Pangkalpinang (ANTARA News) - Staf Ahli Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Dr Wawan Purwanto, mengemukakan, Indonesia memungkinkan membangun 30 lebih reaktor nuklir karena memiliki potensi besar yang didukung faktor geologi dan bahan baku yang memadai.
"Setiap provinsi di Indonesia mimiliki potensi untuk dibangun reaktor nuklir karena bahan bakunya banyak dan secara geologi cukup mendukung," katanya di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan, saat ini baru terdapat tiga reaktor nuklir di Indonesia yaitu di Serpong, Jogja dan Bandung dengan daya sekitar 90 Mega Watt.
"Satu reaktor itu memiliki kekuatan daya 30 Megawa Watt untuk pertanian dan kesehatan, sementara untuk nuklir bisa mencapai 10 ribu Mega Watt untuk satu reaktor," katanya.
Ia mengatakan, Korea saja yang luas negaranya hanya seper tiga Pulau Jawa bisa memiliki sebanyak 20 reaktor nuklir dan Cina sudah membangun 30 reaktor.
"Sementara Indonesia baru punya tiga reaktor dengan skala kecil, padahal setiap provinsi memungkinkan untuk dibangun reaktor nuklir," ujarnya.
Ia menjelaskan, energi tenaga nuklir sangat murah, tidak rawan pencemaran dan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) cukup menyediakan areal seluas 25 hektare.
"Babel sudah ditetapkan tapak PLTN di Kabupaten Bangka Barat, provinsi ini akan lebih cepat maju jika PLTN berhasil dibangun," ujarnya.
Menurut dia, pro kontra terhadap pembangunan PLTN dan adanya ketakutan masyarakat karena ketidaktahuan tentang pentingnya energi ini.
"Kalau pihak PLN sudah mendukung sepenuhnya karena yang mengelolanya PLN dan tentu mereka profesional," ujarnya.
Sampai saat ini, pihaknya terus mendorong pemerintah untuk membangun PLTN dan mengharapkan setiap provinsi punya reaktor nuklir agar lebih cepat berkembang dan maju.
"Di negara-negara maju sudah mengembangkan nuklir ini karena sangat penting dan lebih murah dibanding energi lain," katanya. |