalah teman
baik anda. Berikan servis yang baik kepada mereka, karena mereka membayar
harga yang sama setiap jamnya, padahal mereka hanya menggunakan bandwidth
yang sangat kecil. Jika anda dapat mengetik 100 karakter permenit, anda
hanya membutuhkan 100 bytes per menit, atau kurang dari 20 bit per detik.
Jauh di bawah kecepatan modem anda yang mungkin sebesar 56 kbps atau bahkan
dengan leased line yang lebih cepat.
Pelanggan yang menulis e-mail juga merupakan teman baik anda, jika
mereka mengetik e-mail mereka di warnet anda. Bayangkan, selama mereka
mengetik, tidak ada transaksi data apapun ke Internet, dan mereka tetap
membayar dengan jumlah yang sama.
4. Beberapa Konfigurasi Dasar
Pertama tama tentu anda harus mempunyai akses Internet :-) Akses
ini bisa berupa modem dialup biasa, maupun sebuah leased line ke ISP di
kota anda. Selanjutnya adalah membagi akses tersebut ke beberapa workstation.
Ada banyak cara untuk membagi akses internet anda untuk lebih dari
sebuah komputer. Satu syarat mutlak adalah bahwa anda mempunyai sebuah
Local Area Network. Sulit untuk membayangkan warnet besar tanpa LAN.
4.1 Sebuah Server Melayani Beberapa Workstation
Saat howto ini ditulis, kebanyakan warnet menggunakan konfigurasi ini.
Kita dapat menginstall sebuah server Linux, dan menginstall IP-Masquerade
pada server itu, dan semua workstation akan menggunakannya sebagai gateway.
Agar kita mendapatkan kecepatan yang lebih baik, maka kita dapat menginstall
sebuah proxy atau cache server. Beberapa proxy/cache server yang terkenal
dan sering digunakan adalah SQUID (http://squid.nlanr.net), WWWOffle dan
peregrine. Masing-masing proxy/cache server ini mempunyai kelebihan masing-masing.
SQUID dirancang untuk bekerja dengan presisi tinggi. Setiap kali user
meminta sebuah website, SQUID akan memeriksa terlebih dahulu, apakah cache
yang disimpannya masih valid atau tidak. Sebaliknya, WWWOffle dan peregrine
tidak melakukannya, sehingga dapat bekerja jauh lebih cepat. Karena lebih
mementingkan presisi dari kecepatan, penulis menggunakan squid.
Penulis sangat mengharapkan kontribusi tentang setting ini. Jika anda
mempunyai Warnet full Linux dengan konfigurasi seperti ini, mohon membagi
pengalaman anda dengan penulis, agar mini-howto ini bisa lebih berguna
untuk orang lain.
4.2 Hardware Modem Sharer
Kemajuan teknologi memang menyenangkan. Saat ini, telah banyak dijual
sebuah modem sharer, yang pada dasarnya adalah sebuah komputer sangat kecil,
yang berisi IP-Masquerade dan modem dialer. Di pasaran, alat ini mungkin
saja bernama Internet Sharing Server, Internet Gateway, dll. Cara menggunakannya
sangat mudah. Mintalah toko yang menjualnya untuk mengeset alamat IP yang
diinginkan dan nomer telepon ISP anda, dan anda dapat melupakannya. Alat
ini akan secara otomatis men-dial ke ISP, melakukan autentifikasi, dan
membagi akses Internet anda ke setiap workstation anda. Jika anda kurang
mahir dalam komputer, maka alat ini bisa jadi merupakan pilihan yang baik.
Lebih bagus lagi, beberapa jenis dari alat ini dapat mempunyai lebih
dari satu modem, dan akan dapat menggunakan modem-modem tersebut secara
bersamaan, tergantung dari beban yang diminta workstation.
4.3 Workstation Khusus
Kebalikan dari modem sharer di atas, maka ada pula alat yang berfungsi
sebaliknya. Jika tadi sang pabrik membuat gateway khusus, maka sekarang
mereka membuat workstation khusus, sehingga dapat menggunakan resource
dari komputer induk.
