Judul di atas mungkin terkesan mengada-ada. Kata "murah" masih mudah
difahami, karena bisa jadi menggunakan PC 486 tanpa harddisk? Betul, memang
itu salah satu yang penulis maksud. Tapi kata "halal" itu apa maksudnya?
Kalau ada yang halal, apakah berarti ada yang haram? Ya, ini hanya istilah.
Warnet halal dan murah ini maksudnya tidak menggunakan software bajakan,
namun juga tidak membeli software komersial, sehingga biayanya tetap murah.
Ini semua bisa menjadi kenyataan, tidak mengada-ada, karena tersedia Linux
dan berbagai program aplikasinya:-)
Program grafis (window atau GUI) di Linux dapat berjalan pada suatu
mesin dan ditampilkan pada monitor mesin yang lain. Dengan kata lain, jika
itu terjadi di Warnet, pelanggan warnet dapat bekerja di depan monitor
komputer 486 dengan program lengkap ada di server, misalnya Pentium III.
Jadi, kecepatan yang dirasakan pelanggan setara Pentium III, tidak merasa
bekerja di 486.
Program Linux yang mengendalikan monitor, keyboard dan mouse disebut
X-server. X-server atau X-window ini mampu menampilkan program melalui
jaringan. X-window juga memungkinkan banyak program pada banyak komputer
ditampilkan pada sebuah monitor.
X-terminal dan Server Aplikasi
Komputer Linux yang menjalankan X-server dan menampilkan berbagai aplikasi
yang berjalan di komputer Linux lain dinamakan X-terminal (workstation).
Komputer Linux lain yang menjalankan aplikasi untuk X-terminal dinamakan
server aplikasi atau server Warnet.
Hardware minimal yang direkomendasikan untuk X-terminal adalah 486
dengan memori RAM 16 MB dan VGA card 1 MB, tanpa hard disk. Jika RAM kurang
dari 16 MB, sebaiknya menggunakan hard disk kecil untuk dijadikan Swap
(Virtual RAM).
Spesifikasi server tergantung jumlah terminal. Penulis pernah mencoba,
dengan 5 terminal (tanpa hard disk) dapat dilayani secara baik oleh server
Mandrake 8.0 pada Pentium 233 MMX, RAM 128 MB, untuk menjalankan
aplikasi Internet seperti Netscape (web dan email).
Untuk memperoleh kecepatan jaringan yang tinggi, disarankan menggunakan
switch HUB.
Kelebihan X-terminal berbasis Linux
Ada banyak kelebihan X-terminal berbasis Linux, antara lain sebagai
berikut.
• Biaya
Anda dapat menggunakan komputer bekas sebagai x-terminal atau
workstation.
• Perawatan
Hanya server yang memerlukan perawatan secara serius, sedangkan
x-terminal tidak membutuhkan perawatan software dan hardisk. Terminal dapat
dimatikan secara mendadak (lewat power On/Off), tanpa harus melalui proses
shtdown, karena tidak ada hard disk di x-terminal. UPS hanya diperlukan
untuk menjaga server.
• Unjuk Kerja
Pada kondisi banyak user menggunakan aplikasi yang sama, startup
suatu program akan menjadi lebih cepat daripada workstation konvensional
(bukan x-terminal), karena sebagian program telah di-load ke memori dan
dipakai bersama.
• Pindah-pindah Workstation
Setiap user dapat bekerja di sembarang komputer, karena semua
data dan aplikasi yang dibutuhkan oleh setiap user berada di server.
• Backup
Karena semua pekerjaan disimpan di Server maka strategi backup
menjadi sangat sederhana.
