ASSI Newsletter |
Number 4, Volume I, April 2000 |
Peranan Organisasi Internasional Non-Pemerintah dalam
Memajukan Kegiatan Keantaraiksaan
(Termasuk Bidang Persatelitan)
Pengantar
Bagi ASSI sebagai suatu organisasi non-pemerintah yang relatif baru, maka
dalam upaya untuk mengembangkan, memperkenalkannya (baik dalam lingkup
nasional maupun internasional) dipandang perlu untuk memeliki pengetahuan
dan pemahaman akan keberadaan organisasi-organisasi internasional di bidang
keantariksaan. Pengetahuan dan pemahaman tersebut akan bermanfaat dalam
rangka merintis upaya menjalin kerjasama dengan organisasi-organisasi internasional
tersebut, di samping untuk mengembangkan pola organisasi serta jati dirinya
yang dianggap paling tepat. Dengan demikian diharapkan ASSI nantinya mampu
mengembangkan dirinya sebagai organisasi yang berskala internasional dan
senantiasa “up-to-date”.
Sebagaimana diketahui Organisasi Internasional di bidang keantariksaan
secara garis besarnya terdiri dari Organisasi Internasional Antara Pemerintah
(Inter-Governmental Organization/IGO) yang dibentuk oleh suatu perjanjian
internasional antar pemerintah dan Organisasi Internasional Non-Pemerintah
(Non-Government Organization/NGO) yang dibentuk oleh individu atau institusi
non-pemerintah. Sesuai dengan kedudukan ASSI sebagai NGO, maka titik berat
pembahasan pada tulisan ini adalah pada Organisasi Internasional Non Pemerintah
(NGO).
Di antara sekian banyak NGO Internasional di bidang keantariksaan, kiranya
patut untuk ditelaah beberapa NGO Internasional yang relevan dan menonjol,
yaitu Internasional Astronautical Federation/IAF (beserta “associatenya”
yaitu International Academy of Astronautics/IAA dan International Institute
of Space Law/IISL), Committe on Space Research (COSPAR), International
Caouncil for Scientific Union (ICSU), International Law Association (ILA)
dll.
The International Astronautical Federation (IAF)
IAF merupakan NGOI yang didirikan pada tahun 1951. Keanggotaannya terdiri
dari baik lembaga-lembaga pemerintah, kalangan industri, asosiasi profesi
serta lembaga-lembaga pendidikan dan penelitian yang jumlahnya mencapai
lebih dari seribu anggota.
Sejak berdiri IAF secara konsisten berupaya mendorong kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi antariksa beserta segenap aplikasinya bagi manfaat
kemanusiaan. IAF juga memainkan peranan yang sangat penting dalam penyebarluasan
informasi dan dalam mengembangkan jaringan kerjasama bagi para ahli keantariksaan
secara internasional guna pengembangan dan pemanfaatan kegiatan kentariksaan.
IAF senantiasa mensponsori dan mengorganisir penyelenggaraan berbagai
event internasional di bidang keantariksaan, baik berupa simposium, lokakarya,
seminar, konggres dll. IAF juga menjalin kerjasama yang erat dengan PBB
dalam menyelenggarakan lokakarya tahunan bagi negara-negara berkembang
maupun seminar dalam bidang keantariksaan pada sidang-sidang yang diselenggarakan
oleh PBB seperti UNISPACE. Bersama-sama NGOI di bidang keantariksaan seperti
Commitee on Space Research (COSPAR) dan International Council for Scientific
Union (ICSU) pada saat ini IAF sedang mempersiapkan Konggres Keantariksaan
(World Space Conggres) yang ke II yang menurut rencana akan diselenggarakan
di Houston, Texas pada tahun 2002.
Setiap tahun IAF menyelenggarakan Konggres yang berkaitan dengan aspek-aspek
tertentu dari riset dan rekayasa. Biasanya ditetapkan tema umum Konggres
untuk tiap tahun sesuai dengan perkembangan aktualitas permasalahan yang
dihadapi. Penyelenggaraan Konggres tahunan IAF tersebut didukung oleh 2
pilar IAF, yaitu International Academy of Astronautics (IAA) dan International
Institute of Space Law (IISL). Dari sini terlihat bahwa pendekatan terhadap
permasalahan keantariksaan bersifat inter-disipliner dan multidisipliner.
Mengingat keanggotaan IAF yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu,
maka dalam rangka persiapan penyelenggaraan simposium-simposium IAF tersebut
dilakukan oleh berbagai Komite (Committees), yaitu :
-
Space Plans;
-
International Space Plans and Policies;
-
Return to the Moon;
-
Mars Exploration;
-
Small Satellite Programmes;
-
Life Sciences;
-
Space Activities and Society;
-
Arts and Literature;
-
Economics of Space Operations;
-
Interstellar Space Exploration;
-
Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI);
-
Safety and Rescue Studies;
-
History of Astronautics;
-
Scientific-Legal Liasison.
Pada tahun ini IAF menyelenggarakan Konggresnya yang ke 51 yang akan berlangsung
di Rio de Jeneiro, Brasil dari tanggal 2-6 Oktober, 2000. Konggres ini
bertemakan “Space: A Tool for the Environment and Development”. Dalam Konggres
akan diselenggarakan beragam simposium yang mencakup, antara lain:
Astrodynamics, Earth Observation, Space and Natural Disaster, Life Sciences,
Materials and Structures, Microgravity Science and Processes, Satellite
Communication, Space and Education, Space Exploration, Space Transportation,
Space Propulsion, Space Systems, dan lain-lain.
