|
Tahun I, Nomor 2, April 1999
|
|||||||||||||||||
Metode Open Source
Suatu Metode Pengembangan (Baru?) |
||||||||||||||||||
Home
Halaman Muka Database pada Linux |
Ulasan oleh Eric S. Raymond Metode Open Source (OS) adalah suatu metode pengembangan piranti lunak yang berintikan suatu model pengembangan, penerapan, dan perbaikan yang berjalan secara paralel dan dengan kecepatan yang menakjubkan. Sebagai konsekuensinya, Metode OS telah menghasilkan suatu ancaman yang bersifat langsung, baik pada pasar maupun penghasilan (revenue) Microsoft (MS). Lebih jauh lagi, meski model yang bersifat paralel dan terbuka ini sangat baik, kita (MS) tidak dapat melakukan hal yang sama. {Pernyataan ini memperlihatkan bahwa MS telah menyadari apa yang sedang terjadi. MS akan menganggap suatu produk sebagai suatu ancaman jika memenuhi salah satu kriteria ini :
Piranti lunak berlisensi OS selalu didistribusikan atau dapat diakses bersama-sama dengan kode asalnya, umumnya secara gratis. Piranti lunak ini biasanya disalahartikan sebagai shareware atau freeware. Ketiganya tidaklah sama karena ada perbedaan yang mendasar antara model lisensi dan proses yang terjadi pada ketiga jenis piranti lunak tersebut. Hal ini disebabkan latar belakang : Masalah utama yang dihadapi oleh piranti lunak berbasis OS ialah anggapan pengguna bahwa piranti lunak tersebut berkualitas buruk. Di sisi lain para pendukung OS menyatakan bahwa banyaknya developer yang bekerja bersama-sama telah menghasilkan piranti lunak dengan kualitas yang lebih baik dari piranti lunak komersial. Berbagai studi kasus akhir-akhir ini membuktikan terjadinya perubahan yang dramatis di mata pengguna, yakni kualitas komersial ternyata dapat dicapai oleh proyek-proyek OS. Bagaimanapun juga, belum ada bukti yang jelas mengenai hal ini kecuali hal-hal yang sifatnya anekdot. {Paragraf ini sangat kontradiktif, di satu hal menyebutkan "dramatis" tapi di bagian lain menyebutkan "anekdot". Bagaimanapun juga, penyebutan anekdot tidaklah tepat. Suatu paper berjudul Fuzz Revisited: A Re-examination of the Reliability of UNIX Utilities and Services membahas hal ini dengan tepat. Dalam paper ini dijelaskan bahwa tingkat kesalahan (failure rate) produk UNIX komersial bervariasi dari 15-43 %. Namun untuk hal yang sama pada Linux, angka ini berada pada kisaran 9 %. Ini membuktikan bahwa produk OS – Linux – memiliki kualitas yang lebih baik.} Besar proyek-proyek OS kini telah menyamai proyek-proyek komersial. Sebagai contoh ialah Linux dan XFree86 GUI. Angka-angka di bawah ini dapat memberikan penjelasan mengenai besarnya proyek-proyek OS.
