ELEKTRON
Nomor 3, Tahun I, Oktober 1999
| INDEX
| HALAMAN
MUKA |
| Mengenal GSM | Induktansi
Meter | Uninterruptable Power Supply |
Pengatur Daya pada Lampu TL
Keluhan tentang turunnya tegangan PLN dari tegangan nominal memang sering
terdengar. Khusus untuk lampu TL, mulai 20 watt ke bawah, kita masih dapat
mengatasi agar lampu TL itu tetap berfungsi walaupun tegangan PLN berada
di bawah nominalnya. Karena tegangan PLN masih mungkin kembali ke harga
nominal, maka konsumsi daya harus diatur agar TL tidak rusak jika tegangan
PLN kembali normal. Perlu diketahui TL 20 watt bekerja pada 127 V, 20 W
dan mempunyai tegangan tabung 40 - 60 volt.
Rangkaian
Rangkaian lengkapnya ada pada gambar di bawah. C2 (0,12 - 100 uF) dipasang
agar TL tidak berkedip. R8 dan D7 menjaga agar SCR tetap bekerja normal.
SCR adalah lampu pijar 25 - 100 W, 110 V untuk membatasi arus pada TL.
Sumber tegangan Vp memanasi filamen (katoda TL) sebelum start. Sembarang
sumber tegangan dapat dipergunakan untuk Vp asal dapat memberikan arus
antara 350 - 400 mA atau tegangan antara 5,7 - 7,0 V. Secara fisik syarat
tersebut terpenuhi apabila filamen telah tampak merah. R9 (antara 10 -
30 K ohm) berguna untuk mengamankan pelipat tegangan, karena tegangan pada
tabung hanya sekitar 50 V, sedangkan D8-9 memutuskan interaksi antara pengontrol
daya dan pelipat teganngan. Jika tegangan PLN di rumah anda cukup tinggi,
misalnya 110 V, maka d9 cukup disambung ke titik C atau B. Jika sebaliknya,
mungkin pelipat tegangan perlu ditambah lagi, atau filamen dipanasi sampai
berpijar lebih terang lagi. Perhatikan bahwa tanah dari pelipat tegangan
(A) tidak disambung dengan tanah pengontrol daya (G). C3-4-5-6 tidak kritis,
asalkan lebih dari 0,5 uF. Kontak 1 dan 2 adalah sepasang kontak yang bergerak
bersama. Apabila ditekan ia berada pada posisi b, bila dilepas kembali
ke posisi a.
Untung dan rugi :
Kerugian : Harga cukup mahal karena daya pada lampu pijar tebuang
percuma. Apabila TL dinyalakan 24 jam terus menerus, maka setiap hari atau
seminggu sekali tabung perlu dibalik polaritasnya.
Keuntungan : Intensitas cahaya dapat diatur, TL tidak berkedip,
tidak memakai ballast dan starter, dan faktor daya baik sekali. TL masih
mampu start dan memberikan daya nominal walaupun tegangan jala-jala turun
jauh di bawah nominal.
Gambar rangkaian lengkap pengatur daya TL 30 W
Daftar komponen
T1 = BC 177
T2 = BC 107
D1..7,10..13 = 1N4003 (1A,200V)
D8-9 = 1N4007(1A,1000V)
Z1-2 = ZENER 15V,0.5 W
C1 = 0.1 uF , 50V, mylar
C2 = 0.12 uF , 350
C3..6 = 1 uF, 250
R1 = 0,33 uF, 250 V , non polar
R1 = 15K ohm, 2W
R2 = 3.9 K ohm
R3 = potensiometer 100K ohm
R4 = 12K ohm
R5 = 47K ohm
R6 = 100 ohm
VR7 = 6.8 K ohm
VR8 = 10k, 1W
R10 = 510 K ohm
SCR = C 106 B, 4A, 200V
| Mengenal GSM | Induktansi
Meter | Uninterruptable Power Supply |
| INDEX
| HALAMAN
MUKA |
© 1999 ELEKTRO
Online
All Rights Reserved.