|
Tahun I, Nomor 3, Juni
1999
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Database pada Linux |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Home
Halaman Muka Dokumen Hallowen |
Bagian 1
Oleh Warsono 1. Pendahuluan
Tapi yang menjadi kendala bagi Linux adalah kurangnya dukungan dari software vendor yang besar. Hal ini dikarenakan banyak yang menganggap bahwa linux merupakan OS mainan yang hanya diperuntukkan bagi kalangan profesional. Tapi pada tahun 1998 terjadi suatu loncatan yang baik sekali bagi linux dikarenakan penjualan linux mencapai 200% lebih, dan dengan didukung software vendor besar seperti Informix, Oracle , IBM, Sybase dsb mereka memport software mereka ke Linux. Dalam suatu sistem operasi tentunya harus didukung oleh database yang handal dikarenakan apa ? Karena sebagian banyak aplikasi yang dibuat adalah untuk aplikasi database. Yang jadi masalah sekarang apakah ada database untuk linux ? Jawabnya tentu "Ada !!" Database pada linux yang telah ada diantaranya adalah : MySQL, mSQL, Progres, dan yang baru-batu ini adalah DB2, Sybase, Oracle , Informix, Ingress dsb. Dengan banyaknya dukungan database tersebut memungkinkan kita untuk mengembangkan aplikasi database pada Linux.
Selama ini Oracle yang kita kenal adalah produk yang mahal dan sukar untuk mendapatkannya. Coba kita bayangkan kalo seandainya kita harus membeli Oracle for Windows NT? Berapa besar uang yang harus kita keluarkan? Atau anda membeli Oracle for Digital Unix untuk keperluan pribadi? Rasanya itu TIDAK MUNGKIN ? Ada kabar baik bagi pengguna Linux bahwa ternyata Oracle sudah mengeluarkan versi untuk Linux, dan yang lebih hebat adalah Free !!!. Kita bisa belajar bagaimana Oracle dapat berjalan di Linux box ? Penulis akan membagi menjadi beberapa bagian untuk masalah Oracle ini, yaitu Installasi Oracle, Membuat Database, Membuat Database kedua, System Administrator, Tuning pada Oracle dan Backup Recovery.
- Kebutuhan Hardware termasuk Memory, Swap HD, Disk Space dsb
Sebelum menginstall Oracle ini sebaiknya kita lihat kembali sistem yang
kita miliki, agar tidak terjadi kerusakan database
kita yang dikarenakan kekurangan hardware. Adapun kebutuhnya seperti tabel
dibawah ini:
3.2 Set Environment Linux Sebelum kita menginstall Oracle pada linux kita harus selain kita harus menyiapkan hardware seperti disebutkan di atas Kita juga harus menyiapkan environment pada linux dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
Environment yang di setting untuk installasi Oracle
ini adalah sebagai berikut :
Tugas untuk root Login sebagai root dengan tugas yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.
Ditujukan untuk mengkonfigurasi parameter Interprocess Communication (IPC) untuk memuat struktur SGA pada Oracle 8 Server. Kita tidak akan dapat menghidupkan (startup) database jika tidak memiliki shared memory yang cukup untuk SGA. Membuat volume Oracle 8 Server ini setidaknya perlu 4 volume untuk menginstall OFA : satu untuk software dan tiga yang lainnya untuk database. Misalnya seperti dibawah ini : /u01 adalah untuk software
Untuk lengkapnya mengenai Optimal Flexible Acrhitecture (OFA) akan dijelaskan pada sistem administrasi Oracle . Membuat group untuk DBA Group DBA ini digunakan untuk menentukan siapa yang berhak akses installasi dan sebagainya yang berhubungan dengan sistem operasi Linux. Untuk nama group ini bisa diberi nama dba atau osdba tergantung pada kita. Tujuan dari pembuatan dba ini adalah untuk memudahkan pemberian hak pada database. Membuat user oracle User oracle pada linux adalah sebagai user yang memiliki sistem database Oracle yang akan kita install. Membuat direktoti lokal Salah satu environment pada Oracle adalah adanya path pada direktori /usr/local/bin dan yang bertugas untuk membuat atau menambah adalah root. Membuat file oratab Informasi mengenai instant database disimpan pada file oratab, pemilik file ini adalah Oracle , tapi disimpan dalam direktori yang hanya bisa diubah oleh root, yang disimpan dalam directory /etc. Tugas untuk user Oracle Adapun tugas-tugas dari user Oracle adalah sebagai berikut: Setting hak untuk membuat file Set umask ke 022 untuk memastikan bahwa group dan other telah dapat membaca dan mengeksekusi, tapi tidak punya hak untuk menulis, pada saat installasi. Caranya yaitu dengan mengetikan : umask 022 Setting variabel environment Variable yang disetting disimpan kedalam file .bash_profile jika kita menggunakan distribusi RedHat atau .profile atau .login pada system distribusi yang lain. Adapun perintahnya yaitu : Pada shell Bourne
Pada C shell
Contoh Variable yang diset
3.3 Proses Installasi Sebenarnya proses installasi ini cukup sederhana, yaitu kita hanya mengikuti menu yang telah disediakan, untuk tahapannya adalah sebagai berikut: Jika kita menggunakan CDROM untuk installasi Oracle maka kita harus mount cdrom terlebih dahulu yaitu dengan perintah, sbb $ su – root
Dengan catatan bahwa /cdrom adalah sebuah direktori yang telah ada jika belum ada kita bisa membuatnya terlebih dahulu. Memulai menginstall Oracle
Pilihan yang ada pada saat installasi adalah :
Create/Upgrade Database Objects Ferform Administrative Tasks Startup dan shutdown database secara otomatis Startup/shutdown secara otomatis ini akan memanggil script "dbstart" dan "dbshut"
Isi dari oratab adalah sebagai berikut: Oracle _SID: Oracle _HOME:{Y|N} Dimana Y atau N menentukan apakah script dbstart dan dbshut akan dijalankan
pada startup database.
Isinya adalah sebagai berikut : # Set ORA_HOME to be equivalent to the Oracle _HOME
ORA_HOME=/u01/app/ Oracle /product/8.0.5
# Start the Oracle databases: su - $ORA_OWNER -c $ORA_HOME/bin/dbstart &
# Stop the Oracle databases: su - $ORA_OWNER -c $ORA_HOME/bin/dbshut &
# ln -s /etc/rc.d/init.d/dbora /etc/rc2.d/S99dbora Referensi :
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||