Sayang, penulis belum mempunyai pengalaman dengan alat ini. Jika anda
mempunyainya, mohon membantu kami untuk melengkapi howto ini.
4.4 X-Terminal
Inilah cara yang akan dibahas pada howto ini.
Teknologi personal computer sekarang ini telah mempunyai kinerja yang
amat sangat terlalu bagus jika hanya digunakan untuk mengakses Internet.
Jika anda menggunakan personal komputer dengan processor terbaru, silakan
melihat pemakaian resource komputer anda. Rata-rata, kita tidak sampai
menggunakan 10% dari kemampuan CPU kita. Mungkin bahkan kurang dari 5%
saja. Dengan logika sederhana, membagikannya untuk lima komputer tidak
akan terlalu membebani komputer anda.
Jika kebanyakan pelanggan warnet anda hanya menggunakannya untuk menulis
e-mail dan chatting, maka beruntunglah anda, karena lebih banyak komputer
dapat menggunakan kemampuan processor anda yang berlebihan.
Bagaimanakah cara menggunakannya?
Mudah. Pertama tama, mari mencobanya terlebih dahulu. Penulis mengasumsikan
bahwa anda mempunyai sebuah komputer yang sangat bagus (selanjutnya kita
sebut server), dan beberapa komputer yang kurang cepat (selanjutnya kita
sebut sebagai workstation).
Jalankan xdm pada server.
Wah, xdm, apa pula itu?
Gampangnya, aturlah server anda untuk login secara graphical. Jika
anda menggunakan SuSE, aturlah komputer anda untuk menggunakan. runlevel
3. Caranya, masuklah ke yast, dan pada pilihan login, pilihlah graphical.
Jika anda menggunakan Caldera, Redhat atau Mandrake, silakan menggunakan
runlevel 5.
Untuk Redhat dan caldera, pilihan untuk login secara graphical akan
ditanyakan terakhir kali jika anda menjalankan Xconfigurator. Pada
Caldera, login graphical sudah merupakan setting standar. Biasanya anda
tidak perlu melakukan apa-apa lagi.
Untuk distribusi lainnya, maka anda bisa menggunakan cara standar,
yaitu dengan mengedit file /etc/inittab, kemudian ubahlah baris "id:2:initdefault:"
menjadi "id:5:initdefault:".
Jika login screen graphical sudah nampak di layar anda, maka setting
server sudah selesai. Mudah, bukan?
Jika belum, silakan restart komputer anda, atau ketik "init 3" untuk
SuSE, atau "init 5" untuk Redhat atau Mandrake.
Sekarang kita beralih ke workstation.
Pastikan bahwa X-Window sedang TIDAK dijalankan. Kemudian, dari command
prompt, silakan ketik, "X -query server", dimana "server" adalah
nama dari server anda.
Jika semua beres, maka login screen dari server anda akan muncul di
workstation. Silakan menggunakan tombol [Ctrl][Alt][Backspace] untuk keluar.
Tinggal satu hal terakhir, yaitu memasukkannya ke dalam init-script anda.
Buatlah sebuah file di "/etc/rc.d/init.d", misalnya dengan nama "xterminal".
Isi file tersebut hanyalah satu baris, yang berisi, "X -query server".
Setelah mengubah keamanan file tersebut sehingga dapat dijalankan (dengan
perintah "chmod 755 xterminal"), cobalah untuk menjalankannya, dengan perintah
./xterminal, jika anda berada di direktori itu, atau /etc/rc.d/init.d/xterminal,
jika anda berada di luar direktori itu. Jika logon screen server anda bisa
muncul, maka script kecil ini berhasil. Silakan menambahkan link ke script
itu pada runlevel yang diinginkan.
Misalkan anda ingin menjalankannya pada runlevel 2, anda tinggal membuat
link bernama "S99xterminal" pada direktory /etc/rc.d/rc2.d. Caranya, gunakan
perintah, "ln -s /etc/rc.d/init.d/xterminal /etc/rc.d/rc2.d/S99xterminal".
Cobalah booting komputer anda. Seharusnya, sekarang komputer anda akan
langsung memunculkan login screen server anda, tanpa perlu login ke komputer
lokal. Selamat, anda telah menyelesaikan satu workstation. Silakan melanjutkannya
untuk workstation lainnya.