{Terminologi menarik yang dipakai oleh MS – non replicable asset – yang memperlihatkan modus operandi MS biasanya ialah menyalin atau menjiplak apa saja yang dikerjakan oleh orang lain. Sayangnya hal ini tidak dapat dilakukan dalam menghadapi OS.}
Proses pengembangan piranti lunak komersial biasanya berdasarkan pada sasaran ekonomis. Pada metode OS, uang bukanlah sasaran utama. Oleh karena itu pemahaman ancaman oleh OS memerlukan pengertian yang mendalam mengenai proses dan motivasi komunitas pengembang (developer) OS. Dalam kata lain, untuk bersaing dengan OS kita harus memfokuskan diri pada prosesnya dan bukan pada perusahaan atau institusi yang berdasarkan OS. {Ini adalah titik yang sangat penting, satu hal yang saya harapkan MS tidak melihatnya. Pertarungan yang terjadi bukanlah antara NT vs Linux, atau MS vs RedHat/Caldera/SuSE, tapi adalah antara pengembangan piranti lunak model tertutup dengan pengembangan dengan model terbuka. Metode katedral melawan metoda bazar. Hal ini juga berlaku untuk sebaliknya. Target komunitas OS bukanlah MS. Mereka adalah gejala-gejala, tapi bukan penyakit itu sendiri. Saya mengharapkan para pengguna Linux sadar akan hal ini. Dari segi praktisnya, ini berarti kita secara
realistis harus sadar bahwa mesin propaganda MS akan diarahkan pada proses
dan model OS, dan bukan pada suatu perusahaan.}
Sasaran yang sama berupa visi yang senantiasa diterapkan pada pembuatan
keputusan untuk seluruh tim pengembang OS. Suatu arahan yang ringkas dan
jelas (contohnya "melahirkan Unix kembali") jauh lebih efisien dikomunikasikan
kepada grup-grup yang tersebar dibanding dengan dengan arahan yang bersifat
abstrak (contohnya "membuat sistem operasi yang lebih baik").
Latar belakang barangkali adalah faktor paling penting yang dapat menjelaskan perkembangan yang pesat dan rapi dari proyek-proyek OS seperti sistem operasi Linux. Karena hampir seluruh komunitas Unix telah memiliki pengalaman bekerja dengan berbagai sistem operasi UNIX lainnya, mereka dengan mudah dapat melihat – tanpa harus melalui bentuk-bentuk konfrontasi – apa yang dapat dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan. Tidak banyak perdebatan yang muncul misalnya mengenai cara penggunaan editor teks – semua sudah menggunakan "vi" sehingga pengembangan selanjutnya dengan mudah dapat dilaksanakan. Dengan melihat ini, komunitas OS didukung oleh kepemimpinan yang kuat dan bervisi jauh ke depan. {Kesimpulan ini jauh dari kenyataan. Kita tidak
dapat menghasilkan Emacs atau Perl atau World Wide Web atau bahkan kernel
Linux berdasarkan model-model UNIX terdahulu saja}
NatBro menjelaskan perlunya keahlian-keahlian sebagai syarat awal untuk pengembangan OS. Hal ini berkaitan erat dengan point 3.2.4 di atas. Menurutnya : "Hal penting … ialah kesamaan keahlian UNIX/gnu/make yang membuat OS
dapat berkembang dan maju. Saya fikir proses ini tidak akan berjalan jika
tidak demikian halnya. Dengan kata lain – tidaklah sulit bagi developer
dalam proyek OS untuk bekerja karena segala sesuatunya telah dibuat dengan
metode yang sama, dst."
Raymond menjelaskan secara detil proses pengembangan suatu proyek OS dengan maksud agar dapat digunakan sebagai acuan bagi proyek-proyek OS lainnya. Beberapa hal penting dalam paper tersebut ialah sebagai berikut :
{Dengan kata lain, produk OS diawali oleh keinginan untuk membuat produk yang hebat, bagus, dan lain-lain, sementara produk MS didasari oleh arahan suatu grup, hasil studi psikologi, dan pemasaran.}
Tersedianya kode asal di mana saja mengurangi biaya yang ditimbulkan untuk pencariannya.
Untuk pengembang komersial dokumentasi kode asal umumnya tidak terawat dengan baik. Hal ini tidak dapat terjadi untuk proyek OS.
