|
Tahun II, Nomor 7, April 2000
|
|||
Internet Cafe |
||||
Home
Halaman Muka |
PendahuluanBisnis Internet Cafe atau biasa juga disebut warnet (warung internet) kini kian marak saja. Pembuatannya mudah dan tidak memerlukan izin yang berbelit-belit. Tidak seperti wartel (warung telekomunikasi) yang membutuhkan line tersendiri untuk setiap pelanggan, warnet cukup menggunakan sebuah line telepon untuk seluruh pelanggannya. Faktor teknis yang perlu diperhatikan dalam pembuatan warnet adalah:
Pemilihan ProviderUmumnya warnet menggunakan model dial-up ke Internet Service Provider (ISP) ketimbang memanfaatkan leased-line atau VSAT yang keduanya sangat mahal dan secara umum belum realistis untuk suatu warnet yang biasanya hanya terdiri dari 5-10 komputer. Beberapa faktor penting pemilihan provider adalah:3. Jumlah line-in yang mereka miliki 4. Biaya langganan Akan banyak sekali topik-topik sekitar bandwidth suatu jaringan, apalagi menyangkut Internet. Secara sederhana kita bisa bandingkan bandwidth yang mereka tawarkan dan lebih khusus lagi cari tahu backbone[1] mereka. Selanjutnya kita perlu mencari provider terdekat dalam arti sambungan telepon. Secara sederhana mungkin bisa dilihat dari wilayah regional telekomunikasi antara warnet dengan provider. Jumlah line-in provider juga menentukan sekali, namun ini masih perlu dikaitkan jumlah pelanggan provider tersebut, karena rasio yang terlalu besar antara jumlah line dengan jumlah pelanggan dapat menyebabkan sulitnya proses dial-up dan kita senantiasa mendapat pesan "BUSY". Dari semua faktor tersebut akhirnya kita pertimbangkan biaya yang harus dikeluarkan dari seluruh fasilitas yang ditawarkan. Umumnya account yang ditawarkan adalah "Sekian rupiah untuk sekian jam pertama. Jika overtime, tambahkan sekian rupiah per jamnya." Atau ada lagi penawaran yang tak terbatas [2] (unlimited): "Bayar sekian rupiah per bulan, dan anda bebas ber-internet."Penawaran terakhir adalah yang paling menarik karena seharusnya biaya bulanan menjadi lebih rendah mengingat frekuensi penggunaan internet di warnet sangat tinggi. ServerPerangkat lunak yang terpasang pada server sangat menentukan kecepatan akses internet mengingat posisinya yang menjadi gerbang (gateway) antara LAN dengan internet. Banyak yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan kecepatan seperti pemasangan proxy dan domain name server.GatewayGateway berfungsi sebagai penyalur paket TCP/IP dari dan untuk client. Telah tersedia program yang bernama ipchains untuk mengkonfigurasi kebijaksanaan keluar masuknya paket TCP/IP ini.ProxyTerlepas dari provider tempat anda berlangganan, setidaknya anda perlu meningkatkan kepuasan pelanggan warnet dengan peningkatan kecepatan dari sisi warnet itu sendiri. Jika anda tak kuasa untuk meningkatkan kualitas line telekomunikasi atau bandwidth provider maka anda dapat memanfaatkan teknik buffer atau cache atau sering disebut proxy.Proxy diletakkan di server, bertugas untuk menampung isi seluruh site yang pernah dikunjungi pelanggan warnet. Jika seorang pelanggan mengunjungi suatu site dan site itu pernah dikunjungi pelanggan lain di waktu sebelumnya maka proxy akan memberikan dokumen HTML yang bersumber dari cache. Hal ini tentu meningkatkan kecepatan karena mengurangi komunikasi antara warnet, provider, dan site yang dikunjungi. Step by StepPenulis ingin membatasi diri pada sebuah distribusi Linux yang kini telah banyak beredar dan mudah diperoleh, yaitu: RedHat. Pembahasan di bawah ini juga tidak menguraikan langkah dari awal instalasi. Cukuplah penulis berasumsi bahwa pembaca telah memahami proses instalasi, dan untuk masalah instalasi ini penulis hanya ingin mengatakan:
1. DNS: 202.159.32.2 Konfigurasi untuk ISP ini tentu berbeda-beda, tergantung yang anda gunakan. Sekarang ikuti langkah berikut untuk setting di atas:
1.