4.5 IP Masquerade
Jika anda tidak menggunakan X-Terminal, maka kemungkinan anda ingin
menggunakan IP Masquerading. Gampangnya, IP Masquerading akan meneruskan
permintaan workstation ke Internet, namun menyembunyikan alamat IP workstation
anda, dan menggunakan alamat IP dari server.
Mengapa harus demikian? Karena jika anda mempunyai akses dialup ke
Internet, maka anda HANYA mempunyai satu alamat IP yang legal, dan LAN
anda akan menggunakan IP privat.
Bagaimana caranya?
Bila anda menggunakan ipchains (Linux dengan kernel versi 2.2.X), tambahkan
saja di init script perintah sebagai berikut (misalnya, alamat IP LAN anda
adalah 192.168.1.0 dengan netmask 255.255.255.0):
ipchains -P forward DENY
ipchains -A forward -j MASQ -s 192.168.1.0/24 -d 0.0.0.0/0
(Sekedar contoh dari editor).
4.6 SQUID
Seperti sudah dijelaskan, web cache proxy server akan sangat membantu
mempercepat akses internet. Cara kerja web cache proxy server adalah sebagai
berikut:
-
Jika ada user yang ingin mengakses sebuah halaman WEB, ia tidak akan mengambilnya
secara langsung, namun meminta proxy server untuk mengambilkannya.
-
Proxy server kemudian mengambil halaman yang dibutuhkan ke Internet.
-
Proxy server kemudian memberikan halaman tersebut ke user yang memintanya.
-
Selain itu, proxy server juga menyimpan halaman itu dalam cache (harddisk
lokal)nya.
-
Jika ada user lain yang meminta halaman tersebut lagi, proxy server tidak
perlu mengambilnya di Internet, melainkan cukup memberikan data yang ada
di cache-nya saja.
-
Karena kecepatan LAN yang 10 Mbps jauh lebih besar dari kecepatan akses
Internet, misalnya 56 Kbps, maka kecepatan akses workstation juga akan
terasa jauh lebih cepat.
Terlihat, bahwa salah satu hal yang paling kita inginkan adalah terjadinya
"cache hit", yaitu, keadaan dimana data tidak perlu diambil dari Internet,
namun cukup dari cache. Cara yang paling sederhana untuk meningkatkan terjadinya
cache hit adalah dengan menambah ukuran cache sebesar mungkin. Karena harga
harddisk sekarang sangat murah, maka ukuran cache 10 GB atau lebih bukanlah
hal yang sulit.
Salah satu proxy server yang baik adalah SQUID. Secara default, SQUID
menyimpan cache-nya dalam 16 x 256 directori.
Wah, lebih dari 4000 direktory? Untuk apa? Bukankah itu mempersulit?
Proxy server lain hanya menyimpannya dalam satu direktori saja.
Jika kita menyimpan 100.000 file dalam sebuah direktori, akses dalam
direktori itu akan melambat. Silakan mencobanya sendiri. Masalahnya, ukuran
objek internet biasanya hanya berukuran 1 - 3 KB saja. Artinya, satu direktori
hanya layak untuk menyimpan 100-300 kilobytes objek cache. Itulah alasannya,
mengapa web cache proxy server yang menyimpan cache-nya dalam satu direktori
saja akan melambat jika ukuran cache mencapai angka ratusan megabytes.
Sebaliknya, SQUID mampu menangani cache hingga orde puluhan gigabytes.
Iya deh, saya mengerti. Tapi saya harus mengkonfigurasinya sekarang.
Bagaimana caranya?
Pertama-tama, tentu anda harus menginstall SQUID. Jika anda menggunakan
SuSE 6.2 ke atas, SQUID sudah terinstall secara default. Anda tinggal mengaktifkannya
dengan mengubah kata "start squid=no" menjadi "start squid=yes" pada rc.config,
atau mengubahnya dari yast (Jalankan yast, pilih administrasi sistem, kemudian
pilih "ubah file konfigurasi", cari "start squid", dan ubah isinya menjadi
"yes"), dan juga dapat menjalankannya langsung dengan perintah "/etc/rc.d/init.d/squid
start".