{Ini adalah pernyataan yang sungguh arogan, seperti mereka mengira saya mendapat inspirasi dari cara MS merilis produk-produk mereka. Di sisi lain, ini juga menunjukkan bahwa meski penulis dokumen ini mengerti tentang pentingya melepas kode asal, ia tidak benar-benar mengerti sangat strategisnya pelepasan kode asal sejak awal pengembangan suatu piranti lunak. Tom Nadeau, seorang pemerhati dari dunia OS/2,
berkomentar bahwa yang berbeda di sini ialah pada setiap pelepasan suatu
produk, MS memang selalu mendengarkan umpan balik. Sayangnya umpan balik
tersebut hampir seluruhnya berasal dari para newbie. Inilah sebab utama
terjadinya penurunan kualitas dari yang diharapkan pada rilis-rilis selanjutnya,
semata-mata dengan tujuan mengejar dan memperluas pasar. Sementara itu,
pengembang sistem operasi Linux dan OS/2, cenderung untuk mendengarkan
suara pemakainya. Mungkin hanya MS dengan penguasaan monopolinya yang tetap
dapat menjual produknya, meski dengan kualitas yang makin menurun. Hal
ini terjadi karena meski MS memudahkan orang untuk mengenal komputer, sebagai
timbal baliknya kualitas produknya menjadi sangat buruk bagi pemakai yang
telah berpengalaman. MS telah membuat seluruh pemakainya menjadi seorang
pemakai yang tidak berpengalaman dan belum mengenal komputer.
{Well, tepat sekali apa yang ia katakan}
Argumen vital yang dikemukakan oleh Eric Raymod ialah berbeda dengan model pengembangan piranti lunak yang lazim, pada model OS proses debugging merupakan aktivitas dengan efisiensi yang nyaris sama dengan jumlah orang yang bekerja di proyek itu. Hampir tidak diperlukan proses manajemen maupun biaya untuk kegiatan ini. Menurut Linus Torvald proses debugging Linux ialah sebagai dikutip berikut : Pengertian awal saya ialah bahwa setiap masalah "akan jelas di mata seseorang". Seseorang yang dapat memahami dan menyelesaikan masalah tidaklah harus atau bahkan akan berbeda dengan seseorang yang pertama mengidentifikasikannya. Namun kedua hal ini cenderung untuk terjadi dengan cepat. Salah satu keuntungan dari metode ini ialah masalah-masalah (bugs) yang muncul dapat diidentifikasi, dipecahkan, dan disebarkan dalam tempo yang jauh lebih cepat dari proses konvensional. Sebagai contoh ketika TearDrop IP attack telah diketahui, dalam waktu kurang dari 24 jam, komunitas Linux telah menghasilkan pemecahannya yang dapat diambil dari situs-situs Linux di internet. Raymond juga menambahkan munculnya metode baru yang ia namai "impulse
debugging". Pada sistem operasi Linux misalnya. Ketika si pengguna
memasang Linux ke komputernya, yang terjadi ialah ia juga menambahkan suatu
lingkungan untuk proses pengembangan dan debugging. Mengapa ? Jika
ia menemukan suatu masalah pada Linux yang relatif mudah dipecahkan, ia
mampu untuk memecahkan masalah itu sendiri. Ini berarti ia telah melakukan
proses debugging dan pengembangan ! Selanjutnya ia akan menginformasikan
hasil kerjanya ini di forum komunikasi Linux agar dapat dimanfaatkan oleh
orang lain. Inilah yang disebut sebagai impulse debugging.
Untuk kasus Linux, Linus Torvalds merupakan pemimpin proyek ini. Biasanya ia mendelegasikan komponen-komponen proyeknya pada "bawahan-bawahan" yang ia percayai yang seterusnya juga meneruskan tanggung jawab itu ke "bawahan-bawahannya". Demikian seterusnya. Menurut Eric Raymond, proyek-proyek OS yang lain menghindari diri dari
konsep yang dipakai oleh Linux. Pada Apache misalnya, para pengembang utama
tergabung dalam komite yang memutuskan hal-hal yang penting secara bersama-sama.
Pada Perl, tampuk kepemimpinan digilir secara rutin di antara para senior
di proyek tersebut.
