ElektroIndonesia.Com
Selasa, 19 Maret 2024
-- Komputer
  Julukan Super Komputer Tercepat Sejagad Kini Milik China
  ME310 Hasilkan Konsep Laptop Dengan Desain Ramah Lingkungan
  Anton Supercomputer - Mesin simulasi gerakan protein dengan besaran milidetik
  Intel Kembangkan Komputer Pembaca Pikiran
  Perancangan Aplikasi Persedian Barang pada Personal Digital Assistant (PDA) dengan Menggunakan NS-Basic
-- Komunikasi
  Musik dan Warna Bisa Cerdaskan Anak
  Menelepon Kini Bisa Dilakukan via Gmail
  Pengenalan untuk Next Generation Networks
  Elemen Perancangan Sistem Kabel Coaxial pada pada Jaringan HFC
   Perencanaan Daya Pancar BTS untuk Sistem GSM pada Jalur Kereta Api Jakarta-Bandung
-- Kontrol/Kendali
  Turbin Angin Masa Depan Harus Mampu Terbang
  Sebuah pengalaman dalam upaya mewujudkan capacity building di bidang Sistem Instrumentasi dan Kendali reaktor nuklir
  Sebuah pengalaman dalam upaya mewujudkan capacity building di bidang Sistem Instrumentasi dan Kendali reaktor nuklir
  Pengaturan Lampu Lalulintas Berbasis Fuzzy Logic
  Pengaturan Lampu Lalulintas Berbasis Fuzzy Logic
Baterai Lithium Ion Yang ''Terinfeksi'' Virus, Menyimpan Energi 10 Kali Lebih Banyak
2010-12-18

Teknologi baterai berkembang sangat cepat. Lithium ion yang saat ini menjadi baterai favorit namun harganya relatif mahal, kemungkinan kelak bisa diproduksi dengan harga yang lebih murah.

Mahalnya baterai jenis itu tidak lepas dari digunakannya material yang digunakan untuk mengikat elektroda ke permukaan bahan logam yang digunakan secara tegak lurus. Tetapi satu tim riset di University of Maryland, Amerika Serikat, berhasil membuat sebuah baterai ''yang terinfeksi''.

''Terinfeksi'' barangkali merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan baterai tersebut. Pasalnya baterai yang dikembangkan tim tersebut menggunakan virus yang seringkali merusak tembakau atau dikenal dengan tobacco mosaic virus.

Virus yang direkayasa secara genetik tersebut digunakan sebagai pengganti material yang berfungsi untuk mengikat elektroda dengan permukaan logam baterai dalam pola tertentu. Dengan virus ini, pola yang dihasilkan kemudian dilapisi dengan material film tipis yang bersifat penghantar, seperti nikel.

Menurut tim tersebut, metode yang mereka gunakan 100% aman. Virus baru hasil rekayasa genetika tersebut berubah menjadi tidak berbahaya ketika dihubungkan dengan pelat elektroda. Hasilnya, jumlah material aktif yang bertugas mengumpulkan ion-ion lithium juga meningkat secara efektif, yang berarti meningkatnya kemampuan menyimpan energi, sekitar 10 kali lipat.

Oleh : rahman budi
Sumber : planethijau.com

Artikel Terkini :
Elektro --
Sensor CO2 baru yang sederhana  
Operasional Seluler Habiskan 70 Juta Liter Solar  
Teknologi Prosesor Berbasis Molekul DNA  
Penyisipan Informasi Data Digital Pada Siaran AM  
Perancangan Layout IC CMOS Multivibrator Monostabil Menggunakan Program LASI  
Energi --
Scenedesmus, Sumber Bahan Bakar Bio Sekaligus Penetralisir Air Limbah  
21,3 GigaWatt Energi Bersih Dari Hancurnya Ekosistem di hasilkan Cina  
Selangkah Lagi Bensin Sintetis Tanpa Emisi Karbon Siap Gantikan Bensin Berbasis Minyak Bumi  
Baterai Lithium Ion Yang ''Terinfeksi'' Virus, Menyimpan Energi 10 Kali Lebih Banyak  
Cina Akan Bangun Pembangkit Listrik BioGas Terbesar Pertama di Dunia  
Instrumentasi --
BMW Siap Produksi Mobil Ramah Lingkungan Seri i3 dan i8  
Lemari Pendingin Tanpa Listrik Pertahankan Suhu Selama 10 Hari  
Baju Pengganti Baterai  
Seoul Akan Operasikan Bis Listrik di Rute Komersial  
Honda Luncurkan Program Untuk Mengenali Berbagai Aspek Dalam Teknologi Mobil Listrik  
Komputer    Komunikasi    Kontrol    Elektro    Energi    Instrumentasi
Copyright © 2006