Nomor 29, Tahun VI, Januari
2000
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
TELEKOMUNIKASI |
Komunikasi Data Visual Basic - PLC Omron |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Home
Halaman Muka
SDMA sebagai Alternatif Peningkatan Kapasitas dan... Passive Optical Network dan Perkembangannya Fraud dan Media Sekuriti pada Komunikasi Telepon Bergerak
|
Saat ini penggunaan bahasa pemrograman berbasis objek sedang
menjadi trend yang tak terhindarkan. Vendor perangkat lunak menawarkan
bahasa dengan karakter tersebut dengan sebuah kosa kata yang cantik, yakni
Visual, sehingga kita kenal Delphi milik Borland, Visual C++, Visual
Basic, atau Oracle, PowerBuilder, Visual dBase, Visual Foxpro, untuk aplikasi
database. Tak terkecuali dalam aplikasi sistem kontrol industri, perangkat
yang ditawarkan para vendornya juga semakin mendukung penggunaan pemrograman
visual. Seperti Visual Basic, misalnya, kalangan industri sistem kontrol
memberikan peluang untuk pengembangan sistem mereka dengan bahasa ini,
terutama di kalangan pengguna sistem berbasis Windows. Yokogawa, ABB, Wonderware,
adalah nama yang bisa disebutkan untuk hal ini.
Dalam artikel ini, kita akan mengetengahkan bagaimana Visual Basic digunakan mengakses data yang terdapat dalam memori sebuah PLC. Bahasa yang kita gunakan ialah Visual Basic 4.0 dan PLC-nya dari keluarga Omron. Komunikasi dilakukan melalui port serial. Aplikasi ini dibangun sebagai implementasi konsep dasar pertukaran data antara PLC dengan PC, dan membuka jalan bagi eksplorasi permasalahan komunikasi data lebih jauh dalam sistem kontrol industri. Pengesetan nilai setpoint parameter proses merupakan contoh utama penerapan program ini. Rancangan Aplikasi Pada aplikasi ini, kita mengisikan sebuah data diskret ke PLC. Masukan yang kita berikan dari antarmuka Visual Basic ini akan ditunjukkan dalam bit indicator pada card I/O PLC . Apabila data adalah bit 1, maka indicator akan menyala. Apabila data nol indicator-nya tidak menyala. RS 232
Gambar 1 : Konfigurasi sistem hardware. Persiapan Setting Sistem
1. Kecepatan Transmisi. 2. Format data untuk sebuah karakter. Panjang data = 7 bits Event (vertical) parity = 1 bits Nomor stop bits = 2
PC diset melalui pemrograman / penulisan kode, yaitu dengan men-set properti kontrol komunikasi. Pengesetan parameter kecepatan transmisi dan format data pada properti harus benar-benar sama dengan pengesetan pada Host link Unit. Alokasi Data dan Memori CPU PLCSebelum melangkah ke pemrograman kita harus mengetahui alokasi data di dalam CPU PLC ini, yang mempunyai nama seri Omron Sysmac C200HS. Di sini alokasi data diatur dalam bagian-bagian dengan nama yang relevan dengan kegunaan data. Misalnya data untuk timer dan pencacah, disimpan dalam Timer Counter Area, atau disingkat TC. Detailnya dapat dilihat pada tabel 1.
Note 1. Dapat digunakan sebagai work word
dan work bit ketika tidak digunakan untuk tujuan alokasi mereka.