Seperti telah dijelaskan di atas, salah satu masalah utama bagi proyek OS ialah menemukan cukup banyak pengembang yang dapat bekerja untuk proyek tersebut. Dengan berkembangnya internet, masalah ini ternyata dengan mudah teratasi. Seperti halnya piranti lunak komersial, proyek OS yang paling maju, dalam jangka panjang, akan menyedot sumber-sumber proyek OS lainnya. Sebagai contoh Linux telah 'membunuh' BSD Unix dan menyedot hampir seluruh ide-idenya. Salah satu implikasi paling menarik dari lingkungan OS ialah kredibilitas jangka panjangnya. Kredibilitas jangka panjang hanyalah ada jika tidak ada kemungkinan bagi anda untuk gagal di pasar (driven out of business) dalam jangka waktu tertentu/dekat. Hal ini menyebabkan kompetitor anda harus merubah cara menghadapi anda. {Komentar Tom Nadeau : Perhatikan terminologi yang dipakai di sini yakni
"driven out of business''. MS menganggap bahwa mengeluarkan perusahaan
lain dari pasar bukanlah sekedar akibat sampingan dari suatu persaingan,
tetapi justru merupakan strategi utama bisnisnya. Ingat Netscape dengan
browsernya ? Sebagai contoh ialah sebagai berikut. Bisnis dianggap sebagai
perlombaan mobil balap. Strategi MS ialah menyingkirkan mobil balap lain
dari perlombaan dengan berbagai cara sehingga akhirnya hanya MS yang mencapai
garis finish. Pada perlombaan yang sehat, yang terjadi ialah banyak
mobil balap yang mencapai garis finish, sehingga ada juara I, II, III,
dst. Pada model MS, hanya ada 1 juara. Sekarang, dapatkah anda melihat
bahwa MS dan "kebebasan memilih" adalah benar-benar 2 hal yang bertolak
belakang ?}
Sistem OS systems dapat dianggap memiliki kredibilitas panjang dengan tersedianya kode asal di jutaan tempat dan orang di dunia ini. Sebagai contoh ialah membandingkan Apache Web Server dan WordPerfect.
Hilangnya Apache dari pasar tidaklah dapat dibandingkan dengan hilangnya
WordPerfect, yaitu hilangnya executable (binary) file. Apache baru
benar-benar hilang jika kode asalnya benar-benar hilang dan pengetahuan
orang mengenainya juga turut musnah. Seorang pengguna Apache menyatakan
bahwa ia menggunakan akal sehatnya untuk memakai Apache untuk situs e-commerce-nya.
Kenapa ? Karena ia tidak harus tergantung pada orang lain. Kode asalnya
tersedia, sehingga cukup baginya untuk merekrut seorang pengembang untuk
melakukan pemeliharaan, peningkatan, dsb untuk jangka waktu yang ia dapat
tentukan sendiri.
Code-Forking ialah keadaan yang terjadi jika dua tim pengembang bergerak ke arah yang berbeda tanpa ada usaha untuk mempersatukan arah tersebut. Sehingga akan terjadi 2 variasi yang makin lama makin jauh satu sama lain. Model lisensi GPL dan implikasinya tidak memungkinkan code-forking terjadi sehingga para pengguna yakin bahwa mereka tidak akan terjebak dalam suatu produk yang tidak dapat berkembang lagi dan pada akhirnya mati (evolutionary 'dead-end'). {Tepat sekali. Kalau sang penulis dokumen ini lebih jujur sedikit, ia seharusnya menambahkan bahwa yang terjadi sekarang ini ialah justru MS yang hampir berada pada kondisi di atas. Berkembangnya kerumitan, bergeser jadwal pelepasan, dan perubahan nama "Windows 2000" merupakan tanda bahwa produk tersebut sudah hampir mencapai kondisi 'evolutionary dead-end'. Sang penulis tidak menyebutkan hal ini. Tapi kita
harus.}
Linux dan berbagai proyek OS lainnya telah berhasil untuk membuat argumen yang cukup baik dan beralasan bahwa produk yang dihasilkan sama atau bahkan melebih produk komersial. Hal ini ditunjang dengan internet merupakan media utama yang berfungsi seperti layaknya sebuah etalase toko kepada komunitas TI di dunia. {Dan itu semua dikerjakan oleh para amatir, yang hampir semuanya bekerja dengan gratis, bekerja paruh waktu, melawan mesin propaganda jutaan dollar yang dijalankan oleh spesialis-spesialis di bidang bisnis pemasaran teknologi. Para amatir ini telah "membuat argumen yang cukup
baik dan beralasan". Dilihat dari konteksnya, MS sebenarnya mengakui bahwa
sebenarnya kita MENANG.}
Secara umum terbagi dalam 3 kategori :
Masalah utama proyek OS terkait erat dengan perkembangannya yang demikian
pesat, baik dari segi ukuran maupun dari segi ide-ide yang dihimpun di
dalamnya. Hal ini mengakibatkan adanya limitasi dari perkembangan suatu
proyek OS.
