Harga bensin, di berbagai belahan dunia saat ini secara perlahan mengalami kenaikan. Tetapi meski demikian, mobil-mobil yang masih menggunakan mesin konvensionalnya juga masih banyak berlalu lalang di jalanan. Artinya bensin masih menjadi bahan bakar yang diandalkan meski emisi karbonnya semakin memperburuk pemanasan global.
Barangkali dengan latar belakang itulah, Cella Energy, sebuah perusahaan di Inggris mengembangkan bahan bakar sintetik, yang jika dipasarkan komersial hanya akan berharga 1,5 US dolar per gallon atau sekitar 0,4 US dolar per liternya.
Teknologi bensin sintetis tersebut dikembangkan dari hydrida kompleks. Selama empat tahun program riset tersebut dilakukan di Rutherford Appleton Laboratory dan dirahasiakan.
Teknologi yang dimiliki Cella Energy, merupakan teknologi yang mengandalkan pada bahan dengan densitas energi tinggi dan membungkusnya dengan teknik pembuatan struktur nano atau dikenal dengan coaxial electrospraying.
Stephen Voller, CEO Cella Energy, menjelaskan bahwa perusahaannya telah mengembangkan butiran-butiran yang bisa digunakan mobil dengan bahan bakar bensin. Butiran-butiran mikro yang dikembangkan perusahaan itu merupakan material berbasis hidrogen yang juga lebih aman ditangani dibandingkan dengan bensin.
Dengan teknologi tersebut, Cella Energy yakin bahwa mobil-mobil konvensional bisa menggunakan bahan bakar sintetis baru yang dikembangkannya tanpa perlu melakukan modifikasi. |