Mohon bantuan teman-teman yang menginstalnya di distribusi lain untuk
membantu melengkapi mini-howto ini.
Kemungkinan lain, anda dapat mengambil source-nya di http://squid.nlanr.net,
dan mengkompile-nya.
Setelah itu anda tinggal mengkonfigurasinya. File yang sangat penting
adalah /etc/squid.conf. Semua setting squid ada pada file ini. Cara mengkonfigurasinya
pun sudah dijelaskan dalam file konfigurasi yang dirancang untuk sangat
mudah digunakan ini. Jika anda adalah seorang yang baru mengkonfigurasi
squid, penulis tidak menyarankan untuk bertualang dulu dalam file konfigurasi
ini. Anda cukup memberi akses pada semua workstation dengan mengubah baris
"http_access deny all" menjadi "http_access allow all". Setelah merestart
squid dengan perintah "/etc/rc.d/init.d/squid reload" atau "/etc/rc.d/init.d/squid
restart", maka konfigurasi yang baru sudah dijalankan, dan anda siap menggunakannya.
Jika anda ingin tahu lebih lanjut, anda bisa melihat tulisan tentang
SQUID Proxy Server di http://makassar.linux.or.id, bagian artikel.
5. Konfigurasi Hardware
5.1 Konfigurasi Server
Jika anda menggunakan X-terminal, maka server yang anda gunakan harus
cukup cepat, dengan RAM yang cukup. Jangan lupa, bahwa Sistem Operasi Linux
akan sangat berbahagia jika anda melengkapinya dengan RAM yang cukup besar.
Penulis memutuskan untuk menggunakan Pentium III / 500 Mhz dengan 128
MB RAM. Perlu diingat bahwa RAM ini sebenarnya agak kurang. Performa yang
lebih baik akan anda dapatkan dengan jumlah RAM yang lebih besar.
5.2 Konfigurasi Workstation
Karena seluruh proses dikerjakan di server, maka workstation tidak
membutuhkan processor, harddiskk dan RAM yang besar. Sebuah Pentium 100
dengan 16 MB RAM dan 500 MB Harddisk akan sangat cukup untuk anda. Penulis
sendiri masih menggunakan komputer kelas 486 dengan 16 MB RAM.
Satu hal penting adalah, karena tugas dari workstation ini adalah menampilkan
program yang dijalankan di server, maka VGA Card anda haruslah VGA Card
yang baik.
5.3 Konfigurasi Network
Seperti yang tertulis pada buku "Networking Essensial" dari Microsoft,
penulis juga menganjurkan hal yang sama. Gunakan 10Base-T, kecuali jika
hal ini tidak memungkinkan. Satu tambahan yang mungkin adalah, harga hub
10/100 Base-T dan network card 100 Base-T sekarang sudah sangat murah.
Anda dapat menggunakan 100 Base-T untuk server, dan 10 Base-T untuk
workstation, terutama jika anda menggunakan sistem X-Terminal, karena X-Terminal
akan sangat memboroskan bandwidth di network lokal anda.
6. Konfigurasi Software dan Operating System
Sesuai dengan judulnya, Mini Howto ini dimaksudkan untuk sistem operasi
Linux. Mini-Howto ini ditulis dengan anggapan bahwa anda telah mampu menginstall
Linux dengan baik. Penulis menggunakan SuSE 6.1, dan pernah mencobanya
pada Mandrake 6.0 namun hal yang sama tentu dapat dilakukan pada distribusi
lainnya.
6.1 Konfigurasi Workstation
Anda dapat menginstall distribusi linux apapun pada workstation anda. Segera
setelah X-Terminal berjalan, maka anda akan merasa berada di depan server.
Anda cukup menginstall sebuah Instalasi Minimum Linux, plus X-Server. Tidak
ada aplikasi yang perlu dijalankan di workstation, pada sistem X-Terminal.
Jika distribusi yang anda gunakan secara otomatis menginstall WEB Server,
Mail Server, dan lain-lain, anda dapat mematikannya dengan dengan menggunakan
SysV Init Editor, atau melalui Setup (RedHat), atau dengan mengedit/menghapus
link di /etc/rc.d/rc?.d.
