| Studio Audio | Osilator Jembatan Wien | Lomba Perancangan Aplikasi Mikrokontroler (LPAM) |
dari satu titik ke titik yang lain. Berikut ini merupakan jenis-jenis saluran transmisi yang umum digunakan dalam broadcast :
1. Frekuensi yang dipakai
Dalam saluran transmisi, frekuensi yang dipakai biasanya merupakan
fungsi dari diameter saluran. Sebagai contoh dalam AM, FM, dan TV, saluran
transmisi yang dipakai umum dipakai (baik semi-flexible maupun rigid )
mempunyai diameter 15/8 sampai 83/16 inchi.
2. Kemampuan penanganan Daya
Penanganan daya dalam saluran transmisi, biasanya terbatas pada besarnya
panas yang akan dihasilkan ketika arus mengalir yang diakibatkan resistivitas
dari konduktor. Panas yang ada dalm konduktor dalam harus dikeluarkan melalui
proses konduksi, konveksi, ataupun radiasi ke keonduktor luar, yang kemudian
akan disalurkan lagi ke lingkungan melalui proses radiasi atau konveksi.
Dalam aplikasi broadcast, pada umumnya, besarnya panas yang dihasilkan
dibatasi oleh kemampuan suatu konduktor untuk menyerapnya sebelum konduktor
itu menjadi rusak, dan jika hal ini terjadi, maka dalam konduktor terjadi
perubahan posisi, yang dapat menyebabkan perubahan karakteristik impedansi
sebuah saluran transmisi. Hal ini dapat menurunkan kinerja dari saluran
transmisi itu sendiri.
3. Attenuasi/Redaman (power loss)
Dari ketiga jenis saluran transmisi seperti yang telah disebut
di atas, jenis saluran transmisi yang mempunyai attenuasi yang paling kecil
ialah jenis waveguide karena jenis ini tidak mempunyai konduktor tengah
dan bahan dielektrik.
Saluran transmisisemi-flexible
Dalam beberapa tahun terakhir, penngunaan jenis saluran transmisi ini
dalam industri broadcast telah meningkat. Hal ini disebabkan antara lain
karena jenis saluran transmisi ini ideal untuk variasi dari daya yang kecil
maupun yang besar.
Keuntungan dari penggunaan saluran transmisi semi-flexible ialah :
1. Kabel dengan bahan dielektrik foam (foam-dielectric)
Kabel jenis ini dirancang untuk sebagian besar sistem antena yang tidak
membutuhkan jalur pressure. Pengaplikasian yang umum ialah untuk AM, FM
serta low-power television. Ukuran diameternya berkisar antara _
inchi sampai 15/8 inchi. Kabel foam-dielektrik dibuat dengan sel tertutup,
dan kepadatan dari foam-dielektrik ini dapat mencegah masuknya air.
2. Kabel dengan bahan dielektrik udara (air-dialectric)
Kabel jenis ini menggunakan spiral polietilene untuk memisahkn konduktor.
Jika dibandingkan dengan kabel foam-dielektrik, maka jenis kabel ini mempunyai
atenuasi yang lebih rendah dan power rating yang lebih tinggi karena kelebihan
udara sebagai bahan dielektrik. Kabel ini digunakan untuk sistem antena
dengan pressure. Jika dilengkapi dengan alarm pressure, maka kerusakan
akan dapat terdeteksi lebih awal.
Untuk membuat sebuah saluran transmisi koaxial, ada beberapa prinsip
dasar yang harus kita ketahui, yaitu bagaimana memaksimalkan kemampuan
penanganan daya dan meminimalkan atenuasi dengan cara memperhatikan hal-hal
berikut ini:
• Impedansi
Impedansi dipengaruhi oleh konduktor luar dan konduktor dalam serta
bahan dielektrik yang digunakan antara keduanya. Besarnya impedansi dirumuskan
:
, dengan
Z= karakteristik impedansi
e = permitivitas relatif bahan dielektrik
D = diameter konduktor dalam
d = diameter konduktor luar.
• Penanganan Daya
Dibatasi oleh dua faktor, yaitu : daya peak maksimum dan daya rata-rata
maksimum. Nilai daya ini akan mempengaruhi besarnya medan listrik pada
sebuah kabel koaxial yang dirumuskan :
, dengan
E = medan listrik
P = level daya (watt).
• Atenuasi (Redaman)
Atenuasi ditentukan oleh rugi-rugi dielektrik dan juga rugi-rugi konduktor.
Besarnya rugi-rugi dielektrik nilainya lebih kecil, jika dibanding dengan
rugi-rugi konduktor. Besarnya atenuasi dirumuskan dengan :
, dengan
a = atenuasi, f = frekuensi.
• Frekuensi cut-off
Ialah frekuensi di atas frekuensi yang diperbolehkan pada setiap mode
propagasi, dimana sebuah kabel koaxial tidak boleh digunakan pada frekuensi
di atas frekuensi cut-off. Besarnya frekuensi cut-off ini dirumuskan dengan
:
Gambar 1 mengilustrasikan instalasi dari saluran transmisi semi-flexible.
Saluran transmisi rigid (rigid line )
Ukuran saluran transmisi rigid yang umum digunakan dalam aplikasi
broadcast mempunyai diameter 7/8 sampai 93/16 inchi. Bentuk fisik dari
rigid line terlihat dalam Gambar 2.
Rigid line biasanya mempunyai atenuasi dan VSWR yang rendah sehingga
lebih ideal jika digunakan untuk aplikasi broadcast yang berdaya besar.
Seperti halnya semi-flexible , rigid line juga merupakan konduktor konsentris
(koaxial). Konduktor dalamnya terbuat dari tembaga murni dengan konduktivitas
tinggi, sedangkan untuk konduktor luar juga terbuat dari tembaga yang dipadukan
dengan aluminium agar lebih murah dan juga lebih ringan.
Konduktor dalam dan konduktor luar tergabung dengan menggunakan insulator
yang memiliki konstanta dielektrik kecil, faktor disipasi yang kecil, tegangan
breakdown yang besar dan juga memiliki kestabilan yang baik dalam temperatur
tinggi. Teflon, merupakan dielektrik yang memenuhi karakteristik ini sehingga
digunakan dalam rigid line. Untuk konduktor dalam dan konduktor luar mempunyai
diameter yang ditentukan supaya tercapai karakteristik impedansi yang diinginkan,
yaitu normalnya ialah 50 atau 75 ohm.
Konduktor dalam dihubungkan dengan konektor. Konektor ini menghubungkan
dua konduktor yang berdekatan secara elektris dan mekanis, sehingga menjamin
efektivitas dalam transfer daya.
Berbeda dengan semi-flexible , rigid line biasanya digunakan dalam
aplikasi broadcast yaitu untuk input antena pada FM dengan daya tinggi,
untuk VHF (Very High Frequency ) dan UHF (Ultra High Frequency ) TV broadcast.
Saluran transmisi waveguide
Sesuai dengan namanya, maka jenis saluran transmisi waveguide
akan menuntun medan listrik dan medan magnet yang mengalir melalui saluran
yang tertutup. Pada umumnya jenis saluran transmisi ini hanya digunakan
pada UHF broadcast. Bentuk dari waveguide yang digunakan antara lain :
Tim R & D RTC UI 89,15 FM
(Husni I, M. Syukron, Haikal)
Email : rtcuifm@yexa.eng-ui.ac.id
| INDEX | HALAMAN MUKA
|