Sementara itu pada Konggres yang sama International Academy of Astronautics
akan menyelenggarakan simposium-simposium dengan topik-topik seperti: Economics
and Commercialization, History of Astronautics, EVA and Space Suit, Small
Satellite Mission, dan lain-lain. Pada Konggres yang sama International
Institute of Space Law (IISL) juga menyelenggarakan Collogium on the Law
of Outer Space yang ke 43 yang meliputi:
-
Law and Ethics of Space Activities in the New Millenium;
-
State Responsibility and Liability for Non-Government Space Activities;
-
The Interrelation between Public International Law and Private International
Law in the Regulation of Space Activities;
-
Other Legal Matters, including Recent Developments in the Regulation of
Space Debris, The Exploitation of Non-Terrestrial Resources, and the Implications
of Proposed Missile Defence System.
ILA sebelumnya bernama The Association for the Reform and Codification
of the Laws of Nations yang didirikan di Brussel pada tahun 1873. Pada
Konperensinya di Brussel tahun 1895 namanya diubah menjadi ILA. Keanggotaan
ILA tidak hanya bagi lawyers, tetapi berbagai kalangan yang bergerak di
bidang perdagangan dan industri. Setiap 2 tahun sekali ILA menyelenggarakan
konperensi, di mana dalam pertemuan tersebut hasil kerjanya dipresentasikan
kepada para anggotanya.
Dari beberapa Komite yang dibentuk oleh ILA terdapat “Space Law Committe”.
Sejauh ini komite tersebut telah berhasil merumuskan beberapa draft resolusi
dan instrumen hukum yang berkaitan dengan aspek-aspek hukum yang penting
di bidang kegiatan keantariksaan. Beberapa hasil penting yang dihasilkan
oleh Komite ini yang dapat dicatat mencakup beberapa studi serta rumusan
draft legal principles dalam berbagai topik, antara lain:
-
The Settlement of Space Law Disputes;
-
Elaboration of Principles and Guidelines on Debris and Pollution Arising
from Space Activities;
-
Enviromental Implications and Responsibility Arising from the Use of Outer
Space;
-
Legal Implications of the Application of Direct Broadcasting;
-
Rules of Liability for Injury or Loss caused by the Operation of Space
Vehicles;
-
Remote Sensing by Satellites;
-
The Conflicts in the Interpretation of the Leading Principles on the Moon
Treaty;
-
Etc.
The International Council of Scientific Unions (ICSU)
ICSU didirikan pada tahun 1931 sebagai pengganti dari organisasi pendahulunya
yaitu The International Research Council (yang didirikan tahun 1919). Pendiriannya
dimaksudkan untuk dapat berperan menjadi suatu lembaga sentral (a central
body) dari masyarakat ilmiah dunia guna menangani permasalahan-permasalahan
yang berkaitan dengan kepentingan bersama umat manusia dan guna mendorong
kerjasama ilmiah internasional.
Keanggotaan ICSU terdiri dari 2 kategori :
-
International Scientific Unions; and
-
Academies and Research Councils.
Keanggotaan Scientific Union didasarkan atas cabang-cabang keilmuan yang
ada yang mencakup 29 cabang keilmuan, antara lain; astronomy, geodesy and
geophysics, radio science, gegraphy, crystallography dll. Sementara keanggotaan
dari Academies and Research Councils terdiri dari lembaga-lembaga riset
nasional atau lembaga yang setara yang pada saat ini terdiri 68 lembaga
riset nasional dan 7 associates serta 29 scientific affiliates.
The Committee on Space Research (COSPAR)
COSPAR didirikan oleh the International Council of Scientific Unions (ICSU)
pada tahun 1958. COSPAR merupakan komite ilmiah yang bersifat interdisipliner
yang mempunyai perhatian terhadap masalah riset ilmiah serta kemajuan riset
ilmiah yang menjadi sumber bagi perkembangan teknologi antariksa. Bagian
terpenting dari kegiatan COSPAR dilakukan oleh Interdisciplinary COSPAR
senantiasa berkolaborasi baik dengan lembaga-lembaga riset nasional maupun
dengan NGOI lainnya seperti IAF dan IAA.
International Sociaty for Photogrammetry and Remote Sensing (ISPRS)
ISPRS merupakan NGOI yang menaruh minat pada topik-topik yang berkaitan
dengan bidang Photogrammetry dan Remote Sensing yang meliputi: data acquisition
from space, calibrations of sensors, systems for processing and analys,
theory and algorithms, mapping from space, designs of mapping satellites,
education and training, and applications of remote sensing.
ISPRS didirikan pada tahun 1910. Konggres ISPRS biasanya diselenggarakan
sekali dalam 4 tahun. ISPRS juga menjadi kerjasama yang erat dengan organisasi
sejenis seperti The International Federations of Surveyors (FIG) dan the
International Cartographic Association (ICA).
Dr. Ida Bagus Rahmadi Supancana (Doddy), SH, MH
President Director of PT Ramatelindo Perdana Consultant
Argo Manunggal Building 12th Floor, Room 1202
Jl. Gatot Subroto Kav. 22, Jakarta
Education :
Law Degrre in International Law, Padjajaran University, Bandung,
Graduated in 1983
Master of Law Degree, University of Indonesia, Graduated in 1990
Doctor’s degree, The State University of Leiden, The Netherland,
Promoted in 1998
Pengenalan Umum Pita Frekuensi Ka dan Industri
Satelit Telekomunikasi Pita Lebar Dunia
|
HOME | COVER
|
© 1999-2000 ELEKTRO
Online
All Rights Reserved.