Download Xtermkit
Tulisan ini hanya membahas salah satu jenis X terminal, yaitu
xtermkit. Versi terakhir saat artikel ini ditulis adalah versi 2.4. Software
X-terminal ini dapat didownload dari homepagenya, yaitu www.solucorp.qc.ca
atau salah satu ftp site berikut ini:
• ftp://ftp.solucorp.qc.ca/pub/xterm
• ftp://ftp.ynternet.org/mirror/solucorp.qc.ca/xtermkit
• ftp://ftp.solucorp.qc.ca/pub/xterm/xtermkit-2.4-1.i386.rpm
• ftp://ftp.ynternet.org/mirror/solucorp.qc.ca/xtermkit/xtermkit-2.4-1.i386.rpm
Cara Menginstall Xtermkit di Server
Selain file rpm di atas, Anda harus menyiapkan CD RedHat 5.X
atau 6.X yang akan diinstall pada direktori /xterminals/root/ di dalam
server aplikasi (dalam hal ini penulis menggunakan Mandrake 8.0). Server
aplikasi tidak harus RedHat atau Mandrake, tapi juga bisa SuSE atau distro
lain yang dapat menginstall dengan RPM. Jadi, di dalam server Linux akan
ada server kecil untuk kebutuhan login bagi X-terminal dengan ukuran sekitar
100 MB. "Server di dalam server" ini hanya berisi Linux minimal plus X-server
(XFree86).
Setelah Anda mendownload file RPM, 6 langkah instalasi dan konfigurasi
diuraikan sebagai berikut.
1. Install/Ekstrak file rpm:
rpm -ivh xtermkit-2.4-1.i386.rpm
File-file hasil install/ekstrak ini akan disimpan di bawah direktori
/usr/doc/xtermkit-2.4 (berisi manual) dan /usr/lib/xtermkit (berisi file-file
instalasi).
2. Konfigurasi server DHCP:
Install server DHCP pada server utama. Gunakan Linuxconf untuk
melakukan konfigurasi server DHCP, atau secara manual buat file /etc/dhcpd.conf,
yang isinya:
server-identifier server-aplikasi;
option domain-name elektroindonesia.com;
option domain-name-servers 192.168.1.2;
option routers 192.168.1.1;
option subnet-mask 255.255.255.0;
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0{
range dynamic-bootcp 192.168.1.100 192.168.1.110
}
Arti konfigurasi di atas: server yang diidentifikasi sebagai
server aplikasi, dengan domain elektrindonesia.com, server DNS atau nameserver
punya alamat 192.168.1.2, dan gateway beralamat di 192.168.1.1. Alamat
IP yang diberikan ke user adalah antara 192.168.1.100 sampai dengan 192,168.1.110.
Restart server DHCP dengan perintah berikut:
/etc/rc.d/init.d/dhcpd restart
3. Menjalankan Script setup.sh:
• Masukkan CD RedHat 5 atau 6 ke dalam drive CD.
• Mount CDROM: mount /mnt/cdrom
• Masuk ke direktori xtermkit: cd /usr/lib/xtermkit.
• Jalankan: ./setup.sh
• Jika tidak ada error, jalankan ./setup-post.sh.
4. Membuat bootdisk untuk boot X-terminal
Floppy bootdisk akan digunakan untuk booting X-terminal agar langsung
melakukan koneksi ke server untuk mendapatkan IP (DHCP) dan mengakses (mount)
X-window dan aplikasi melalui NFS.
Masukkan disket ke drive A, lalu jalankan script berikut ini:
./makeboot.sh
Karena semua aplikasi ada dalam satu server, maka Anda tinggal pilih
1 atau 2, lalu tekan [Enter] sebanyak 4 kali. Gambar
1. Pilih kernel yang sesuai dengan network card Anda. Kernel 2.0 hanya
mendukung network card ne2000 compatible dan 3c509 (3Com), sedangkan kernel
2.2 mendukung banyak network card selain dua di atas, yaitu 3C5XX, ne2k-pci,
RTL8139, Digital Tulip, Intel eepro100, ViaRhine, dll.