Tentu saja instalas minimum dari sebuah Window Manager kecil akan sangat
membantu untuk memastikan bahwa X-Server anda sudah terinstall dengan baik.
6.2 Konfigurasi Server
Gunakan distribusi yang paling familiar dengan anda. Pilihlah window manager
yang paling mudah digunakan. Karena kebanyakan pelanggan anda sudah familiar
dengan Windows, maka tidak ada salahnya untuk menggunakan window manager
seperti KDE, FVWM-95, ICE-WM, dan sebangsanya. Window manager seperti WindowMaker,
Lesstiff dll sangat bagus, namun anda harus dapat memastikan bahwa pelanggan
anda dapat menggunakannya dengan mudah. Penulis sendiri menggunakan KDE.
Selain itu, semua aplikasi yang akan digunakan oleh user harus diinstall
di komputer ini. Installah Netscape Communicator, kvIRC dan StarOffice
pada komputer ini. Untunglah, karena pada saat Mini-Howto ini ditulis,
kebanyakan distribusi telah menyediakan aplikasi-aplikasi yang umum digunakan
di warnet pada distribusi mereka. Jadi, kita dapat menginstallnya dengan
mudah, tanpa perlu men-download lagi.
7 Aplikasi yang Digunakan
7.1 Apa yang Dibutuhkan Konsumen?
Seperti yang sudah dikemukakan di atas, sebagian besar pelanggan akan
datang ke warnet anda untuk browsing, chatting dan mengecek e-mail. Juga,
mereka membutuhkan Office Suite untuk membaca data yang dikirim oleh mitra
mereka.
7.2 Internet Browser
Ada bebrapa pilihan Internet Browser yang dapat digunakan, namun, penulis
menggunakan Netscape Communicator 4.7, yang cukup lengkap dan mudah digunakan.
7.3 IRC Client
Pemakai Linux akan sangat berterima kasih pada kvIRC. KvIRC merupakan
IRC client yang sangat bagus, bahkan tampilannya mengalahkan pesaing-pesaing
lainnya. Penulis juga menggunakan kvIRC untuk IRC Client.
7.4 Mail Client
Ini adalah salah satu hal yang agak sulit di Linux. Masih sangat sedikit
mail client yang sekelas dengan Eudora dan Outlook Express. Penulis menyediakan
Netscape Mail dan KMail untuk keperluan ini. Sebuah keberuntungan besar
yang ada ialah bahwa ternyata kebanyakan pelanggan warnet menggunakan WEB
Mail. Jadi, Netscape Navigator sudah lebih dari cukup untuk keperluan mereka.
7.5 Office Suite
Warnet anda membutuhkan Office Suite yang baik, mudah digunakan dan
bisa membuka file-file dengan format yang digunakan oleh sistem operasi
lain. Penulis menggunakan StarOffice untuk kebutuhan ini. Memang, StarOffice
cukup berat dan agak lambat dijalankan, namun fasilitas yang ada di dalamnya
akan sangat mengurangi keluhan pelanggan.
7.6 Aplikasi Lainnya
Ada beberapa aplikasi yang bagus jika anda miliki, namun tidak harus
anda miliki.
7.6.1 WEB Server
Browser anda akan membuka sebuah halaman pada saat dijalankan. Walau
anda dapat menggunakan halaman kosong atau sebuah Homepage milik orang
lain, namun alangkah bagusnya jika anda telah menyiapkan sebuah web server
di warnet anda, dan menyediakan link-link yang mereka perlukan. Ini adalah
hal kecil, namun akan sangat membantu pelanggan yang masih buta akan Internet.
7.6.2 WEB Mail
Waktu akses sangat penting bagi pelanggan. Untuk menggunakan webmail,
diperlukan waktu yang sangat lama, karena servernya berada di tempat lain.
Hal ini, selain menjengkelkan pelanggan, juga memboroskan bandwidth anda.
Ada beberapa WEB Mail yang gratis untuk Linux. Anda dapat mencobanya,
dan sekali berhasil, anda dan pelanggan anda akan sangat puas.