Menurut Eric Raymond jelas bahwa tidaklah mungkin untuk memulai penulisan program dengan model bazar. Linus tidak melakukannya. Demikian pula ia sendiri. Suatu program dasar yang telah berjalan dan disenangi banyak oranglah yang dapat menjadi awal suatu proyek OS. Suatu bazar akan terjadi jika cukup banyak rasa antusias dan harapan. Harapan ini dapat berbentuk teknikal (program ini akan menakjubkan dengan usaha sedikit) maupun bentuk psikologis (kalau anda bergabung dengan kami, anda akan bergembira bersama kami). Jadi, kedua hal ini haruslah ada agar suatu proyek OS dapat dimulai. Beberapa kriteria penting bagi terbentuknya bazar ialah sebagai berikut :
Hal lain yang menarik untuk dicermati ialah melihat kemampuan proyek
OS dalam memberikan fungsi-fungsi yang 'tidak menarik tetapi perlu'. Dalam
suatu sistem operasi ini misalnya manajemen sumber tenaga (power management),
suspend/resume, GUI, infrastruktur manajemen, dsb. Untuk kasus Apache
misalnya fungsi-fungsi administrator pemula seperti wizards.
{Sesuai dengan uraiannya di awal dokumen ini, penulis menyatakan bahwa kita sangat tergantung pada kesamaan latar-belakang (bagian 3.2.4), satu hal yang menghambat kita untuk maju ke depan dan menemukan inovasi-inovasi baru. Suatu pendapat yang salah – sebagai contoh proyek Python (www.phyton.org), Beowulf (www.bewoulf.org), Squeak (squeak.cs.uiuc.edu) adalah 3 dari sekian banyak proyek inovasi OS. Sayang sekali ia tidak mampu melihat kenyataan ini. Kita dapat berharap bahwa MS tetap tidak dapat melihat kenyataan ini, sementara proyek-proyek OS tersebut terus maju dan berkembang. Satu hal yang menarik ialah kenyataan bahwa nasihat saya "Buatlah satu buah dan lemparkan, cepat atau lambat anda akan tahu hasilnya" - (lihat bagian 3.2.6) - ternyata juga digunakan oleh MS, meski dengan pendekatan pemasaran dan bukan dengan pendekatan teknis. Seseorang yang pernah bekerja untuk MS mengatakan pada saya bahwa ia pernah terlibat dalam suatu proyek pembuatan akses ke Exchange melalui web browser. Hasil pertama (setelah bekerja selama 14 bulan) masih sangat buruk, apalagi jika dibandingkan dengan free-web-mail seperti Yahoo, Hotmail, dan lain-lain. Namun pihak manajemen menyatakan bahwa hasil itu sudah cukup bagus. Mereka akan segera memasarkannya dengan bantuan mesin propaganda MS, sementara masalah teknis yang ada akan dicoba diselesaikan dalam jangka waktu 4 tahun. Orang itu menambahkan bahwa Internet Explorer 5, pada versi pra-betanya memiliki sekitar 300 ribu bugs (300 ribu !) yang harus diperbaiki sebelum pelepasan versi beta. Hal ini akhirnya dilakukan dengan membuang sebagian besar fungsi-fungsi baru dan memperlambat penerapan sisanya menjadi 1-2 tahun kemudian.}
Beberapa kelemahan proses OS ialah : Frekuensi iterasi proses OS sangat tinggi (proses iterasi Linux dapat terjadi beberapa kali dalam 1 hari !). Pengguna di dunia bisnis mengatakan pada kami untuk mengurangi pelepasan rilis produk-produk kami. {Saya jadi bertanya-tanya apakah pernyataan dunia bisnis ini akan berubah jika versi upgrade MS tidaklah mahal ? Menjawab hal di atas, inilah yang menyebabkan para distributor komersial Linux hadir – untuk memberikan filter antara proses pengembangan yang cepat dengan para pengguna yang tidak ingin mengikuti secara detil. Sebagai contoh, meski kernel mungkin berubah dengan cepat, tetapi RedHat hanya melepas rilis baru setiap 6 bulan.