Home
Halaman Muka
Sajian Utama
Sajian Khusus
Komputer
Kendali
Elektronika
|
|
|
7. Bentuk-Bentuk Elektroda Pentanahan
7.1 Pentanahan Rod (Elektroda Batang )
Di bawah ini diperlihatkan disribusi tegangan yang terjadi untuk satu
batang elektroda dan dua batang elektroda yang ditanam tegak lurus ke dalam
tanah, dimana arus kesalahan mengalir dari elektroda tersebut ke tanah
sekitarnya.
dimana Ux : teagangan elektroda pentanahan atau tegangan antara elektroda
dengan tanah
x : jarak dari elektroda
Dengan demikian untuk jumlah elektroda yang lebih banyak yang ditanam
tegak lurus ke dalam tanah maka tahanan pentanahan semakin kecil dan distribusi
tegangan akan lebih merata.
7.1.1 Satu batang elektroda yang ditanam tegak lurus ke dalam tanah
Dari suatu konduktor terdapat hubungan antara tahanan dan kapasitansi sebesar
:
R = r / 2pC
(11)
dimana :
R : tahanan (Ohm)
p : tahanan jenis tanah
tiap lapisan (Ohm-m)
C : kapasitansi (statt Farad)
Kapasitansi ini termasuk kapasitansi dari bayangan konduktor yang ditanam
ke dalam tanah. Pada gambar-3 satu batang elektroda berbentuk selinder
dengan panjang L yang ditanam tegak lurus permukaan tanah berdiameter 2a,
dengan bayangan di atas permukaan tanah. Untuk menghitung kapasitansi elektroda
pentanahan dan bayangan, digunakan metode potensial rata rata menurut G.W.O
Home. Dalam persoalan pentanahan, elektroda pentanahan merupakan bahan
penghantar yang membawa muatan listrik yang terdistribusi (menyebar) disekeliling
elektroda pentanahan. Dengan cara seperti ini potensial di setiap tempat
pada permukaan elektroda akan sama. Bila pada elektroda tersebut diberikan
suatu muatan yang merata, maka kapasitansi dapat dihitung dengan metode
potensial rata rata. Hasil yang didapatkan untuk satu batang elektroda
berbentuk selinder yang ditanam seluruhnya di dalam tanah dinyatakan dengan
persamaan :
(12)
Maka tahanan dari satu batang elektroda yang ditanam tegak lurus permukaan
tanah menurut H.B Dwight, di dapat dengan mensustitusikan persamaan (12)
ke dalam persamaan (11) sehingga diperoleh persamaan untuk gambar (3.a)
sbb:
(13)
Untuk elektroda batang yang ditanam tegak lurus dan pada kedalaman beberapa
cm di bawah permukaan tanah (gambar 3.b) berlaku hubungan:
(14)
Untuk gambar (3.c) satu batang elektroda tegak lurus kedalam tanah,
dan menembus lapisan kedua tanah tersebut. Hal ini berlaku persamaan :
(14-a)
Untuk gambar (3.d) satu batang elektroda tegak lurus kedalam tanah,
pada kedalaman beberapa cm di bawah permukaan tanah dan menembus lapisan
kedua tanah tersebut. Hal ini berlaku persamaan :
(14-b)
dimana :
Rd1 : tahanan untuk satu batang elektroda yang ditanam tegak
lurus permukaan tanah (Ohm)
L : panjang elektroda batang (meter)
a : jari-jari batang elektroda (cm)
r : tahanan jenis tanah rata-rata (Ohm-m)
(indeks 1 atau 2 menunjukkan lapisan tanah)
hb : kedalaman penanaman elektroda (meter)
|
|
|
|
7.1.2 Dua batang elektroda tegak lurus ke dalam tanah
Susunan dari dua batang elektroda berbentuk selinder dengan panjang L yang
ditanam tegak lurus ke dalam tanah dengan jarak antara ke dua elektroda
tersebut sebesar S terlihat pada gambar di bawah. Nilai tahanan pentanahan
dan tahanan jenis tanah yang relatif tinggi, maka untuk menguranginya dengan
cara menanamkan batang-batang elektroda pentanahan dalam jumlah yang cukup
banyak. Untuk dua batang elektroda pentanahan yang ditanam tegak lurus
ke dalam tanah oleh Dwight, JL. Marshall dengan memperhatikan efek bayangan
biasanya adalah dengan menghitung tegangan pada salah satu batang elektroda
yang disebabkan oleh distribusi muatan yang merata di batang elektroda
itu sendiri dan pada batang elektroda yang lain termasuk bayangannya. Dengan
menghitung tegangan rata-rata yang disebabkan oleh muatan batang elektroda
itu sendiri dan menghitung tegangan rata-rata yang disebabkan oleh muatan
batang elektroda yang lain. Tegangan total rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan
antara keduanya.