5. Konfigurasi server NFS:
Tambahkan 2 baris berikut dalam file /etc/exports:
/xterminals/root (ro)
/var/xterminals (rw,no_root_squash)
Setelah semua X-terminal selesai dikonfigurasi (akan dijelaskan kemudian),
kedua baris di atas dapat diubah menjadi sebagai berikut:
/xterminals/root (ro)
/var/xterminals (ro)
Restart portmap dan NFS dengan perintah berikut:
/etc/rc.d/init.d/portmap restart
/etc/rc.d/init.d/nfs restart
atau
/etc/rc.d/init.d/portmap stop
/etc/rc.d/init.d/portmap start
/etc/rc.d/init.d/nfs stop
/etc/rc.d/init.d/nfs start
6. Edit XF86Config, xfs dan Xaccess di RedHat/Mandrake
Redhat 6.X dan Mandrake 7.X / 8.X memerlukan sedikit pengeditan
file script untuk menjalankan xfs, yaitu /etc/rc.d/init.d/xfs. Ubah
port option dari nilai minus satu ( -1) menjadi 7100, seperti kutipan
berikut ini:
case "$1" in
start)
echo -n "Starting X Font Server: "
rm -fr /tmp/.font-unix
daemon --check xfs su xfs -c xfs -port 7100 -s /bin/sh
Lalu restart xfs dengan perintah berikut:
/etc/rc.d/init.d/xfs restart
Edit juga file /etc/X11/XF86Config dan ubah bagian FontPath menjadi
berikut ini:
FontPath "unix/:7100"
Edit juga file /etc/X11/xdm/Xaccess dan hapus (un comment) tanda pagar
di baris ini agar setiap terminal dapat login.
* #any
host can get a login window
Uji Coba Server dan Konfigurasi Terminal
Agar server dapat melayani X-terminal, server harus menjalankan xdm
atau kdm (KDE) untuk login secara grafis (X-window), Gambar
2. Cara lain adalah dengan menjalankan init 5 pada saat booting. Jika
Anda tidak ingin server menampilkan xdm atau kdm di monitor, untuk mengurangi
beban, beri tanda pagar atau comment (#) di baris :0 dalam file /etc/X11/xdm/Xservers.
Untuk memulai konfigurasi VGA card X-terminal, gunakan bootdisk yang
telah dibuat di server untuk melakukan booting sebuah komputer yang tersambung
dalam jaringan yang sama dengan server. Hasil konfigurasi ini akan disimpan
di server di bawah direktori /var/xterminals/. Setelah X-terminal mendapatkan
alamat IP dan login ke server tanpa user dan password, jalankan xconf untuk
mengkonfigurasi VGA card.
Program konfigurasi ini sama dengan Xconfigurator yang dimiliki RedHat
5 atau 6, sesuai dengan CD yang Anda masukkan ke server. Jika konfigurasi
X-window ini berhasil, tekan [Ctrl] [Alt] [Del] untuk mereboot terminal
sehingga akan tampil xdm atau kdm seperti yang dijalankan di server. Ulangi
langkah di atas untuk semua terminal yang ada. Dengan demikian Anda telah
berhasil membangun sistem jaringan tanpa hard disk di terminal.
Jika booting pertama tidak berhasil konek ke server, kemungkinan network
card Anda tidak berhasil dikenali dengan baik oleh bootdisk untuk X-terminal.
Tes netwok card Anda dengan sistem operasi yang sudah berjalan baik, misalnya
di server Linux. Jika PNP network card di-disable, cobalah copy image kernel
(zImage) yang ada dalam bootdisk atau /usr/lib/xtermkit ke disket DOS.
Lalu dari DOS yang ada di PC terminal, boot dengan perintah LOADLIN.EXE,
seperti isi file linux.bat pada direktori /usr/lib/xtermkit ditambah
alamat irq dan io yang telah diset (misal irq=5 dan io=0x300 untuk eth0),
sehingga ditulis (DALAM SATU BARIS) seperti ini:
loadlin zImage root=/dev/none nfsroot=/xterminals/root init=/etc/rc
ether=5,0x300,eth0
Catatan: Server dengan Linux RedHat 6.2 tidak secara otomatis mengizinkan
komputer lain (X-terminal) mengakses xdm/kdm. Untuk mengaktifkan xdm/kdm
agar dapat diakses X-terminal ini, Anda harus mengedit file /etc/X11/xdm/xdm-config.
Pada baris paling bawah tambahkan pagar atau comment (#).
Rusmanto