Nomor 28, Tahun VI, Oktober
1999
|
||||
ELEKTRONIKA |
Emulasi Remote Control Terprogram Dengan Memanfaatkan Terminal Speaker Komputer |
|||
Home
Halaman Muka
|
PendahuluanPerkembangan teknologi elektronika menimbulkan kecenderungan untuk membuat kegiatan manusia menjadi lebih mudah dan praktis, salah satunya adalah pengendalian tanpa kabel. Pengendalian tanpa kabel ada beberapa macam, antara lain dengan menggunakan : gelombang radio, ultrasonik, dan cahaya infra merah, namun pada umumnya peralatan elektronik seperti : TV, sattelite receiver, video player, tape recorder, CD player, dan laser-disk player menggunakan pengalih cahaya infra merah pada pengendalinya. Dengan memasyarakatnya alat-alat yang dikendalikan oleh pengendali infra merah (infrared remote control) tersebut, muncul berbagai jenis sistem pengkodean karena tidak adanya suatu standar yang mengikat tiap produsen peralatan elektronik untuk memakai satu teknik pengkodean saja. Philips misalnya menggunakan standar pengkodean dengan nama RC5 sedangkan SONY mengambil nama sama dengan perusahannya yaitu standar pengkodean SONY.Karena masing-masing peralatan dapat mempunyai standar pengkodean yang berbeda, maka konsekuensi yang harus ditanggung oleh pemakai yang menggunakan beberapa peralatan yang berbeda merknya adalah penggunaan beberapa (lebih dari 1) pengendali infra merah. Masalah tersebut terselesaikan dengan diciptakannya pengendali infra merah yang dapat menggantikan beberapa pengendali yang berbeda sistem pengkodeannya, sehingga pemakai yang memiliki beberapa peralatan berbeda dapat mengendalikan peralatannya itu dengan sebuah pengendali saja (universal remote control). Pengendali itu harus diprogram terlebih dahulu sebelum dapat dioperasikan dan mempunyai harga yang cukup mahal (berbanding lurus dengan jumlah tombol yang dapat diprogram), selain itu tiap tombol pengendali sulit untuk dikenali fungsinya bila tidak diberi keterangan sesuai yang diinginkan oleh pemakai. Telah dirancang sebuah perangkat lunak dan perangkat keras yang dapat menggantikan fungsi universal remote control dengan memanfaatkan terminal speaker komputer untuk pengendali LED infra merah. Perangkat keras yang ditambahkan pada komputer hanya sebuah penguat arus dan 6 buah LED infra merah. Sedangkan perangkat lunak digunakan untuk pengendali sinyal dan otomasi tiap-tiap peralatan, ditulis dengan bahasa pemrograman Borland Delphi. Sebagai batasan, hanya digunakan pengkodean RC-5 dan Sony, namun dari perangkat lunak yang dibuat memungkinkan penambahan pengkodean lain yang digunakan. Perancangan
Format data : S1 S0 T A4 A3 A2 A1 A0 C5 C4 C3 C2 C1 C0 Jumlah kombinasi alamat = 25 = 32
Keterangan : S = Start bits berjumlah 2
Format data : G4 G3 G2 G1 G0 C5 C4 C3 C2 C1 C0 S1 S0 Jumlah kombinasi alamat = 25 = 32 Jumlah kombinasi perintah = 26 = 64 Keterangan : G = Group bits (kelompok) berjumlah 5
Format data : G4 G3 G2 G1 G0 C6 C5 C4 C3 C2 C1 C0 S Jumlah kombinasi alamat = 25 = 32 Jumlah kombinasi perintah = 27 = 128 Keterangan : G = Group bits (kelompok) berjumlah 5
Data lengkap kode alamat/kelompok dan perintah RC5 dapat dilihat pada [Philips, 1997 dan Rigby, 1992].
Panjang data : 12 bits Header : Format data : H C0 C1 C2 C3 C4 C5 A0 A1 A2 A3 A4 A5 Jumlah kombinasi alamat = 26 = 64
Keterangan : H = Header (awalan) data
Kode SONY dapat mengalamati 64 jenis peralatan yang diwakili oleh kode alamat (address bits) dan masing-masing peralatan dapat menggunakan maksimal 64 perintah yang diwakili oleh kode perintah (command bits). Data lengkap kode alamat/kelompok dan perintah SONY dapat dilihat pada
[4][7].