7.6.3 Telnet dan FTP Client.
Beberapa pelanggan yang sudah mahir menggunakan Internet akan memerlukannya.
Jangan pernah lupa untuk menyediakan layanan dasar ini. Untunglah, bahwa
aplikasi ini tersedia di hampir semua OS dan distribusi Linux.
7.6.4 WEB Cache Proxy Server
Program ini mungkin kurang cocok disebut aplikasi, namun, seperti telah
dijelaskan di atas, agar setiap user dapat mengakses Internet dengan lebih
cepat, maka WEB Cache Proxy server seperti SQUID seharusnya diinstall.
8. Pendukung Lain
8.1 Lokasi strategis
Seperti halnya membuka toko, jangan membuka toko di tengah hutan. Begitupun
dengan warnet anda, tak akan berguna anda mempunyai fasilitas yang mewah,
jika lokasi warnet anda jauh dari pelanggan. Jangan pelit untuk menyewa
tempat di daerah pertokoan, agar pengunjung anda lebih banyak. Ingat, warnet
baru akan untung jika ada banyak orang yang menggunakan warnet anda pada
saat yang bersamaan.
8.2 Suasana yang Menyenangkan
Hal berikut yang juga perlu adalah suasana yang menyenangkan. Tujuan
kita adalah, agar pelanggan betah untuk duduk berjam-jam, dan lupa bahwa
dia harus membayar puluhan ribu rupiah. Gunakan kursi yang empuk, penyinaran
yang baik, dan suhu ruangan yang ideal. Jika kota anda di pegunungan, bersyukurlah
bahwa anda tidak perlu membeli penyejuk ruangan, namun bagi mereka yang
ingin membuka warnet di kota pantai, penyejuk ruangan merupakan tambahan
fasilitas yang sangat baik.
8.3 Makanan dan Minuman Ringan
Jangan pernah membiarkan pelanggan meninggalkan warnet anda hanya karena
kehausan, atau karena lapar. Sediakanlah makanan dan minuman kecil. Beberapa
warnet bahkan telah memasukkan sebotol minuman ringan dalam tarif warnet
mereka. Jadi, jika ada pelanggan yang sudah duduk lebih dari sekian menit,
secara otomatis mereka memberi sebotol minuman ringan secara gratis.
8.4 Pelayan yang Ramah dan Terampil
Ini adalah salah satu fasilitas yang sangat menentukan mampu tidaknya
warnet anda menjaring pelanggan baru. Banyak pelanggan anda yang tidak
mempunyai komputer, bahkan sangat jarang menggunakannya. Mereka membutuhkan
tempat bertanya, dan operator anda merupakan tumpuan harapan mereka. Pelayan
warnet anda haruslah orang yang paham dengan Internet, dan cukup rendah
hati untuk melayani pelanggan.
9.Satu Hal Terakhir
Anda adalah pengguna Linux, dan menggunakan Linux untuk mencari uang. Padahal,
anda memperoleh Linux dengan gratis. Seberapapun kemampuan anda, usahakanlah
untuk selalu dapat membantu Linux. Langkah awal mungkin dengan memperkenalkan
Linux di lingkungan anda. Langkah berikutnya mungkin dengan membagikan
pengetahuan anda tentang Linux secara cuma-cuma, seperti anda memperoleh
Linux dengan cuma-cuma. Jika anda tahu bahasa Inggris, mungkin anda dapat
menerjemahkan program Linux atau dokumentasi Linux ke dalam bahasa Indonesia.
Silakan "jalan-jalan" ke ldp.linux.or.id untuk melihat apa yang dapat anda
bantu. Dan jika anda adalah seorang programmer (sayang, penulis tidak tahu
programming), mungkin anda dapat ikut mengembangkan Linux.
10. Penutup
Warnet-Full-Linux Mini Howto ini masih jauh dari sempurna, karena anda
belum menyumbangkan pikiran anda. Tolonglah, kirimkan update anda ke penulis,
agar tulisan ini jadi lebih berguna untuk orang lain. q
Penulis: Adi.Nugroho@makassar.linux.or.id
Editor: Rusmanto@jakarta.linux.or.id)
.