Loginlah sebagai root. # ipchains -P forward DENY
# ipchains -A forward -j MASQ Peraturan di atas mengatakan bahwa client dengan IP Address yang diawali dengan 192.168.1.x dapat mengirim dan menerima paket TCP/IP ke luar Local Area Network. Jika kebijaksanaan tersebut ingin selalu dijalankan pada saat server dihidupkan maka letakkan dua baris tersebut pada file /etc/rc.d/rc.local 3. Jalankan netcfg di Xwindow. (Cara lain seperti kppp dari KDE dan wvdial tidak dibahas di sini). # netcfg 4. Pada bagian Names isikan nilai seperti yang ada pada gambar 1. 5. Lalu pilih bagian Interfaces (gambar 2) dan klik tombol Add sehingga muncul tampilan seperti pada gambar 3 6. Pilih Interface Type ke PPP lalu klik Ok dan anda akan mendaptkan form untuk mengisi nomor telepon, username, dan password (gambar 4). Tanyakan pada ISP anda apakah menggunakan PAP atau tidak untuk proses otentifikasi login. 7. Klik Done jika anda yakin isian anda benar. Selanjutnya akan muncul konfirmasi untuk menyimpan konfigurasi yang telah anda buat (gambar 5). 8. Lakukan dial dengan klik pada tombol Activate (gambar 6). Sebelumnya pastikan ppp0 tersorot. Sampai di sini proses dial dengan modem terjadi. Anda bisa lihat prosesnya dengan melihat file logistik /var/log/messages pada terminal console terpisah tentunya. # tail -f /var/log/messages 9. Konektifitas ke ISP dapat diketahui dengan munculnya IP Address dinamis untuk local dan remote host. Kira-kira seperti ini yang tampak pada file logistik di atas:
Dec 14 08:23:42 laptop pppd[29223]:
Dec 14 08:23:42 laptop pppd[29223]: 10. Gambar 7 menunjukkan device ppp0 sedang aktif (perhatikan kolom active). Untuk menghentikan konektifitas ke ISP cukup klik tombol Deactivate sehingga kolom active pada ppp0 berubah menjadi inactive. 11. Setelah anda memastikan squid terinstall lakukan perubahan pada file /etc/squid/squid.conf. Cari kata: htttp_access deny all dan ganti dengan http_access allow all 12. Pastikan routed dan squid running dengan cara: # /etc/rc.d/init.d/routed start # /etc/rc.d/init.d/squid start Gunakan ntsysv agar keduanya running pada saat boot. # ntsysv Setting ClientTerlepas dari platform pada sisi client, anda perlu men-setup IP address-nya yang sesuai dengan subnetmask server. Sesuai dengan konfigurasi yang kita lakukan di atas, IP addressnya diawali dengan 192.168.1.x. Jangan gunakan lagi IP address server (192.168.1.1), jadi silahkan gunakan 192.168.1.2, 192.168.1.3, dst. Subnetmask isi dengan 255.255.255.0 dan gateway ke 192.168.1.1, DNS di-set ke IP ISP (dalam hal ini 202.159.32.2).Untuk browser, lakukan setting untuk proxy ke 192.168.1.1 pada port 3128 (port default dari squid). PenutupKemudahan teknis pembuatan warnet ini terbukti telah memarakkan bisnis internet cafe di Indonesia. Penulis sangat berharap setiap wartel yang ada sudah saatnya mengembangkan sayap usaha ke bisnis ini. Mereka cukup "meluangkan" sebuah line teleponnya sehingga gerbang menuju komunitas dunia kian terbuka sampai ke pelosok-pelosok daerah. Mari mewarnetkan wartel.
Oleh: Owo Sugiana (sugiana@indo.net.id)
[1]Faktor backbone ini pun masih bisa diperbincangkan. Misalnya kemanakah site yang paling sering dikunjungi para pelanggan warnet ? Apakah kawasan Asia, Amerika, atau Eropa ? [2]Unlimited account biasanya diperuntukkan bagi perusahaan atau siapa saja yang frekuensi akses internetnya tinggi. |
|||
Email : jakarta@jakarta.linux.or.id