Tabel 1 Alokasi tempat data dan memory data pada CPU OMRON C-200HS. Pemaketan DataAgar dapat membaca ataupun menulis, satu rangkaian data harus dikirim dengan bentuk paket terstruktur yang disebut frame. Masing-masing lokasi data atau memori data mempunyai bentuk frame yang berbeda. Dalam contoh disini kita menuliskan data pada lokasi data IR (Internal Relay). Frame penulisannya:
Pemrograman Visual BasicBerdasarkan data resource dan rancangan sistem kita, maka kita bisa memulai pembuatan program yang kita butuhkan. Dalam aplikasi ini window yang kita buat sebagai antarmuka aplikasi merupakan window sederhana dengan jumlah objek minimum yang mencukupi. Objek ini kita butuhkan sebagai bagian dari perangkat komunikasi serial dalam perangkat lunak. Untuk ini kita buat ambil sebuah objek komunikasi dengan nama default Comm1, dan tiga buah text box dan label yang sesuai.Algoritma program meliputi pengaktifan port, pembacaan isi port, pembuatan frame data yang memenuhi syarat bisa dibaca PLC, yakni dengan frame yang telah kita sebutkan di atas, pengiriman data, dan pembacaan respon dari PLC. Pengecekan isi buffer merupakan opsional (tambahan saja). Kode ProgramPengaktifan PortComm1.CommPort = 2 Comm1.Settings = "9600,E,7,2" Comm1.PortOpen = True End Sub Properti Settings bertugas men-set baud rate, parity, data bits dan stop bits COM2. Dalam hal ini baud-rate = 9.600 bps, nilai parity = even, panjang data 7 bits dan stop bit =2. Properti PortOpen bertugas men-set keadaan COM 2, terbuka atau tertutup. Karena kelompok kode di atas dieksekusi pada saat awal program komunikasi di run, maka isinya Comm1.PortOpen = True. Perhitungan FCS dan Pengiriman data. FCS (Frame Check Sequence) adalah hasil konversi 8-bit data ke 2 digit karakter ASCII. Ke 8-bit data merupakan hasil dari exclusive OR secara berurut (sequence) karakter pertama hingga karakter terakhir pada sebuah frame. Perhitungan FCS ini kita letakkan dalam event kotak perintah (command box). Private Sub Command1_Click()Paket data akan yang dikirim diletakan dalam variabel DatTX$. Pengambilan Respons PLC dari Buffer Setiap kejadian pembacaan data ataupun penulisan harus melibatkan 2 perintah, yaitu kirim data dan terima respon. Perintah terima respon bertujuan agar buffer tetap bersih/kosong pada saat awal dan akhir kejadian, sehingga data yang terbaca tidak tercampur oleh sisa data (respon) dari kejadian sebelumnya. Text2.Text = Comm1.Input End Sub Pengecekan isi buffer Text3.Text = Comm1.InBufferCount End Sub Eksekusi ProgramSebelum program dijalankan, kita pastikan dulu bahwa semua peralatan telah dihubungkan secara benar, dan masing-masing telah di-set sesuai dengan ketentuan di atas. CPU dan I/O Card kita tempatkan pada panelnya dan koneksi kabel Host Link pada port serial dihubungkan dengan benar. Setelah dipastikan siap, barulah program kita jalankan. Dalam hal ini kita bisa melakukannya melalui lingkungan dalam Visual Basic, maupun program kompilasi .EXE.Antarmuka aplikasi akan tampak seperti window pada gambar 2. Pada antarmuka ini, data yang kita kirim harus sudah diketik oleh pengguna dalam bentuk frame tanpa "*" dan "|" (karena keduanya sudah kita tuliskan dalam kode program). Setelah diketikkan isi datanya, baru kita tekan tombol Transmit. Tampak bahwa isiannya ialah @00WR0110FFFF, yang berarti: Data: FFFF dalam heksa Dengan menekan tombol Buffer, isi buffer diketahui kosong, karena telah didahului proses pengambilan isinya melalui penekanan tombol Response. Dengan proses di atas kita telah berhasil membuat sebuah antarmuka komunikasi dasar antara komputer dengan mesin PLC kita. Dengan kemudahan pemrograman visual, aplikasi ini tentu amat potensial dikembangkan agar semakin baik dan memudahkan pengguna. Fasilitas penulisan data dalam desimal (misalnya setpoin suhu pada boiler), atau pengesetan alamat secara otomatis dari database yang memuat alokasi memori PLC merupakan contoh pengembangan dalam hal ini. Daftar Pustaka
Hari Suharsono N.A. Widyanahar |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| Halaman Muka |
© 1996-2000 ELEKTRO
Online.
All Rights Reserved.