Di era modern seperti sekarang, tidak bisa dipungkiri listrik sudah menjadi kebutuhan primer. Hampir semua peralatan kerja, lampu penerangan atau bahkan perangkat hiburan membutuhkan listrik sebagai sumber energinya.
Tapi bagi Christoph Thetard, seorang mahasiswa di Bauhaus University, Jerman, ketergantungan terhadap listrik bukanlah hal mutlak. Untuk mendapatkan gelar Diploma in Product Design, ia telah mengembangkan sebuah mesin mekanik sederhana yang mampu mengoperasikan semua peralatan dapur, mulai dari penggiling kopi, blender dan peralatan lainnya tanpa memerlukan kehadiran listrik.
R2B2, nama yang diberikan kepada mesin buatannya tersebut mengandalkan sebuah flywheel atau roda gila berukuran relatif besar untuk menyimpan energi sementara. Sebuah pedal digunakan untuk mengayuh roda gila untuk menghasilkan kecepatan 400 rpm atau setara dengan daya listrik 350 Watt. Jika kecepatan roda gila mulai menurun, maka pedal dapat dikayuh kembali tanpa memerlukan energi yang besar.
R2B2
Konsep peralatan dapur yang tidak lagi tergantung pada listrik.
Christoph Thetard juga mendesain mesin tersebut dengan beberapa kecepatan yang bisa diatur melalui sebuah knop layaknya pengatur roda gigi pada sepeda balap atau touring. Nantinya pengguna bisa mengatur kecepatannya menjadi tinggi, rendah atau bahkan netral.
R2B2 tersebut oleh Christoph Thetard didesain bersifat sustainable alias berkelanjutan. Artinya mesin tersebut bisa digunakan hanya dengan sedikit perawatan dan berumur pakai yang lebih panjang, mengingat material yang digunakan untuk membentuk mesin tersebut terbuat dari kayu yang diminyaki, stainless steel, keramik dan silikon untuk belt, bahkan rantainyapun tidak perlu diminyaki.
Thetard menambahkan bahwa meski dari sisi desain dan prototip yang dibuat bisa bekerja dengan baik, namun masih diperlukan banyak optimalisasi untuk mendapatkan efisiensi kinerja yang lebih baik. R2B2 rencananya akan dipamerkan di event Ambiente Talents Februari dan di Milan pada April tahun depan. |