Rumus tahanan pentanahan untuk dua batang elektroda yang ditanam tegak
lurus ke dalam tanah adalah [13]:
(15)
untuk S > L
(16)
untuk S < L
dimana : S : jarak antara kedua elektroda (meter)
7.1.3 Beberapa batang elektroda (Multiple-Rod) yang ditanam tegak lurus
ke dalam tanah
Jika susunan batang - batang elektroda yang ditanam tegak lurus ke dalam
tanah dalam jumlah yang lebih banyak, maka tahanan pentanahan akan semakin
kecil dan distribusi tegangan pada permukaan tanah akan lebih merata. Penanaman
elektroda yang tegak lurus ke dalam tanah dapat berbentuk bujur sangkar
atau empat persegi panjang dengan jarak antara batang elektroda pentanahan
adalah sama seperti pada dalam gambar berikut :
Nilai tahanan pentanahan untuk beberapa batang elektroda yang ditanam
tegak lurus ke dalam tanah di mana rod menembus lapisan tanah paling bawah/kedua,
dihitung dengan mengikuti persamaan berikut:
( )
(17)
dimana Rt adalah tahanan elektroda batang (rod)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(24)
(25)
Keterangan :
N : jumlah batang rod
Cf (shafe factor = 0.9)
Ra dan Rb (tahanan berdasarkan pososi elektroda
( gambar.5))
Analisa :
Dimisalkan :
panjang tiap konduktor batang =3.5 meter
diameter konduktor batang = 3/4 inch = 0.01905
meter
Jari-jari batang konduktor =9.525x10-3 meter
tahanan jenis tanah rata-rata lapisan pertama =750 Ohm-m
tahanan jenis tanah rata-rata lapisan kedua =550 Ohm-m
Ketebalan lapisan tanah bagian atas h = 3.8 meter
Kedalaman penanaman elektroda hb = 0.5 meter
1). Berdasarkan gambar (3-a) dengan mengacu pada persamaan (13) diperoleh
:
Rd1 = 214.7256 W
2). Beradasrkan gambar (3-b) dengan mengacu pada persamaan (14) diperoleh
:
Rd1 = 191.0741 W
3). Berdasarkan gambar (3-c) dengan mengacu pada persamaan (14-a) diperoleh
:
Rd1 = 157.4655 W
4). Berdasarkan gambar (3-d) dengan mengacu pada persamaan (14-b) diperoleh
:
Rd1 = 196,6387 W
5). Berdasarkan gambar (4) dengan mengacu pada persamaan (15) dimana S
> L
untuk S = 4 meter Rd2 = 121.9813 W
untuk S = 5 meter Rd2 = 118.5008 W
Berdasarkan gambar (4) dengan mengacu pada persamaan (16) dimana S <
L
untuk S = 3 meter Rd2 = 123.1448 W
untuk S = 2.5 meter Rd2 = 125.3299 W
6). Pentanahan dengan Multiple - rod sesuai dengan persamaan (17 - 22)
maka :
N=40
Dengan cara yang sama diperoleh sbb:
untuk N = 20 Rt = 30.6359 W
untuk N = 10 Rt = 61.0867 W
untuk N = 5 Rt = 122.0373 W
Kesimpulan
Dari analisa ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
-
Bila struktur tanah dianggap homogen
-
Tahanan elektroda pentanahan untuk satu batang rod akan semakin kecil bila
elektroda tersebut ditanam semakin jauh dari permukaan tanah
-
Untuk dua batang elektroda, bila jarak antara keduanya menjadi lebih besar
dari panjang elektroda nilai tahanan pentanahan akan semakin kecil.
-
Bila jarak antara kedua elektroda menjadi semakin kecil dibandingkan dengan
panjang elektroda diperoleh tahanannya semakin besar.
-
Dengan menganggap struktur tanah tidak homogen untuk satu batang elektroda
diperoleh tanahan pentanahan yang lebih kecil dibandingkan dengan tanah
homogen
-
Bilamana jumlah elektroda semakin banyak, tahanan pentanahannya semakin
kecil, baik pada tanah homogen maupun tidak homogen
Sumber Bacaan
-
Baldev Thapar, Victor Gerez and Prince Emmanuel [1993], "Ground
Resistance Of The Foot In Substation Yards", IEEE Transaction on Power
Delivery, Vol.8 No.1, pp.1-6
-
Baldev Thapar, Victor Gerez and Vijay Singh [1993], "Effective
Ground Resistance Of The Human Feet In High Voltage Switchyards", IEEE
Transaction on Power Delivery, Vol.8 No.1, pp. 7 - 12
-
Baldev Thapar, Victor Gerez [1996], "Equivalent Resistivity
Of Non-uniform Soil For Grounding Grid Design", IEEE Transaction on
Power Delivery, Vol.10 No.2, pp.759-767
-
J.Lazzara, N.Barbeito [1990], "Simplified Two Layer Model
Substation Grounding Grid Design Methodology", IEEE Transaction on Power
Delivery, Vol.5, No.4, pp.1741-1750
-
J.M. Nahman, V.B. Djordjevic [1996], "Resistance To Ground
of Combined Grid-Multiple Rods Electrodes", IEEE Transaction on Power
Delivery, Vol. 11, No. 3, pp.1337 - 1342
-
T.S Hutauruk [1991], "Pengetanahan Netral Sistem tenaga
& Pengetanahan Peralatan" , Benerbit Erlangga Jakarta.
-
Y.L. Chow, J.J. Yang, and K.D Srivastava [1995], "Grounding
Resistance Of Buried Electrodes in Multi-Layer Earth Predicted by Simple
Voltage Measurements along Earth Surface-A Theoritical Discussion", IEEE
Transaction on Power Delivery, Vol.10, No.2, pp.707 - 715.
-
Y.L Chow, M.M.A Salama [1994], "A Simplified Method for Calculating
The Substation Grounding Grid Resistance", IEEE Transaction on Power
Delivery, Vol. 9 No.2 pp.736 - 742.
-
Y.L. Chow, M.M Elsherbiny, M.M.A Salama [1996], "Resistance
Formula of Grounding System in Two-Layer Earth", IEEE Transaction on
Power Delivery, Vol.11, No. 3, pp. 1330 - 1336
Ol eh : Tadjuddin
Penulis adalah staf pengajar Teknik Elektro Politeknik Unhas Ujung
Pandang
Artikel lain:
|