} Masalah yang utama di sini, OS tidaklah memiliki proses pemasaran dan umpan balik – sehingga pengembangannya lebih didominasi oleh keinginan para pengguna yang mahir. Satu pelajaran yang dapat dipetik oleh tim pengembang di MSFT ialah kemudahan penggunaan, GUI, dan lain-lain haruslah dibangun dari awal dan tidak bisa dibangun di kemudian hari setelah suatu produk selesai dikerjakan. {Pernyataan ini harus dikomentari – karena meski secara teori benar, namun dalam kenyataan yang dipraktekkan oleh Microsoft hasilnya ialah terbalik. Hal ini berakibat pada timbulnya berbagai kelemahan pada GUI yang dikembangkan oleh MS. Ada dua cara untuk membangun "kemudahan penggunaan". Yang pertama (cara MS) yaitu dengan membangun aplikasi monolitik yang didefinisi dan didominasi oleh User Interface (UI). Ini cenderung menghasilkan "Windowsitis" – kaku, mudah mengandung bug, ganjil dengan penampilan yang mengkilap untuk menutupinya. Program yang dibangun dengan cara ini akan terlihat mudah (user-friendly), meski pada akhirnya akan menyerap waktu dan tenaga yang tidak sedikit untuk jangka panjang. Program ini hanya dapat dipertahankan dengan propaganda pemasaran, dengan tujuan memperdaya penggunanya bahwa (a) semua bug merupakan fasilitas atau (b) semua bug semata-mata karena kesalahan pengguna, atau (c) semua bug akan diperbaiki jika si pengguna meng-upgrade produk tersebut. Pendekatan ini tentunya salah. Cara yang kedua ialah metode Unix/Internet/Web, yang memisahkan engine (yang melakukan kerja sesungguhnya) dari User Interface (yang memberikan view dan kontrol). Pendekatan ini memerlukan adanya protokol yang terdefinisi secara jelas untuk memudahkan komunikasi antara engine dan UI. Sebagai contoh sederhana ialah browser dengan web server. Web server sebagai engine, browser sebagai UI, dan protokol TCP/IP sebagai alat komunikasi antara keduanya. Dengan cara yang kedua ini, tingkat kerumitan menurun jauh sementara tingkat kehandalan (realibility) meningkat. UI dengan mudah dapat diubah, diperbaiki, disesuaikan dengan kebutuhan, karena UI tersebut tidak berhubungan dengan engine. Bahkan mungkin saja untuk memiliki beberapa UI untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Cara kedua ini secara arsitektur selaras dan siap untuk diterapkan pada level enterprise yang memerlukan administrasi secara remote. Pendekatan ini berjalan, dan inilah cara komunitas OS untuk menghadapi MS. Hal yang terpenting di sini ialah jika MS ingin
berkompetisi dengan OS pada UI, maka biarkanlah mereka – karena kita pun
dapat memenangkan kompetisi itu, dengan cara kita sendiri. Mereka dapat
mengembangkan Windows monolitik yang makin teliti dan rumit yang menyatu
anda erat dengan application-server console yang ia miliki. Kita
akan menang jika kita dapat mengembangkan aplikasi yang terdistribusi secara
baik dan mempengaruhi internet dan web. Juga tidak lupa tentunya dengan
membuat UI yang bersifat pluggable.}