PPI berfungsi untuk mengatur sumber data keluaran ke speaker yaitu dari PIT atau dari PPI itu sendiri. Sedangkan PIT berfungsi membagi frekuensi masukan dari osilator kristal yang bernilai 1,19318 MHz menjadi keluaran berfrekuensi 18,2 MHz sampai dengan 1,19318 MHz. Salah satu keluaran PIT digunakan untuk mengendalikan terminal speaker. Interkoneksi antara terminal speaker dengan PPI dan PIT dapat dilihat pada gambar 2. Tiap motherboard mempunyai keluaran maksimum dari terminal speaker sebesar 150 mW (miliwatt), berarti arus kolektor maksimum yang melewati transistor adalah sebesar 30 mA. Arus sebesar itu tidak cukup mengemudikan LED infra merah sehingga diperlukan untai penguat arus tambahan. LED infra merah yang digunakan mempunyai sudut pancaran sekitar 60° sehingga dipakai 6 buah LED untuk menjangkau area pancaran ke segala arah dalam satu bidang. Jangkauan pancaran 6 buah LED ini dapat dilihat pada gambar 3. Perangkat keras tambahan dapat dilihat pada gambar 4.
Terdapat pula
sebuah dioda pengaman tambahan yang dipasang paralel dengan speaker, yang
berguna untuk mencegah arus induksi dari speaker yang dapat merusak gerbang
inverter
pada PPI.
PIT memiliki tiga keluaran yaitu kanal (channel) A, B, dan C. Kanal A digunakan untuk real-time clock dan disk-drive controllers, kanal B digunakan untuk keperluan DRAM refresh dan kanal C digunakan untuk terminal speaker dan keperluan umum. Setiap kanal mempunyai alamat tersendiri yaitu : port 40h, 41h, 42h untuk kanal A, B, C dan dapat beroperasi dalam 6 mode (0 sampai 5). Tersedia sebuah control register yang hanya dapat ditulisi (write only) untuk memprogram ketiga kanal tersebut. Control register dapat diakses pada port 43h. Pada perancangan, control word yang dipergunakan adalah 10 11 011 0., yang mempunyai arti : Counter Select : select counter 2 (port C = 42h)
Diagram alir secara lengkap dapat dilihat pada gambar 5.
Kesimpulan Dari perancangan dan uji coba yang dilakukan, terminal speaker komputer dengan tambahan sedikit hardware dapat digunakan sebagai pengendali infra merah universal (infra red remote controller) dengan catatan semua data pengkodean sudah diketahui. Sistem yang dihasilkan relatif sederhana namun mempunyai fleksibilitas yang tinggi. Dengan sebuah komputer pribadi, maka kita dapat mengatur peralatan-peralatan yang mempunyai kendali infra merah. Pengendali yang dibuat dapat dikembangkan lebih jauh untuk menunjukkan bahwa dengan menggunakan PC sebagai emulator, maka integrasi dengan perangkat lunak yang ada relatif mudah dan sangat menarik. Pengembangan yang dapat dilakukan adalah mengintegrasi program pengolah suara (voice assist) untuk pengendalian dengan menggunakan suara (khususnya bahasa Indonesia). Daftar Pustaka[1] A. Rigby; Universal RC5-Code Infra-Red Receiver; Elektor Electronics; hal. 60-64; Januari 1992.[2] Bagus Wasono Surodjo; Pengendali dengan Infra Merah; FTJE-UKSW; 1983. [3] Benny Unaroma, Handoko, Emulasi Remote Control Terprogram Dengan Standar Pengkodean RC5 dan SONY, Laporan TA, 1998 [4] Hardin Brothers; Timing & Counting Circuits; Computercraft; hal. 38-44; April 1991. [5] Philips; RC-5 Code; 1997. [6] Sony; Remote Control For Sony A/V Equipment; 1997. [7] Wolfgang Link; Pengukuran, Pengendalian, dan Pengaturan dengan PC; PT Elex Media Komputindo; 1993. Biodata Penulis :
Artikel lain:
|
|||