Bagaimana OS dapat memberikan support yang diharapkan oleh penggunanya ? Support biasanya adalah masalah pertama yang akan ditanyakan oleh para calon pengguna produk OS. Dilihat dari kenyataan, mayoritas proyek OS dikerjakan oleh para pengembang dengan latar belakang yang sangat baik. Menaikkan struktur support ini ke level yang diharapkan seperti layaknya suatu produk komersial merupakan tantangan yang berarti. Terdapat perbedaan yang cukup jelas antara pengguna dan pengembang pada kompetisi IIS vs Apache. {Kalimat terakhir paragraf di atas sungguh tidak jelas. Mengapa ? Karena si penulis tidak mau menyatakan bahwa kenyataan pasar membuktikan bahwa Apache sedang mengrogoti pasar IIS (Apache menguasai pasar 54 % dan terus naik sementara IIS berkisar 14 % dan terus menurun). Hal ini memperlihatkan dua latar belakang yang sayangnya kedua-duanya tidak mendukung Microsoft. Latar belakang yang pertama ialah mungkin karena support yang bersifat informal dari Apache menghasilkan penampilan yang lebih baik dari pada yang dapat ditawarkan oleh MS IIS. Jika ini benar, maka secara prinsip sulit ditolak bahwa latar belakang ini akan terjadi juga bagi proyek-proyek OS yang lainnya. Artinya proyek-proyek OS lainnya juga akan mengungguli produk-produk MS. Latar belakang yang kedua ialah Apache memperlihatkan penampilan yang sangat baik sehingga tidak memerlukan support yang berarti. Jika ini benar, maka sistem support Microsoft dan mesin propagandanya dengan dukungan biaya yang besar merupakan investasi yang salah ! Daripada memperkuat barisan support dan propaganda, yang seharusnya MS lakukan ialah memperbaiki produknya sehingga mencapai kualitas yang tidak memerlukan banyak support. Kedua penjelasan di atas berimplikasi hal yang
berbeda tetapi sama-sama bersifat strategis. Yang pertama yaitu membangun
suatu produk sedemikian baiknya sehingga tidak memerlukan support yang
berarti. Yang kedua ialah dengan mengoptimasi model support informal seperti
mailing list, newsgroups, FAQ, dll. Rekan saya yang pernah bekerja dengan
MS menyatakan dengan NT 5.0 MS berencana untuk menyatakan adanya kenaikan
penggunaan IIS di pasar. Hal ini karena IIS dibangun lekat dengan kernel
NT, berfungsi untuk memantau seluruh komunikasi eksternal TCP (mail, HTTP,
dll). Produk MS Office juga direncanakan untuk menggunakan IIS dalam berkomunikasi
dengan NT atau Exchange.}
{Dalam komunitas OS, fungsi-fungsi baru muncul oleh hal-hal baru yang disenangi oleh orang. Ini tentunya bukanlah sesuatu yang buruk. Internet dan web dibangun dengan cara ini – bukanlah dengan komitmen suatu organisasi, tetapi karena seseorang di suatu tempat di muka bumi berfikir, "Eh, sepertinya ini akan menarik ….} Apakah artinya jika komunitas Linux setuju untuk membangun Corporate Digital Nervous System ? Bagaimana Linux dapat menjamin kompabilitas ke belakang (backward compability) dengan aplikasi-aplikasi yang ditulis dengan API sebelumnya ? Siapa yang akan anda tuntut jika pada versi yang berikutnya Linux menyangkal komitmen yang telah disetujui ? Bagaimana Linux dapat membuat aliansi strategis dengan yang lainnya ? {Siapa yang akan anda tuntut jika NT 5.0 (maaf, "Windows 2000") tidak dirilis sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan ? Adakah yang pernah berhasil menyelamatkan diri dari MS karena tidak adanya kompabilitas antara sistem-sistem operasinya ? Pertanyaan mengenai kompabilitas ke belakang sungguh menggelikan, mengingat kita tidak pernah mendengar suatu aplikasi yang mampu berjalan di Windows 3.1, Windows 95/98, dan NT 4.0 tanpa perubahan.} Penterjemah: Zuki Harahap |
|||||||||||||||||